BerandaHits
Sabtu, 1 Jul 2022 09:00

Lebih Hemat Mana, Listrik Token atau Listrik Meteran?

Tarif listrik token dan listrik meteran. Ada bedanya? (Inibaru.id/Audrian F)

Pengguna listrik di Indonesia bisa dibagi jadi pengguna listrik token dan pengguna listrik meteran. Kira-kira, lebih hemat mana ya di antara keduanya?

Inibaru.id – Nggak hanya makanan dan air, kita juga membutuhkan listrik untuk kebutuhan sehari-hari. Untungnya sih, listrik sudah disediakan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Tapi, kalau dicermati, ada dua jenis pembayaran listrik di Tanah Air, yaitu berupa listrik token dan listrik meteran. Kira-kira, lebih hemat yang mana, ya?

Listrik token juga bisa disebut sebagai layanan listrik prabayar. Intinya sih, kamu membeli dulu berapa kWh listrik dengan sejumlah harga di mini market, toko daring, dan tempat lain. Nah, sejumlah kWh listrik ini bisa kamu pakai untuk durasi waktu tertentu. Kalau mau habis, tinggal beli lagi deh. Mirip-mirip dengan pembelian bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan bermotor gitu.

Beda cerita dengan listrik meteran. Jenis layanan ini dikenal sebagai pascabayar dan sudah diterapkan puluhan tahun di Indonesia. Jadi ya, kamu tinggal menunggu tagihan listrik saja dari PLN dan tinggal membayarnya secara bulanan. Metode pembayarannya bisa bermacam-macam, mulai dari transfer ATM hingga tempat yang sudah ditunjuk oleh PLN.

Balik lagi ke pertanyaan lebih hemat yang mana di antara listrik token dan listrik meteran. Kalau menurut penyelenggaranya sendiri, yaitu PLN lewat akun Twitter resminya @pln_123 pada 29 Oktober 2020, nggak ada perbedaan biaya di antara layanan listrik prabayar dan pascabayar. Yang membedakan hanyalah metode pembayarannya.

Jadi ya, pengguna listrik prabayar atau token harus memastikan kalau pulsa meterannya masih ada agar tetap bisa menikmati listrik. Sementara itu, pengguna pascabayar biasanya harus membayar tagihan listriknya sebelum tanggal 20 setiap bulan. Kalau sampai berbulan-bulan nggak bayar, bisa diputus aliran listriknya, Millens.

Yang membedakan tarif listrik ternyata golongan pelanggan. (Inibaru.id/Audrian F)

Omong-omong ya, ada banyak golongan pengguna listrik PLN di Indonesia. Setiap golongan ini punya tarif yang berbeda-beda. Jadi, bisa saja pengguna listrik prabayar dekat rumahmu beda golongan dengan pengguna listrik pascabayar sehingga ada kesan yang satu lebih hemat dari yang lain.

Berikut adalah rincian perbedaan tarif tersebut:

· Golongan R-1 untuk tegangan rendah (TR) dengan daya 900 VA punya tarif Rp 1.352 per kWh.

· Golongan R-1 untuk TR dengan daya 1.300 VA punya tarif Rp 1.444,70 per kWh.

· Golongan R-1 untuk TR dengan daya 2.200 VA punya tarif Rp 1.444,70 per kWh.

· Golongan R-2 untuk TR dengan daya 3.500-5500 VA punya tarif Rp 1.699,53 per kWh.

· Golongan R-3 untuk TR dengan daya 6.600 VA ke atas punya tarif Rp 1.699,53 per kWh.

· Golongan B-2 untuk TR dengan daya 6.600 VA-200 kVA, punya tarif Rp 1.444,70 per kWh.

· Golongan B-3 untuk tegangan menengah (TM) dengan daya di atas 200 kVA punya tarif Rp 1.114,74 per kWh.

· Golongan I-3 untuk TM dengan daya di atas 200 kVA punya tarif Rp 1.114,74 per kWh.

· Golongan I-4 untuk tegangan tinggi (TT) dengan daya di 30 ribu kVA ke atas memiliki tarif Rp 996,74 per kWh.

· Golongan P-1 untuk TR dengan daya 6.600 VA-200 kVA punya tarif Rp 1.699,53 per kWh.

· Golongan P-2 untuk TM dengan daya di atas 200 kVA punya tarif Rp 1.522,88 per kWh.

· Golongan P-3 untuk TR khusus untuk penerangan jalan umum punya tarif Rp 1.699,53 per kWh.

· Golongan L/TR, TM, TT punya tarif Rp 1.644,52 per kWh.

Jadi sudah tahu kan tarif dari listrik token dan listrik meteran, Millens? (Kom/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: