Inibaru.id – Selamat Tahun Baru, Millens! Sudah buka media sosial (medsos) hari ini? Tentu sudah dong! Ha-ha. Banyak orang bilang, medsos jauh lebih penting dari apapun. Kita mengakhiri malam dengan medsos, bahkan saat membuka matapun yang pertama dilihat adalah jagat maya. Medsos adalah nadi kita. Betul?
Dalam beberapa tahun terakhir, hidup kita, generasi millenials, memang seolah nggak bakal lepas dari produk digital ini ya, Millens. Sejak kemunculan Friendster pada 2002, disusul kemudian Facebook (2004), Youtube (2005), dan Twitter (2006), jejaring sosial menjadi "dunia" baru di bumi ini.
Nggak lama kemudian, sejumlah platform lain juga muncul. Instagram pada 2010 dan Google+ setahun berselang turut meramaikan per-medsos-an di dunia, termasuk Indonesia yang sudah memiliki forum Kaskus sejak 1999.
Medsos pun segera menjelma menjadi "kehidupan kedua" kita. Facebook, Instagram, Youtube, dan Twitter masih menjadi kwartet virtual social world platform pada 2017 lalu. Lantas, gimana peta 2018?
Pengamat medsos asal Semarang, Ikhwan Saefulloh, memprediksi, Instagram bakal menjadi primadona medsos Tanah Air. Ada banyak alasan kenapa medsos berbasis gambar dan video singkat itu bakal tetap berjaya pada 2018, dan nggak menutup kemungkinan untuk tahun-tahun selanjutnya.
Baca juga:
Catatan 2017: Tiga Youtuber Indonesia Paling Cetar
Catatan 2017: iPhone X, Gawai Paling Ditunggu Tahun Ini
“Instagram bisa jadi medsos masa depan," ujar Ikhwan, "Desainnya gampang dipakai di smartphone.”
Dibanding platform lain, lanjutnya, Instagram unggul dalam beberapa hal. Menurut Ikhwan, jumlah pengikut yang unlimited membuat jejaring sosial buatan Mike Krieger itu bakal terus diminati warganet. Kemudian, tampilan yang ringan juga menjadi nilai plus platform ini.
Instagram laris di pasaran lantaran memenuhi hasrat alami manusia. Pria asal Banjarnegara itu menuturkan, sejak dulu masyarakat suka memajang foto di dinding. Nah, Instagram hadir mewadahi hobi masyarakat tersebut.
"Orang juga senang bercerita. Instagram punya fitur Instastory. Inilah yang mungkin bakal booming tahun ini (2018)," terangnya.
Kebutuhan warganet akan konten yang bersifat audio visual, bagi Ikhwan, perlu diakomodasi. Creative and Brand Consultant Iksabrand tersebut menambahkan, media sosial lain yang tak ingin diabaikan seharusnya juga menyediakan fitur audio visual semacam itu.
Platform Massaging
Selain aplikasi berbasis audio visual, platform messaging juga diperkirakan akan tetap diminati. Setelah Blackberry "tenggelam" dan beberapa aplikasi serupa kurang diminati di Indonesia, WhatsApp mungkin akan menjadi leading platform.
Adapun menurut Ikhwan, aplikasi yang lebih spesifik seperti WhatsApp Business besar kemungkinan bakal menjadi platform messaging yang akan berjaya pada 2018 ini.
"Ya, WhatsApp Business menarik," kata dia.
WhatsApp Business atau WhatsApp Bisnis adalah semacam aplikasi yang disediakan WhatsApp untuk para pengguna ponsel pintar atau Android yang pengin memfokuskan penggunaan WhatsApp untuk urusan bisnis. Saat ini aplikasi tersebut tengah dalam tahap uji coba.
Baca juga:
Zaman Serbadigital, Gedung Pencakar Langit Juga Dijual Secara Daring
WhatsApp akan Cabut Dukungan pada Sejumlah Sistem Operasi
Begitulah, Millens. Medsos memang bakal bertransformasi mengikuti keinginan mayoritas dari kita. Namun begitu, tiap orang punya kesukaan masing-masing. Kamu bebas menggandrungi medsos yang mana, yang penting nggak kebablasan.
Medsos adalah "dunia kedua" yang juga punya aturan. Maka, patuhilah kode etik bermedia sosial biar semua orang bahagia. Jangan sampai masuk penjara karena main medsos ya, Millens! Ha-ha. (IF/GIL)