BerandaHits
Minggu, 9 Jul 2022 09:00

Nggak Diacuhkan di Kota Lama, Begini Nasib Sumur Tertua di Kota Semarang Kini

Sumur tertua di Kota Semarang di kawasan Kota Lama Semarang. (Tribunjateng/Budi Susanto)

Sumur tertua di Kota Semarang bisa kamu temukan di kawasan Kota Lama. Sayangnya, sumur ini nggak diacuhkan banyak orang karena nggak menarik jika dibandingkan dengan bangunan-bangunan dengan arsitektur khas Belanda di sekitarnya.

Inibaru.id – Banyak orang yang nggak menyadari keberadaan sumur tertua di Kota Semarang, termasuk warga Kota Atlas sendiri. Padahal, sumur ini memiliki sisi sejarah yang cukup menarik. Bagaimana nggak, sumur ini ternyata sudah eksis sejak 1814, lo.

Sumur ini ada di sisi timur Taman Srigunting di Kawasan Kota Lama Semarang. Kawasan ini memang selalu ramai oleh para wisatawan yang pengin menikmati arsitektur bangunan khas Belanda. Tapi, kebanyakan dari mereka seperti nggak mengacuhkan keberadaan sumur ini karena memang bentuknya nggak semenarik bangunan-bangunan di sekitarnya.

Seorang warga sekitar, Mulyono, kerap mencuci sepeda kayuhnya di dekat dengan sumur tersebut. Laki-laki berusia 62 tahun ini terlihat sibuk mengambil air dari sumur yang tertutup beton dan pelat besi dengan warna kuning tersebut. Dengan cekatan, dia mengambil air dengan ember berukuran kecil. Air tersebut kemudian dia siramkan ke sepedanya.

Menurut ceritanya, masih ada sejumlah warga yang menggunakan air dari sumur tersebut.

“Dari saya kecil, sumur di sini sudah ada. Dulu banyak sekali masyarakat yang mengambil air di sini. Bahkan ada yang mandi di sini,” ceritanya, Kamis (7/7/2022).

Kondisi sumur ini seperti semakin nggak dipedulikan warga atau pemerintah semenjak kawasan Kota Lama direstorasi. Mulyono pun sangat menyayangkannya karena sumur ini punya nilai sejarah tinggi.

“Kondisinya sekarang tertutup beton. Sangat disayangkan. Padahal, sumur ini satu-satunya yang ada di Kota Lama Semarang. Airnya juga nggak pernah kering,” lanjutnya.

Sumur tertua di Kota Semarang. (Kontenpedia/Ambar Adi Winarso)

Dulu, sumur ini dipakai warga sekitar kawasan Kota Lama sampai para pedagang di Pasar Johar untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan, terkadang mobil Pemadam Kebakaran juga mengisi ulang tangkinya dari sumur tersebut.

Ahli Sejarah Kota Semarang Tjahjono Rahardjo ikut bersuara terkait dengan keberadaan sumur ini. Yang membangunnya adalah Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Kala itu, sumur dengan kedalaman 71 meter ini jadi satu-satunya yang bisa menyediakan air bersih di kawasan pesisir Kota Semarang.

“Lokasinya di sebelah Taman Srigunting yang saat era kolonial masih bernama Paradeplein. Sumur itu dibangun pada 1814,” ungkap Tjahjono.

Selain dipakai sebagai sumber air minum dan kebutuhan sehari-hari warga sekitar, air dari sumur ini dulu diambil untuk persediaan air bersih di kapal-kapal yang bersandar di dekat Kota Lama. Bahkan, ada yang menyebut keberadaan air bersih di sumur ini berperan besar dalam penuntasan wabah kolera yang membunuh hampir 200 orang pada pertengahan abad ke-19 di Kota Semarang.

"Tahun 1841, pada saat itu malaria dan kolera mewabah," ucap sejarawan Rukardi Achmadi, (8/7/2020)

Nggak nyangka ya, sumur tertua di Kota Semarang kini nasibnya kurang terawat gini, Millens. (Tri/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: