BerandaHits
Rabu, 2 Okt 2018 12:35

Pergi ke Semarang? Jangan Lupa Berwisata Batik di Tempat-Tempat Ini

Wisata batik di Kampoeng Djadhoel. (Inibaru.id/Mayang Istnaini)

Ada destinasi wisata bernuansa batik yang nggak boleh kamu lewatkan saat berkunjung ke Semarang. Berikut ulasannya.

Inibaru.id – Bagi sebagian orang, berlibur nggak lengkap bila nggak membeli cendera mata khas daerah yang dikunjungi. Begitu juga saat kamu berkunjung ke Semarang. Selain lumpia dan wingko babat, rasanya kamu juga perlu untuk berwisata belanja batik Semarang.

Yap, seperti halnya Pekalongan dan Solo, Semarang juga punya batik khas daerah. Tentu batik Semarang punya motif yang berbeda dengan batik daerah lainnya. Nah, di Semarang, ada satu kampung yang dipenuhi dengan produsen dan penjual batik, namanya Kampung Batik.

Berlokasi di Kelurahan Rejomulyo, Semarang Timur, kamu bisa menemukan batik dari beragam motif dan model di beberapa toko batik di sana. Nggak cuma kain batik, jalanan dan tembok di Kampung Batik juga dicat berwarna-warni dengan motif batik, lo. Lumayan, kamu bisa mampir berswafoto sejenak. He-he.

Bersebelahan dengan Kampung Batik, kamu juga bakal menemukan Kampoeng Djadhoel. Di sana kamu bisa mengikuti pelbagai kegiatan yang berhubungan dengan batik seperti belajar membatik, melihat proses pembuatan kain batik, dan tentu saja belanja batik.

Salah satu batik motif Semarangan. (Inibaru.id/Mayang Istnaini)

Ada juga kegiatan lain seperti bermain permainan tradisional, makan makanan tradisional, hingga mengunjungi destinasi wisata ikonik lain di Semarang seperti Lawang Sewu dan Tugu Muda. Kegiatan-kegiatan itu tersedia dalam pelbagai pilihan paket, Millens.

“Konsep Kampoeng Djadhoel memang nggak hanya mengangkat pamor batik saja, melainkan membawa kembali unsur-unsur tempo dulu agar kita bisa selalu mengingat nenek moyang,” jelas salah seorang pelaku usaha batik di Kampoeng Djadhoel Luwi pada Inibaru.id belum lama ini.

Luwi menunjukkan batik tulis yang sedang dia buat. (Inibaru.id/Mayang Istnaini)

Geliat wisata batik di Kampoeng Djadhoel memang berhasil, Millens. Pengunjung silih berganti datang untuk berburu batik sebagai koleksi atau oleh-oleh atau sekadar jalan-jalan sambil berswafoto. Jumlah pengunjung pun akan meningkat pada hari libur dan akhir pekan.

Salah seorang pengunjung Kampoeng Djadhoel Chamalia mengungkapkan, destinasi wisata baru di Semarang itu punya daya tarik tersendiri terutama bagi orang seperti dirinya yang suka batik.

“Sengaja karena pengin tahu seperti apa sih batik khas Semarang. Lumayan untuk menambah koleksi juga,” kata perempuan asal Pekalongan itu.

Sebagai pengunjung asal “Kota Batik”, Chamalia juga menuturkan dia merasa perlu untuk memahami eksistensi batik dari daerah selain kota asalnya. Lebih keren lagi, dia merasa bertanggung jawab untuk menjaga kelestarian batik sebagai warisan nenek moyang.

Lorong swafoto di Kampoeng Djadhoel. (Inibaru.id/Mayang Istnaini)

“Saya sadar diri saja sebagai generasi penerus tentu punya tanggung jawab untuk menjaga kelestarian budaya. Lagi pula siapa bilang batik itu kuno dan ketinggalan zaman? Banyak kok inovasi baru yang kekinian, misalnya batik dalam bentuk celana kulot dan outer,” kata Chamalia. Yap, setuju!

Eits, selain Kampoeng Djadhoel, ada juga, lo, destinasi lain wisata batik di Kota Semarang. Destinasi itu adalah Batik Semarang 16. Berada di Desa Sumberejo, Meteseh, Kecamatan Tembalang, Batik Semarang 16 merupakan sanggar batik, Millens.

Nggak hanya menjual aneka batik Semarangan, di sana kamu juga bisa melihat langsung proses pembuatan batik baik cap maupun tulis. Oh iya, kamu juga bisa coba ikutan membatik langsung dengan mengikuti pelatihan di sana, lo.

Tuh kan, banyak wisata batik di Semarang. Jadi, kalau berkunjung ke Semarang, jangan cuma ke Lawang Sewu atau Tugu Muda saja ya. Sesekali, cobalah berwisata ke kampung-kampung batik itu, deh. (Mayang Istnaini/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: