Inibaru.id – Sedikit mengubah jargon sebuah iklan minuman kemasan: “Apapun makanannya, camilannya gorengan!” Hm, nggak sedikit lo yang mengamini prinsip itu. Gorengan memang populer di Indonesia. Tua, muda, laki-laki, perempuan, bahkan dari musim durian hingga musim rambutan, gorengan selalu ada.
Biasanya gorengan dijajakan di pinggir jalan atau di warung makan. Namun, nggak jarang restoran-restoran mahal pun mencantumkan gorengan di daftar menunya. Gorengan juga ada banyak macamnya lo, Millens. Ada bakwan, mendoan,pisang goreng, hingga gandastari.
Untuk tiap daerah, gorengan memiliki penyebutan yang berbeda-beda lo, Millens. Misalnya di wilayah Banyumas, masyarakat setempat menyebut tempe berbalut adonan tepung yang digoreng setengah matang dengan sebutan "Mendoan". Namun, bergeser sedikit ke Wonosobo, warga sudah menyebutnya dengan nama lain, yakni tempe kemul.
Nggak cuma di Indonesia yang punya pelbagai sebutan dan variasi, negara-negara di luar sana juga punya gorengan lo. Variasinya beragam, namanya juga nggak sama.
Orang Korea menyebut bakwan dengan nama "Yache Twigim". Berbeda dengan bakwan Tanah Air yang berisikan rajangan wortel, kol, dan kecambah, yache twigim berisikan campuran ubi jalar, wortel, seledri, dan bawang bombai.
Infografik sebutan gorengan di luar negeri. (Inibaru.id/Nafis)
Sementara, orang Jepang menyebut gorengan berbahan sayuran dengan nama "Yasai Tempura". Mungkin nama "tempura" nggak asing bagi orang Indonesia karena sudah banyak yang jual. Namun, nggak banyak yang tahu kalau tempura adalah sebuatan untuk gorengan berbahan dasar ikan laut seperti udang.
Adapun untuk Myanmar, sayuran dan udang yang dicampur dalam satu adonan lalu digoreng disebut "Akyaw". Hm, unik ya!
Pisang Goreng
Di antara sekian banyak gorengan di seluruh dunia, pisang goreng adalah salah satu makanan yang paling banyak menjadi penganan khas di sejumlah negara.
India mengenal "Pazham Pori" untuk menyebut makanan semacam pisang yang digoreng. Jajanan ini biasa dimakan sebagai sarapan atau camilan. Sedangkan untuk Vietnam, masyarakat setempat biasa menyebut pisang goreng dengan nama "Chuoi Chien".
Nah, yang agak beda di Thailand dan Filipina nih, Millens. Di Thailand, pisang goreng, yang ditambahi wijen dalam adonannya, disebut "Kluay Kaek". Sementara di Filipina, "Maruya" adalah pisang goreng khas yang biasanya disajikan dengan taburan gula atau sirup nangka dan es krim. Hm, yummy! (IF/GIL)