BerandaKulinary
Senin, 7 Des 2025 18:08

Sebenarnya, Cokelat Makanan Sehat Atau Nggak?

Apakah cokelat termasuk makanan sehat? (iStock)

Cokelat sering dianggap sebagai camilan pemulih mood, tapi apakah benar termasuk makanan sehat? Jawabannya bergantung pada jenis dan porsinya. Para ahli menjelaskan bahwa manfaat cokelat terutama berasal dari kakao dan flavonol di dalamnya, sementara gula dan lemak tambahan justru bisa mengurangi nilai kesehatannya.

Inibaru.id - Cokelat sering jadi “pelarian manis” saat pikiran ruwet atau suasana hati lagi turun. Rasanya yang lembut dan aromanya yang menggoda memang bikin banyak orang percaya kalau cokelat adalah mood booster alami. Tapi, pertanyaan yang selalu muncul adalah: Apakah cokelat bisa disebut makanan sehat? Jawabannya… nggak sesederhana itu, Gez.

Menurut WebMD, para ahli sepakat bahwa cokelat, khususnya yang murni dan minim campuran punya beberapa kandungan yang baik untuk tubuh. Tapi di sisi lain, banyak produk cokelat yang justru lebih mirip permen manis ketimbang makanan sehat karena terlalu banyak gula dan lemak tambahan.

Julie Stefanski, ahli gizi dari Academy of Nutrition and Dietetics, bilang bahwa penelitian soal cokelat itu rumit karena banyak faktor yang memengaruhi, mulai dari pola makan, gaya hidup, kondisi kesehatan, bahkan genetik seseorang. Belum lagi, istilah “dark chocolate” di tiap penelitian juga berbeda-beda, ada yang dimaksud bubuk kakao, ada yang suplemen flavonol, ada pula cokelat batangan biasa yang kita temui di minimarket.

Namun, para ilmuwan menduga bahwa manfaat cokelat, jika benar ada berasal dari senyawa bernama flavonol, sejenis antioksidan alami yang ditemukan dalam tanaman kakao. Flavonol inilah yang dianggap bisa membantu menjaga kesehatan jantung, memperbaiki fungsi pembuluh darah, hingga mengurangi peradangan dalam tubuh.

Howard Sesso, ahli epidemiologi dari Harvard Medical School, dalam penelitiannya menemukan bahwa konsumsi suplemen flavonol kakao setiap hari selama dua tahun dapat menurunkan kadar C-reactive protein (CRP), penanda peradangan yang berhubungan dengan risiko penyakit jantung. Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian besar COSMOS, yang menunjukkan bahwa konsumsi flavonol kakao bisa menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung hingga 27 persen.

Cokelat Sehat? Bisa, Tapi Ada Syaratnya!

Nggak semua cokelat sehat. (DianaDuda)

Pertanyaan besarnya: Jadi, cokelat sehat atau nggak? Jawabannya: bisa sehat, tapi tergantung jenis dan porsinya.

Yang perlu diingat adalah, manfaat cokelat berasal dari kakao, bukan dari gula, susu, atau minyak tambahan yang justru mengurangi nilai gizi sekaligus menambah kalori.

Produk cokelat yang banyak dijual di pasaran sering kali sudah “bergeser” dari bentuk alaminya. Kandungan kakao yang sedikit, gula yang melimpah, dan bahan tambahan lain membuat kadar flavonolnya berkurang jauh.

Tips Memilih Cokelat yang Lebih “Baik”

Biar nggak salah pilih, ini beberapa panduan sederhana:

  1. Pilih dark chocolate dengan kandungan kakao tinggi (minimal 70%).
  2. Bacalah label. Hindari yang terlalu banyak gula atau lemak tambahan.
  3. Konsumsi secukupnya, karena meski sehat, cokelat tetap tinggi kalori.

Dengan kata lain, cokelat bisa masuk ke pola makan yang sehat asal kamu tahu cara memilih dan membatasi porsinya. Jadi, kamu tetap bisa menikmati sensasi manisnya tanpa rasa bersalah.

Kalau begitu, kapan terakhir kali kamu makan cokelat dan jenis apa yang kamu pilih, Gez? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: