Inibaru.id - Kematian Titiek Puspa pada Kamis (10/4/2025) sore telah menjadi duka mendalam bagi penikmat musik Tanah Air, nggak terkecuali bagi Grace Amarilis. Terlebih, gadis 23 tahun asal Kota Semarang itu telah menjadikan Titiek sebagai sumber inspirasinya sejak lama.
Grace nggak punya hubungan kekerabatan apa pun dengan diva yang mangkat pada usia 87 tersebut. Dia bahkan belum pernah sekalipun bersemuka dengannya. Namun, vokalis di sebuah grup band bergenre musik klasik itu telah lama menjadikan sosok legendaris ini sebagai anutan.
"Aku tumbuh dari lagu-lagu Eyang (Titiek Puspa), karena orang tuaku dulu suka mutar lagu-lagu beliau. Aku juga sempat beberapa kali membawakan lagu beliau," terangnya via pesan pribadi di media sosial, Jumat (11/4).
Sama seperti dirinya yang tengah meniti karier bermusik dari Kota Semarang, Grace mengatakan, Titiek Puspa menjadi inspirasi buatnya karena sosok multitalenta tersebut juga berangkat dari Kota Lunpia, sebelum kemudian dikenal luas sebagai penyanyi kelas wahid.
"Correct me if I'm wrong. Setahu aku, Eyang terjun ke dunia tarik suara lewat kontes menyanyi Bintang Radio di RRI Semarang. Bagi penyanyi amatir sepertiku yang lahir dari Semarang, beliau adalah legenda yang sangat menginspirasi," tukasnya.
Sempat Ditentang Orang Tua
Apa yang dikatakan Grace memang benar. Bernama asli Sudarwati, sosok berdarah Jawa yang lahir di Tanjung, Kalimantan Selatan ini mengawali karier pada usia 14 tahun setelah mengikuti beberapa kompetisi bernyanyi di Indonesia, dimulai dari kontes "Bintang Radio" RRI Semarang.
Sebelum menyandang nama Titiek Puspa, sosok kelahiran 1 November 1937 yang sewaktu kecil bercita-cita menjadi guru itu pernah diganti namanya sebanyak dua kali; dari Sudarwati menjadi Kadarwati, lalu Sumarti.
Sumarti muda, yang keinginannya berkarier di dunia tarik suara sempat ditentang orang tuanya, suatu ketika terpaksa mengikuti kontes menyanyi dengan nama samaran agar nggak ketahuan keluarganya. Namun, justru dari situlah nama Titiek Puspa muncul.
Orang yang menemaninya kala itu menyarankan agar dia memakai nama samaran Titiek Puspo. Titiek merupakan nama panggilan Sumarti sehari-hari, sementara Puspo adalah nama ayahnya. Dia setuju, tapi kemudian mengganti nama Puspo menjadi Puspa.
Rupanya nama tersebut membawa hoki. Di mana pun manggung atau mengikuti kontes menyanyi, dia yang mulai menyandang nama Titiek Puspa dengan cepat dikenal publik. Bahkan orkes pengiring yang dipimpinnya pun memiliki unsur namanya, yakni Puspa Sari.
Menyanyi dan Menciptakan Lagu

Sepanjang karier bermusiknya, Titiek Puspa telah menelurkan lebih dari 200 lagu yang hingga kini masih familiar di telinga anak muda seperti "Kupu-Kupu Malam", "Bimbi", "Marilah Kemari", hingga "Jatuh Cinta".
Lagu "Kupu-Kupu Malam" yang sempat di-cover ulang oleh Noah, "Bimbi" oleh The Virgin, serta "Jatuh Cinta" oleh Project Pop menjadi sejumlah lagu yang hingga kini masih acap disenandungkan anak muda sampai sekarang.
"Aku paling suka lagu 'Jatuh Cinta'-nya Eyang. Ceria. Waktu dibawakan Project Pop dan banyak di-cover penyanyi lain juga bagus-bagus. Ini lagu sepenjang masa aku, sih!" tutur Grace yang mengaku mengoleksi sejumlah album Titiek Puspa ini.
Selain menyanyi, Eyang Titiek juga terbilang rajin menciptakan lagu. Selain dibawakan sendiri, lagu ciptaan penyanyi yang masuk dapur rekaman perdana di Studio Lokananta pada 1955 itu juga dilantunkan orang lain. Yang paling populer adalah "Gang Kelinci" yang dinyanyikan Lilis Suryani.
Nggak hanya berkarier di dunia musik, perempuan 87 tahun tersebut juga terbilang sukses di panggung akting. Nggak kurang dari 20 film pernah dibintanginya, termasuk di antaranya Minah Gadis Dusun (1965), Karminem (1977), Gadis (1981), hingga Ini Kisah Tiga Dara (2016).
Sosok Seniman Multitalenta
Baca Juga:
Mengapa Musik Membuat Pikiran Tenang?Grace mengatakan, Titiek Puspa adalah sosok seniman multitalenta. Di panggung hiburan, hampir semua ranah pernah dicobanya, mulai dari menyanyi, menciptakan lagu, bermain teater dan film, menjadi penyiar, bahkan menulis.
"Kalau di Jakarta, aku pasti bakal ikut mengantarkan kepergian Eyang!" tururnya.
Sedikit informasi, jenazah Titiek Puspa akan dikebumikan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan hari ini, Jumat (11/4/2025) bakda Salat Jumat. Mendiang saat ini masih berada di rumah duka yang ada di bilangan Pancoran, Jakarta Selatan.
Menjelang pemakaman, putri pertama dari mendiang, Petty Tunjungsari, sempat menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat karena telah membersamai ibunya dalam berkarya di dunia seni selama 72 tahun lamanya.
"Terima kasih telah menyertai kehidupan Eyang Titiek Puspa selama 72 tahun," tutur Petty menyampaikan pesan mendiang di rumah duka, Kamis (10/4) malam. "Beliau mengaku bersyukur dan terima kasih kepada seluruh masyarakat karena telah menerima seluruh karya Titiek Puspa."
Titiek Puspa meninggal pada Kamis (10/4) sore setelah dirawat secara intensif di Rumah Sakit Medistra. Mengalami pendarahan di otak pada 26 Maret, Titiek sempat dirawat selama 15 hari sebelum mengembuskan napas penghabisan. Selamat jalan, Eyang! (Siti Khatijah/E07)