BerandaHits
Jumat, 25 Jan 2024 17:00

Mengenal Satelit Himawari yang Dipakai BMKG untuk Prakiraan Cuaca Indonesia

Citra Satelit Himawari untuk wilayah Jawa Tengah. (BMKG)

Terkesan Jepang banget, Satelit Himawari menjadi perangkat andalan yang dipakai BMKG untuk melakukan prakiraan cuaca di Indonesia.

Inibaru.id – Mendengar nama "himawari", para penggemar anime mungkin akan langsung teringat pada nama adik perempuan dari tokoh utama serial Crayon Sinchan. Namun, tahukah kamu bahwa himawari juga dijadikan sebagai nama satelit yang dipakai Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk memprakirakan cuaca di Indonesia?

Yap, kendati namanya Jepang banget, Satelit Himawari telah lama menjadi bagian dari BMKG dalam mengeluarkan prediksi cuaca di negari ini. Satelit tersebut dipakai karena disebut-sebut memiliki akurasi yang bagus untuk melaksanakan tugasnya.

Namanya yang Jepang banget lantaran satelit tersebut merupakan kepunyaan BMKG-nya Negari Sakura, yang dikenal sebagai Japan Meteorological Agency (JMA). Dalam bahasa Jepang, himawari bisa diartikan sebagai "bunga matahari". Satelit ini dinamai demikian mungkin karena bentuknya mirip bunga matahari kali, ya?

Himawari diluncurkan untuk kali pertama dari Cape Canaveral, Florida, pada 14 Juli 1977. Satelit yang sekarang beroperasi adalah Himawari-8 yang mengorbit pada 2014 serta Himawari-9 dua tahun setelahnya. Keduanya beredar pada ketinggian 35 ribu kilometer di atas garis ekuator bumi.

Teknologi Mutakhir

Ilustrasi satelit cuaca. (Shutterstock)

Himawari-8 dan Himawari-9 mempunyai tingkat akurasi mumpuni lantaran telah dilengkapi dengan perangkat teknologi mutakhir yang dikenal sebagai Highly Improved Advanced Himawari Imagers (AHIs). Kedua satelit ini mampu manjangkau seluruh Asia, khususnya sisi barat Samudera Pasifik.

Karena kemampuannya yang luas inilah kemudian Jepang menawarkan data yang dihasilkan Himawari kepada negara-negara yang bisa dijangkau satelit tersebut, termasuk di antaranya Indonesia. Alasannya, agar satelit ini bisa memberikan manfaat, terutama dalam akurasi prakiraan cuaca.

Berkat adanya kesepakatan distribusi data tersebut, keberadaan Himawari-8 dan Himawari-9 diharapkan dapat membantu menurunkan risiko korban jiwa sebagai dampak dari bencana alam di berbagai negara setidaknya sampai 2029 mendatang.

Selain untuk memprediksi cuaca, peneliti juga bisa menjadikan data yang didapatkan Himawari untuk memantau potensi bencana topan tropis atau awan-awan yang diprediksi bisa membuat hujan lokal yang cukup lebat dan membahayakan.

Cocok untuk Indonesia

Siklon tropis 'Fani' di Samudra Hindia hasil tangkapan pencitraan Himawari-8 pada 2019. Badai ini bergerak menuju India. (NOAA via Stmweather)

Sebagai negara tropis yang berpotensi besar terdampak bencana akibat cuaca, keberadaan Himawari tentu saja sangat membantu BMKG. Satelit tersebut sejauh ini juga sudah berjasa bagi Indonesia dalam upaya mengobservasi kemunculan abu vulkanis dari gunung berapi yang bertebaran di seluruh Tanah Air.

Oya, kalau kamu perhatikan, BMKG melalui situs resmi dan kanal medsos mereka kerap mengunggah citra satelit Himawari untuk mengungkap potensi curah hujan secara mendetail, mulai dari besarnya curah hujan hingga cakupan wilayah terkecilnya.

So, buat kamu yang tiap mau keluar rumah acap mengecek prakiraan cuaca BMKG, sudah sepatutnya kamu berterima kasih kepada si Himawari ini, nih!

Kira-kira kalau Indonesia punya satelit mata-mata cuaca sendiri, namanya apa ya? (Arie Widodo/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: