BerandaHits
Senin, 1 Okt 2023 10:38

Kisah Dua Benteng di Semarang yang Terkubur di Dalam Tanah

Benteng Kota Lama atau Benteng Vijfhoek dengan bentuk segi lima di tepi Kali Semarang. (Fariable.blogspot)

Nggak disangka, di Kawasan Kota Lama Semarang dulu ada benteng. Benteng tersebut kini terkubur di dalam tanah dan sulit untuk diekskavasi.

Inibarau.id - Kawasan Kota Lama Semarang dikenal sebagai salah satu lokasi wisata andalan dari Ibu Kota Jawa tengah tersebut. Maklum, di kawasan dengan luas kurang lebih 31 hektare, kamu bisa menikmati banyak bangunan dengan arsitektur Eropa yang dibangun pada abad ke-17 sampai abad ke-20.

Yang cukup mengejutkan, ada yang menyebut di kawasan tersebut, sebenarnya ada Benteng Kota Lama yang terkubur di dalam tanah selama kurang lebih dua abad. Keberadaan benteng ini didapatkan dari peta Semarang pada 1756 lalu.

Konon, benteng yang berbentuk segi lima ini berada di tepian sisi timur Kali Semarang dan masih dipakai pada 1810-an. Ada dugaan bahwa benteng tersebut dirobohkan pada 1824 dan akhirnya terkubur di dalam tanah.

Kisah tentang Benteng Kota Lama atau Benteng Vijfhoek itu dimulai pada 1740 atau saat peristiwa Geger Pecinan terjadi di Batavia. Saat itu, orang-orang Tionghoa banyak yang mengungsi ke luar daerah, termasuk ke Semarang. Nah, keberadaan benteng tersebut dibuat untuk melindungi orang-orang Tionghoa tersebut.

Meski bentuknya benteng, bukan berarti bagian dalamnya hanya berisi tempat-tempat militer. Nyatanya, di dalam benteng tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas umum seperti perumahan, balai pertemuan, atau pertokoan. Lengkap!

Jika memang benteng tersebut bermanfaat, mengapa kemudian dirubuhkan? Kabarnya, hal ini disebabkan oleh bubarnya VOC pada 31 Desember 1799. Pemerintah kolonial Belanda kemudian memutuskan untuk menghancurkan benteng tersebut untuk memperluas wilayah Kota Lama. Selain itu, ada bagian benteng yang harus dirobohkan untuk keperluan pembangunan jalan raya pos pada masa kepemimpinan Daendels.

Benteng Pendem Poncol. (FB/Semarang Tempo Dulu)

Sejak saat itulah, atau lebih dari 200 tahun yang lalu, benteng tersebut terlupakan. Kabarnya, benteng ini sudah tertimbun di kedalaman 2,5 meter. Proses ekskavasi hampir tidak mungkin dilakukan karena di atasnya juga sudah dibangun banyak bangunan bersejarah.

Meski begitu, di sebuah lahan yang merupakan tempat parkir bus yang dimiliki Perum Damri, sempat dilakukan penggalian yang dilakukan oleh tim dari Balai Arkeologi Yogyakarta. Pada lokasi itu, ditemukan dua bangunan berbentuk kotak. Satu bangunan memiliki tembok dengan ketebalan 60 sentimeter di kedalaman tanah 120 cm.

Bangunan lainnya ditemukan di kedalaman 200 sentimeter dengan ketebalan tembok mencapai 50 sentimeter. Bangunan-bangunan tersebut diduga adalah peninggalan Benteng Kota Lama.

Selain Benteng Kota Lama, ada juga Benteng Fort Prince van Oranje atau Benteng Pendem Poncol yang ada di sisi barat Stasiun Semarang Poncol. Kabarnya, benteng ini dibangun pada 1835-1842 dan dipakai untuk keperluan pemerintahan serta militer pemerintah kolonial.

"Fort Prince van Oranje dibangun saat pusat pemerintahan dan militer Belanda dipindah dari Jepara ke Semarang," ungkap sejarawan Djawahir Muhammad sebagaimana dilansir dari Suaramerdeka, Jumat (30/6/2023).

Layaknya Benteng Kota Lama, Benteng Pendem Poncol juga tertimbun tanah akibat pendangkalan di Semarang yang cukup parah. Apalagi, lokasi benteng tersebut kemudian juga disesaki permukiman warga. Lambat laun, keberadaan benteng tersebut kemudian terlupakan.

Nggak disangka ya, Millens. Ternyata di Kota Semarang dulu juga ada benteng. Sayangnya, memang akan sulit untuk melakukan revitalisasi pada benteng-benteng bersejarah tersebut. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: