Inibaru.id – Kalau kamu sedang jalan-jalan ke Solo, coba deh cari jajanan bernama Opak Angin. Jika terasa asing, itu wajar! Keberadaan kudapan tradisional ini memang sudah langka dan sulit dijumpai di era modern ini.
Padahal, beberapa dekade lalu, opak angin adalah jajanan yang sangat populer dan akrab di lidah masyarakat Solo. Apalagi, camilan yang sekilas mirip kerupuk ini memiliki nilai historis, sebab dulunya dibuat khusus untuk menyambut momen istimewa yaitu Tahun Baru Islam atau 1 Muharram.
Lantas, apa sih istimewanya opak angin ini?
Bukan Kerupuk Biasa
Opak angin adalah jajanan tradisional khas Solo yang biasa dimakan sebagai camilan. Meski sekilas mirip kerupuk karena bentuk dan teksturnya, kudapan ini punya perbedaan mendasar, terutama pada bahan dan cara memasak.
Perbedaannya terletak pada bahan dasar. Jika kerupuk umumnya dibuat dari tepung tapioka, opak angin dibuat dari tepung ketan atau tepung beras.
Keunikan opak angin dimulai dari pengolahan bahan dasarnya. Tepung ketan yang digunakan tidak boleh sembarangan; ia mesti ditumbuk secara manual menggunakan alu dan lesung. Cara ini dipercaya bisa membuat adonan mengembang sempurna saat dipanggang.
Proses memasak opak angin juga unik dan berbeda dari kerupuk. Jika kerupuk dimasak dengan cara digoreng di minyak panas, opak angin dimasak dengan cara dipanggang di dalam sebuah anglo tanpa minyak.
Anglo yang dibakar di atas bara api akan mematangkan adonan opak angin, yang kemudian dibolak-balik hingga mengembang dan matang.
Jajanan Khusus Menyambut Tahun Baru Islam
Keberadaan opak angin sudah dikenal masyarakat Solo sejak era 1960-an, berdasarkan kutipan dari buku Kuliner Tradisional Solo yang Mulai Langka karya Dawud Achroni.
Nilai sakral kudapan ini dulunya sangat kental. Opak angin pernah dibuat secara khusus hanya untuk menyambut dan memperingati Tahun Baru Islam pada 1 Muharram.
Seiring berjalannya waktu, penjual opak angin semakin sedikit. Namun, bagi kamu yang penasaran dan ingin mencicipi rasa jajanan legendaris ini, kamu masih bisa menjumpainya pada momen-momen tertentu saat ada acara khusus di Solo, seperti festival makanan tradisional.
Apa kamu juga suka dengan kudapan ini, Gez? (Siti Zumrokhatun/E05)
