Inibaru.id - Jika kamu adalah seorang karyawan, maka kamu perlu tahu soal istilah quiet firing yang sering terjadi di dunia kerja. Secara sederhana, quiet firing bisa diartikan sebagai pemecatan diam-diam yang dilakukan oleh perusahaan atau atasan.
Dari sisi pekerja, ini adalah sebuah kondisi yang nggak menguntungkan ya, Millens? Perlakuan ini bisa membuatmu merasa nggak mempunyai kompetensi di kantor, terisolasi, nggak diapresiasi yang pada akhirnya menimbulkan kamu sebagai pekerja mengundurkan diri (resign).
Perusahaan dengan sengaja menciptakan iklim kerja buruk sehingga kamu pelan-pelan memilih untuk mengundurkan diri. Hal ini dilakukan oleh perusahaan agar mereka nggak harus memberikan pesangon maupun semua hal yang sesuai dengan aturan yang berlaku.
Tanda Quiet Firing
Ada beberapa perlakuan bos kepada bawahannya yang bisa saja menjadi sinyal quiet firing. Sebagai karyawan kamu harus peka dan mencari solusinya secepat mungkin. Dilansir dari Kumparan (2/10/2022), inilah perlakuan yang menandakan sikap quiet firing.
Pertama, atasanmu mulai mendelegasikan tugas kepada bawahannya yang lain dan mengurangi jam kerjamu. Ketika itu terjadi tanpa penjelasan, bisa jadi merupakan tanda yang diberikan oleh atasan agar kamu bisa meninggalkan pekerjaanmu saat ini.
Kedua, perusahaan bertahun-tahun nggak menaikan gaji atau promosi untukmu. Mereka juga nggak memberimu kesempatan untuk mengembangkan diri dan mengurangi peluang untuk menaiki jenjang karier.
Ketiga, kamu diberikan proyek atau kegiatan yang nggak diinginkan siapa pun. Kamu nggak lagi mendapatkan tugas yang menantang atau menarik, atau lebih buruk lagi, atasanmu secara aktif berperilaku sedemikian rupa sehingga menyebabkan kamu mengundurkan diri.
Cara Menanganinya
Jika sinyal-sinyal itu terjadi padamu, tetap tenang ya, Millens! Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menyelesaikan konflik secara langsung. Kamu bisa berbicara dengan manajer divisi. Setelah itu kamu akan melihat apakah perubahan di kantormu akan terjadi atau sebaliknya.
Jika hal itu nggak berhasil, cobalah berbicara dengan atasan yang lebih tinggi darinya. Dengan bertanya langsung kepada atasan, kamu akan mendapatkan jawaban yang kamu butuhkan.
Jika langkah ini juga nggak membuahkan hasil, maka kamu bisa mencari kelompok sumber daya karyawan atau serikat pekerja yang dapat membantu menyampaikan pendapatmu kepada otoritas yang tepat. Ini juga membantu kamu memahami hak-hak sebagai karyawan agar nggak dieksploitasi.
Hm, nggak ada pekerja yang mau mendapat perlakukan quiet firing. Situasi ini bisa berpotensi mengganggu kesehatan mentalmu, karena kamu merasa lelah, kan? Semoga kamu nggak pernah merasakan hal ini ya, Millens! (Siti Khatijah/E07)