BerandaHits
Selasa, 25 Sep 2023 17:40

Muhammad Sejahtera Sumbang Emas Pertama Indonesia di Asian Games 2022

Muhammad Sejahtera sumbang medali emas pertama Indonesia di Asian Games 2022. (Twitter/NOC Indonesia)

Bukan dari cabang olahraga unggulan, emas pertama Indonesia di Asian Games 2022 justru datang dari cabor menembak. Muhammad Sejahtera Dwi Putra jadi penyumbangnya.

Inibaru.id – Siapa bilang sumber medali Indonesia di ajang-ajang kompetisi olahraga hanya disumbang dari cabang olahraga (cabor) unggulan seperti bulu tangkis atau angkat besi? Nyatanya, ada beberapa cabor lain yang juga bisa memberikan kejutan. Hal inilah yang dibuktikan Muhammad Sejahtera Dwi Putra yang menyumbang emas pertama Indonesia di Asian Games 2022.

Petembak berusia 26 tahun ini menjadi juara di nomor 10 meter running target range putra. Catatan 578 – 15 x miliknya nggak mampu dikalahkan petembak Vietnam Ngo Huu Vuong serta atlet Korea Selatan Jeong You-jin yang harus puas di posisi kedua dan ketiga.

Sebelumnya, Tera juga sudah mempersembahkan medali bagi kontingen Tanah Air pada ajang olahraga antar-negara se-Asia tahun ini tersebut, yaitu medali perunggu di nomor beregu putra bersama dengan Muhammad Badri Akbar dan Irfandi Julio. Mereka bertiga harus puas berada di urutan ketiga di belakang Korea Selatan dan Korea Utara.

Laki-laki kelahiran Jakarta, 13 April 1997 ini tumbuh besar di Bekasi Timur. Kiprahnya menjadi atlet menembak dimulai saat masih duduk di bangku kuliah, tepatnya di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Di usianya yang baru 17 tahun kala itu, Tera yang mengambil jurusan olahraga ikut serta dalam aktivitas menembak di kampusnya.

Kampus tersebut memang mewajibkan setiap mahasiswa untuk setidaknya menekuni satu cabang olahraga di sana. Sebelumnya, Tera sempat menjajal sepak bola dan futsal. Tapi, pada akhirnya dia memilih menembak karena merasa persaingan di ajang bola kaki terlalu ketat.

Tera mengalahkan atlet Vietnam dan Korea Selatan. (Twitter/CGTNSportsScene)

Keputusannya tepat. Bakatnya terasah berkat fasilitas memadai di kampusnya. Saat Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat 2016 digelar, kemampuannya dicium atlet menembak Masruri. Dia kemudian berperan menjadi pelatihnya.

Setelah tampil dan berprestasi di ajang nasional serta regional ASEAN, Tera kemudian ambil bagian di Asian Games 2018 yang digelar di Jakarta – Palembang. Di kandangnya sendiri, Tera mampu meraih medali perak di nomor target campuran. Dia dikalahkan atlet yang lebih berpengalaman, Myong Won-pak dari Korea Utara.

Sadar bahwa usianya masih muda dan masih bisa berkembang, Tera nggak menyerah dan terus berlatih keras. Pada akhirnya, perjuangannya membuahkan hasil positif. Dia pun jadi petembak pertama dari Indonesia yang menyumbang emas di ajang Asian Games sepanjang sejarah.

“Hanya saya yang jadi atlet dari keluarga saya. Makanya, orang tua saya berpesan ke saya untuk selalu fokus, rileks, selalu berdoa, dan nggak pernah meninggalkan salat. Kerja keras pasti nggak akan mengkhianati hasil,” ucap Tera yang sebenarnya baru saja menelan kekecewaan karena hanya meraih medali perak di Asian Games 2018 sebagaimana dilansir dari Antara, Minggu (16/8/2018).

Kata-kata Tera saat itu ternyata benar adanya. Dia kini mampu membanggakan diri berkat kerja kerasnya selama ini. Selamat dan terima kasih atas medali emasnya! (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

KPU Jateng Fasilitasi Debat Cagub-Cawagub Tiga Kali di Semarang

4 Okt 2024

Masih Berdiri, Begini Keindahan Bekas Kantor Onderdistrict Rongkop Peninggalan Zaman Belanda

4 Okt 2024

Gen Z Cantumkan Tagar DESPERATE di LinkedIn, Ekspresikan Keputusasaan

4 Okt 2024

Sekarang, Video Call di WhatsApp Bisa Pakai Filter dan Latar Belakang!

4 Okt 2024

Mengapa Banyak Anak Muda Indonesia Terjerat Pinjol?

4 Okt 2024

Ini Waktu Terbaik untuk Memakai Parfum

4 Okt 2024

Wisata Alam di Pati, Hutan Pinus Gunungsari: Fasilitas dan Rencana Pengembangan

4 Okt 2024

KAI Daop 4 Semarang Pastikan Petugas Operasional Bebas Narkoba Lewat Tes Urine

4 Okt 2024

Indahnya Pemandangan Atas Awan Kabupaten Semarang di Goa Rong View

5 Okt 2024

Gelar HC Raffi Ahmad Terancam Nggak Diakui, Dirjen Dikti: Kampusnya Ilegal

5 Okt 2024

Kisah Pagar Perumahan di London yang Dulunya adalah Tandu Masa Perang Dunia

5 Okt 2024

Penghargaan Gelar Doktor Honoris Causa, Pengakuan atas Kontribusi Luar Biasa

5 Okt 2024

Ekonom Beberkan Tanda-Tanda Kondisi Ekonomi Indonesia Sedang Nggak Baik

5 Okt 2024

Tembakau Kambangan dan Tingwe Gambang Sutra di Kudus

5 Okt 2024

Peparnas XVII Solo Raya Dibuka Besok, Tiket Sudah Habis Diserbu dalam 24 Jam

5 Okt 2024

Pantura Masih Pancaroba, Akhir Oktober Hujan, Masyarakat Diminta Jaga Kesehatan

6 Okt 2024

Pasrah Melihat Masa Depan, Gen Z dan Milenial Lebih Memilih Doom Spending

6 Okt 2024

Menikmati Keseruan Susur Gua Pancur Pati

6 Okt 2024

Menilik Tempat Produksi Blangkon di Gunungkidul

6 Okt 2024

Hanya Menerima 10 Pengunjung Per Hari, Begini Uniknya Warung Tepi Kota Sleman

6 Okt 2024