BerandaHits
Sabtu, 5 Des 2025 18:58

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

Gajah merupakan keystone Species. (via Acehnews)

Gajah berperan vital sebagai Keystone Species, yang kehadirannya sangat menentukan stabilitas dan fungsi hutan serta savana sebagai arsitek lingkungan, penyebar benih, dan penjaga jalur alami yang nggak dapat digantikan.


Inibaru.id – Sering kali, jawaban mengapa kita harus mati-matian menyelamatkan gajah dan hewan langka lainnya hanya berkisar pada nostalgia, "Biar anak cucu bisa lihat nanti." Tapi, tahukah kamu? Konservasi itu jauh lebih kompleks, lebih serius, lebih konkret, dan langsung nyangkut ke kehidupan manusia.

Faktanya, populasi gajah di Indonesia kini masih berstatus kritis. Ketua Forum Konservasi Gajah Indonesia, Donny Gunaryadi, memperkirakan jumlah gajah liar yang masih hidup tidak lebih dari 1.000 ekor. Angka ini terus menurun drastis karena hilangnya habitat dan konflik lahan.

Lantas, kalau gajah punah, emang kenapa? Jawabannya ada pada peran gajah sebagai Keystone Species, Gez.

Dalam arsitektur klasik, keystone adalah batu di bagian tengah atas lengkungan (arch). Meski ukurannya mungkin kecil, fungsinya super penting yaitu menahan tekanan kedua sisi, membuat struktur tetap kokoh.

Nah, analogi itu dipakai di ekosistem. Keystone Species adalah spesies dengan peran super penting bagi kelangsungan ekosistem, meskipun jumlah atau biomassa total populasinya kecil. Kenapa penting? Karena peran ekologis mereka jarang tumpang tindih dengan spesies lain.

Gajah dianggap sebagai keystone species di banyak ekosistem karena dampaknya jauh lebih besar daripada jumlah individunya. Jika gajah hilang, struktur dan fungsi ekosistem ikut berubah signifikan.

Tiga Peran Kunci Gajah yang Nggak Bisa Digantikan

Lalu, apa saja peran penting gajah yang membuat ekosistem kita ambyar jika mereka menghilang?

1. Arsitek Hutan dan Penyebar Benih

Gajah merupakan penyebar benih, terutama yang berbiji besar dan keras. (Natgro)

Gajah menyebarkan biji pohon dan tanaman di hutan. Banyak tanaman hutan, terutama yang berbiji besar dan keras, sangat bergantung pada gajah untuk menyebarkan bijinya. Hewan lain umumnya tidak mampu makan atau membawa biji sebesar itu, membuat peran gajah sulit digantikan.

Biji yang mereka makan akan keluar lagi bersama kotoran gajah dalam kondisi utuh dan tersebar jauh dari pohon induk. Selain itu, peluang biji untuk tumbuh lebih tinggi karena mendapat perlindungan dan nutrisi dari kotoran gajah.

Dampak jika gajah hilang, biji cenderung jatuh di dekat pohon induk, jarang menyebar jauh, dan lebih banyak yang mati. Akibatnya, regenerasi banyak tanaman hutan akan menurun.

2. Penjaga Savana dan Sumber Makanan

Di Afrika, gajah membantu menjaga savana tetap menjadi padang rumput. Kebiasaan mereka makan semak dan pohon kecil menahan pertumbuhan pohon supaya tidak berlebihan. Jika nggak dikontrol, pohon dan semak akan menutupi savana dan mengubah habitat.

Dengan pohon yang terkendali, rumput memiliki cukup ruang dan cahaya untuk tumbuh. Rumput inilah yang menjadi sumber makanan utama bagi herbivora padang rumput seperti antelop, zebra, dan wildebeest.

Dampaknya, populasi herbivora akan naik-turun, dan predator seperti singa serta hyena juga ikut terdampak karena mereka bergantung pada herbivora sebagai mangsa.

3. Pembuat Jalur Alami Multiguna

Gajah bergerak dalam kelompok dan menempuh jarak jauh. Selama pergerakan, vegetasi yang menghalangi tersingkir, tanah terinjak, dan terbentuklah jalur yang jelas.
Jalur ini kemudian dipakai banyak hewan lain, mulai dari mamalia kecil, herbivora, bahkan predator. Di beberapa tempat, manusia pun memanfaatkan jalur ini sebagai akses alami.

Kalau gajah hilang, jalur alami ini akan cepat tertutup oleh semak dan tumbuhan muda. Ketika koridor tertutup, hewan lain kehilangan rute aman untuk bergerak antar area. Distribusi satwa berubah, fragmentasi habitat meningkat, dan populasi menjadi lebih terpecah serta rentan terhadap penurunan jumlah.

Perubahan pada gajah ini menyambung ke banyak tingkat ekosistem sekaligus. Contoh lain yang serupa terjadi pada serigala di Taman Nasional Yellowstone, AS. Ketika serigala hilang, populasi elk membludak dan memakan vegetasi sampai habis, menyebabkan padang rumput rusak, bibit pohon gagal tumbuh, hingga tepian sungai longsor. Begitu serigala direintroduksi, ekosistem pulih lagi.

Intinya, gajah bukan hanya hewan besar. Perannya luas dan sulit digantikan. Hilangnya gajah tidak hanya berarti hilangnya satu jenis hewan, tetapi dampaknya merembet ke spesies-spesies lain, bahkan sampai mengubah bentuk lanskap dan stabilitas ekosistem itu sendiri.

Peran konservasi adalah tentang menjaga kestabilan yang langsung berhubungan dengan kelangsungan hidup kita juga. Jadi, sudah jelas kan kenapa kita nggak boleh kehilangan gajah, Gez? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: