BerandaHits
Selasa, 23 Okt 2017 12:50

Perusahaan Juga Menjadi Sasaran Pembajakan Surel

Pembajak surel juga memantau surel perusahaan dan menunggu celah untuk melakukan rekayasa sosial (Pixabay/TheDigitalArtist)

Mereka menunggu saat yang tepat untuk melakukan rekayasa sosial dan meraih keuntungan dari kelengahan pengguna email perusahaan.

Inibaru.id – Kejahatan dunia siber berupa pembajakan surat elektronik (surel) kian sering terjadi. Tak hanya surel, mereka juga menyasar akun-akun media sosial seperti BBM, Facebook, Instagram dan lain sebagainya. Kejahatan mereka bahkan merambah ke akun perusahaan dengan kerugian yang lebih besar.

Dilansir dari Liputan6, Sabtu (21/10/2017) aksi pembajakan surel tercatat mulai masuk ke Indonesia pada 2000. Perusahaan kenamaan Indonesia, Bakrie Grup, bahkan sempat menjadi korban kejahatan tersebut pada 2012.

Setahun berselang, 21 perusahaan menjadi korban serupa dengan total kerugian Rp 30 miliar. 25 pelaku yang merupakan Warga Negara Nigeria berhasil ditangkap.

Pada 2014, perusahaan ekspor-impor Jakarta menjadi korban pembajakan surel dengan kerugian tak kurang dari Rp 3 miliar. 2 WNA residivis pembajak email berhasil ditangkap.

Baca juga:
Jangan Lengah, Pembajak Surel Masih Mengintai Anda
Google Beri Rp 13,5 Juta Bagi Para Peretas yang Mampu Menembus Sistem Keamanannya

Seakan-akan tak ada habisnya, kepolisian kembali membekuk 3 WNI pelaku email hijacking setahun kemudian. Mereka mengerjai surel perusahaan kimia di Purwakarta dan mengakibatkan kerugian sedikitnya Rp 3 miliar.

Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Subdit Cyber Crime Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Iptu Ericson Siregar, menegaskan, menangkap otak pelaku pembajakan surel bukanlah perkara gampang.

Menurut dia, keberadaan mereka sulit dilacak. Mereka merekrut orang lapangan untuk menjalankan aksinya. "Tantangan terberat, mengungkap pelaku utama karena mereka pintar sekali menggunakan proxy," ungkap Ericson.

Ia yang pernah turut serta menangani kasus email hijacking pada 2015 lalu yang mengerucut pada tiga pelaku WNI, mengungkapkan, besar dugaan bahwa para pelaku yang ditangkap di Indonesia hanyalah suruhan, sementara otak kejahatan sesungguhnya masih kelayapan.

Saat diperiksa, ketiga pelaku mengaku jadi kaki tangan sindikat asal Nigeria, dengan bayaran Rp 25 juta. “Berdasarkan penyelidikan, besar kemungkinan mereka adalah sindikat internasional, khususnya Nigeria. Hingga saat ini jaringan sesungguhnya belum terungkap," kata dia.

Baca juga:
Mengintip Celah dalam Transaksi Daring
Selepas Meme dan Karangan Bunga, Tiang Listrik Dibuat Game

Umumnya, para pelaku kejahatan tersebut melakukan rekayasa sosial. Mereka mengawali “pekerjaan” dengan membuat situs palsu yang menyerupai tampilan situs asli. Setelah itu, mereka merekam nama pengguna dan kata sandi, lalu mengamati aktivitas surel sembari menunggu celah.

Nah, ketika kesempatan itu muncul, mereka menyamar sebagai pemilik surel, melakukan rekayasa sosial, dan menipu. Uang hasil menipu itu kemudian masuk kantong pelaku.

Konsultan keamanan siber, Alfons Tanujaya mengatakan, tak sedikit pegawai perusahaan besar di Indonesia yang lalai terhadap keamanan penggunaan surel. Ketidakpahaman dan ketidaktelitian ini yang acap menjadi celah pelaku untuk melakukan aksi tak terpujinya.

"Biasanya banyak yang gaptek, jadi bisa dikelabui dengan rekayasa sosial," tandasnya. (GIL/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: