BerandaHits
Jumat, 25 Agu 2022 10:16

Para Rektor Tanggapi Wacana Peniadaan Jalur Mandiri PTN

Ilustrasi: Kasus suap Rektor Unila membuat Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) dan Komisi X DPR RI meminta ujian jalur mandiri PTN dihapus. (Unair)

Kasus suap yang menjerat Rektor Universitas Lampung (Unila) membuat beberapa pihak mengusulkan jalur mandiri PTN dihapus. Bagaimana pihak kampus menanggapi hal ini?

Inibaru.id – Kasus suap yang menjerat Rektor Unila Prof Karomani berbuntut panjang. Salah satunya muncul usualan agar jalur mandiri masuk PTN ditiadakan. Hal itulah yang menjadi harapan Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI).

“Permasalahan di jalur mandiri adalah adanya uang dengan jumlah lebih besar yang harus dibayarkan calon mahasiswa yang diterima lewat jalur tersebut. Saya setuju harus dihapuskan jalur mandiri. Saya kira, paling pas penerimaan mahasiswa baru itu satu jalur, artinya jalur penuh. Nggak perlu lagi jalur mandiri,” ucap Koordinator MAKI Boyamin Salman, Senin (22/8/2022).

Usulan senada juga datang dari Komisi X DPR RI. Menurut Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf, dalam ujian masuk mandiri rentan terjadi lobi-lobi bawah tangan.

"Baiknya memang jalur mandiri di PTN itu dihapus saja. Diganti dengan tes seleksi resmi, gelombang 1, 2, dan 3. Dengan biaya semester progresif, jadi jelas dan terukur," terangnya.

Mendengar tuntutan tersebut, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengaku sudah menampung masukan ini. Kini, pihaknya masih melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan jalur mandiri PTN di lapangan.

“Saat ini kami masih memonitor situasinya, ya. Kami dengarkan dulu pendapatnya,” ujar Nadiem, Selasa (23/8/2022).

Unnes dan UGM Nggak Setuju

Ilustrasi: Rektor Unnes dan UGM menyatakaan keberataan atas usulan peniadaan seleksi mandiri karena mendatangkan manfaat bagi kampus. (E-shikshalaya)

Sebagai instansi pendidikan negeri yang selalu menyelenggarakan ujian mandiri setiap tahun untuk penerimaan mahasiswa, Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Ova Emilia angkat bicara.

Menurutnya penyelenggarakan seleksi mandiri sudah diatur dalam Peraturan Menteri (Permen) Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri.

Selain itu, seleksi mandiri memberikan dampak positif bagi kampus. Bagi PTN yang baru berdiri seleksi mandiri bisa jadi solusi pendanaan PTN tanpa harus membebani APBN.

“Seleksi mandiri ini mungkin kalau di universitas besar ditutup ya nggak masalah. Tapi untuk PTN kecil dan baru berdiri dengan pendaftar terbatas, itu sangat bermanfaat,” kata Ova, Rabu (24/8).

Pengelolaan ujian jalur mandiri di Unnes selalu dievaluasi agar terus berjalan baaik tanpa tindak kecurangan. (Gramedia)

Ungkapan keberatan soal peniadaan penerimaan mahasiswa jalur seleksi mandiri juga diungkapkan Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Fathur Rokhman.

“Prinsipnya, PTN mengikuti kebijakan Menteri. Namun, berdasarkan pengalaman, UM (Ujian Mandiri) tampaknya masih diperlukan,” ucapnya, Rabu (24/8).

Dia pun menceritakan tentang pengelolaan UM di kampusnya dalam 10 tahun terakhir. Memang, dari laman resmi Unnes, tertulis jelas besaran SPI yang bisa dibagi-bagi menjadi per kategori dengan jumlah bervariasi dari Rp 5 juta sampai Rp 25 juta. Tapi, dia menyebut banyak manfaat yang bisa didapat dari penerapan UM ini.

“Kita nggak memungut biaya misalnya untuk yang yatim piatu. Kita menolong, sosial responsibility,” ungkapnya.

Selain itu, berkat adanya UM ini, Unnes bisa menerima sejumlah calon mahasiswa yang berprestasi di luar sisi akademik seperti atlet atau penghafal Alquran.

Meski begitu, Fathur mengakui jika pengelolaan ujian jalur mandiri memang harus dievaluasi. Hal ini sudah sesuai dengan rekomendasi Forum Rektor Indonesia yang nggak pengin UM dijadikan lahan bagi sejumlah oknum untuk melakukan tindakan korupsi.

Ya, kita sebagai anak muda, melihat terungkapnya kasus suap di lingkungan universitas negeri membuat kita prihatin, ya? Seharusnya kampus jadi tempat belajar mahasiswa yang haus ilmu, bukannya tempat jual beli kursi untuk menuntut ilmu. (Det/IB09/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024