BerandaHits
Rabu, 2 Jan 2018 17:48

Celana Dalam Merah hingga Rabo-Rabo untuk Rayakan Tahun Baru

Tahun baru identik dengan kembang api. (Goodnewsfromindonesia.id)

Malam tahun baru selama ini yang kita tahu identik dengan kembang api. Namun, ada juga, lo, tradisi lain untuk menyambut pergantian tahun. Unik-unik! Apa saja ya?

Inibaru.id – Selama ini, euforia tahun baru selalu dianggap identik dengan pesta kembang api dan makan besar. Namun, di berbagai negara, ternyata ada banyak cara lain buat merayakan lain, lo, Millens. Tradisi turun-temurun itu terbilang unik dan menarik. 

Penduduk Siberia membiasakan diri menanam pohon baru tiap pergantian tahun, Millens. Seperti ditulis Bintang.com, Sabtu (30/12/2017). Pohon-pohon baru itu ditanam di danau beku saban awal tahun. Ini dilakukan sebagai simbol memulai hidup baru.

Lain Siberia, lain pula Spanyol. Pada malam tahun baru, warga Spanyol harus memakan buah anggur sebanyak 12 biji tepat satu detik sebelum hari berganti. Sebanyak 12 butir anggur itu harus dimakan bersamaan lo Millens.

Baca juga:
Film Horor yang Bakal Mendatangimu Tahun Ini
Tahun 2018, Apa Medsos Pilihanmu?

Makan anggur dilakukan dengan tujuan mereka mendapatkan keberuntungan pada tahun mendatang.

Memakan dua belas anggur merupakan tradisi tahun baru di Spanyol. (Reddoorz.com)

Warga Brazil juga punya tradisi unik untuk menyambut tahun baru. Mereka memberi persembahan kepada Dewi Laut dengan melempar bunga putih ke laut. Jika bunga itu kembali berarti Dewi Laut tidak menerima persembahannya. 

Sementara, penduduk Denmark memiliki tradisi unik memecahkan piring porselen yang sudah nggak terpakai untuk menyambut tahun baru. Semakin tinggi tumpukan pecahan piring menandakan semakin beruntung orang itu.

Sedangkan di Italia, banyak orang percaya, memakai celana dalam warna merah pada malam tahun baru bakal membuat peruntungan cinta mereka lebih baik. Aw, kayak Superman ya! Ha-ha

Namun, berkebalikan dengan kebanyakan masyarakat dunia yang merayakan tahun baru dengan gegap-gempita, warga Chili justru merayakan pergantian tahun dengan berkumpul di pemakaman. Mereka merayakannya dengan orang terkasih yang telah meninggal.

Rabo-rabo

Gimana dengan Indonesia? Sebagai negara yang sarat budaya dan tradisi, Nusantara tentu punya dong perayaan semacam ini, salah satunya di daerah Kampung Tugu, Jakarta Utara. Kompas.com, Selasa (2/1/2018), menulis, untuk menyambut Natal dan Tahun Baru, warga Tugu berkeliling ke setiap rumah di kampung tersebut sambil menyanyi keroncong.

Tradisi Rabo-Rabo di Jakarta Utara. (Tempo.co/Charisma Adristy)

Tradisi yang dinamai Rabo-Rabo itu diawali dengan kebaktian doa di gereja pada pagi hari. Selanjutnya rombongan musik keroncong mulai berkunjung ke rumah-rumah warga. Saat rombongan bertemu dengan warga, mereka langsung menyalami dan cipika cipiki (cium pipi kanan dan kiri).

Setelah menghabiskan tiga sampai empat lagu mereka mengunjungi rumah lain, tapi salah seorang penghuni rumah itu harus ikut serta dalam rombongan hingga ke rumah terakhir. Begitu seterusnya.

Baca juga:
Catatan 2017: Lokawisata Kita yang Instagrammable Setahun Ini
Catatan 2017: Tiga Youtuber Indonesia Paling Cetar

Menarik juga ya, Millens. Kamu juga punya tradisi semacam itu? Yeah, yang pasti ketimbang sekadar bakar kembang api atau tiup terompet tahun baru, mengikuti tradisi semacam ini mungkin bakal lebih bikin awal tahun kita bermakna kali ya. (IF/GIL)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024