Inibaru.id – Tak banyak yang menyadari bahwa aset digital yang kita miliki juga bisa merugikan diri sendiri jika tak dilindungi dengan baik. Tahukah Anda bahwa alamat email, kata sandi akun media sosial, dan aset digital lain yang Anda miliki adalah sasaran empuk para pelaku cybercrime?
Maka, simpanlah aset digital Anda tersebut baik-baik karena ada bahaya yang mengintai. Dilansir dari Liputan6, Sabtu (21/10/2017), modus pembajakan email masih saja terjadi hingga sekarang. Bukan perorangan, pihak kepolisian memastikan, email hijacking merupakan kerjaan sindikat.
Baca juga: Perusahaan Juga Menjadi Sasaran Pembajakan Surel
Untuk akun surat elektronik (surel) personal, mereka biasanya menyasar korban dengan meretas atau “menjebak”-nya melalui tautan tertentu yang akan mengarahkan pemilik ke laman yang meminta pengunjung memberikan alamat dan kata sandi.
Syaifuddin Sayuti adalah salah satu korbannya. Dua tahun lalu ia mengaku kaget saat dirinya menerima SMS beruntun dari rekan-rekannya. Semua pesan singkat itu menanyakan pinjaman yang dimintanya. Salah satunya bahkan mengaku telah mengirimkan Rp 500 ribu ke sebuah rekening.
Permintaan pinjaman disampaikan lewat Facebook miliknya. Syaifuddin makin bingung lantaran ia mengaku tidak pernah melakukannya. Ia baru ingat satu kejanggalan saat email dan akun Facebook kepunyaannya tak bisa diakses.
Hal ini terjadi sesaat setelah ia membuka tautan sebuah laman. Di situ ada perintah untuk memasukkan nama pengguna Facebook lengkap dengan kata sandinya. Sejak itu dia sadar, dirinya telah menjadi korban email hijacking.
Pelaku, yang memegang penuh kendali surel dan akun Facebook miliknya, kemudian menggunakan aset digital itu untuk meminta rekan-rekannya mengirim uang ke sebuah rekening. “Jadi polanya circle, memang menyasar teman-teman terdekat," kata Syaifuddin.
Baca juga: Google Beri Rp 13,5 Juta Bagi Para Peretas yang Mampu Menembus Sistem Keamanannya
Lantas, bagaimana agar kita terhindar dari praktik-praktik kejahatan digital semacam itu? Berikut ini adalah beberapa tips yang mungkin bisa Anda terapkan:
- Menjaga kerahasiaan aset digital Anda lengkap dengan sandinya;
- Usahakan memiliki dua atau lebih surel yang dibedakan penggunaannya, satu surel untuk disebar secara publik dan lainnya hanya untuk transaksi atau keperluan vital;
- Saat memasukkan nama dan kata sandi ke dalam sebuah sebuah laman tertentu, pastikan situs itu asli;
- Hindari menggunakan email publik jika menyangkut informasi vital;
- Teliti email yang masuk, pastikan tidak ada kejanggalan;
- Apabila ada kejanggalan, konfirmasi ulang ke pengirim email;
Satu hal yang perlu Anda tahu adalah, pembajakan surel yang terjadi di Indonesia adalah akibat dari lemahnya kesadaran publik terhadap keamanan aset digital yang mereka miliki. Maka, waspadalah! (GIL/SA)