BerandaHits
Sabtu, 16 Okt 2020 20:28

Ken Dedes, Perempuan Molek yang Jadi Ibu Para Raja di Jawa

Patung Ken Dedes di Malang, Jawa Timur. (Terakota)

Selain cantik, Ken Dedes juga melahirkan keturunan yang menjadi pucuk pimpinan kerajaan di Jawa. Bahkan, raja dari dua kerajaan yang kini masih eksis di Jawa pun disebut-sebut juga keturunan dari perempuan ini.

Inibaru.id - Kengkis wetisira, kengkab tekeng rahasyanica, nener katon murub denira Ken Angrok. Itulah yang ditulis Pararaton yang kira-kira berarti “Tersingkap betisnya, bercahaya sampai rahasianya terlihat oleh Ken Arok–abdi dalem Tumapel.”

Dalam naskah berbahasa Kawi itu, dikisahkan Ken Arok kemudian menikahi Ken Dedes yang saat itu sedang mengandung anak dari Tunggul Ametung. Inilah ihwal sejarah panjang Tumapel-Singasari tercipta. Dari rahim Dedes, wangsa rajasa atau generasi raja-raja di Tanah Jawa pun dimulai.

Sejak 1222, pemimpin kerajaan Majapahit hingga Singasari adalah keturunan Dedes. Singasari dipimpin Anusapati, Ranggawuni, dan Kertanegara. Hanya Tohjaya (versi Pararaton) yang bukan anak Dedes. Sosok yang hanya memerintah seumur jagung itu adalah anak Ken Arok dengan Ken Umang.

Kesunanan Surakarta dipimpin oleh keturunan Ken Dedes. (Timlo.net)

Sementara, Majapahit didirikan Raden Wijaya, yang juga merupakan keturunan Dedes-Arok. Majapahit kemudian ditumpas Kerajaan Demak, yang juga dipimpin keturunan Dedes-Arok, di antaranya Raden Patah, Dipati Unus, sampai Sultan Trenggono.

Pun ketika Demak ditaklukkan Pajang, yang menjadi raja adalah Sultan Hadiwijaja (Joko Tingkir). Dia merupakan anak Ki Ageng Pengging, yang masih keturunan Majapahit.

Pajang runtuh, kemudian muncullah Mataram dengan raja bernama Sutawijaya. Kakek buyut Sutawijaya adalah Bondan Kejawan , yang merupakan anak dari Brawijaya.

Selesai? Tentu saja belum. Keturunan Dedes bahkan masih memerintah hingga kini karena Kesultanan Yogyakarta dan Kesunanan Surakarta adalah keturunan Panembahan Senopati alias Raden Sutawijaya.

Seperti Apa Rupa Ken Dedes?

Arca Prajnaparamita. (Djoko Luknanto)

Arca Prajnaparamita berupa sosok perempuan molek yang diperkirakan dari abad ke-13 dipercaya sebagai perwujudan Ken Dedes. Namun, ada yang berpendapat arca ini mengarah pada Gayatri Rajapatni, permaisuri pertama Raja Majapahit.

Paul Drake, sejarawan University of British Columbia mengatakan, arca ini menggambarkan Gayatri. Menurutnya, gaya artistiknya berasal dari gaya era Majapahit. Dirinya menyebut Gayatri merupakan perempuan pemikir pada zamannya.

Hal ini dikuatkan oleh Deni Yudo Wahyudi yang kini berbalik percaya bahwa arca tersebut mengacu pada Gayatri. Hal ini didasarkan pada temuan bahwa lokasi Kerajaan Singasari pada era Ken Dedes bukanlah di Singasari, melainkan kawasan Gunung Buring, 20 kilometer arah barat Kota Malang.

Sementara, sejarawan Agus Arismunandar menyebut dalam bukunya bahwa setelah Gayatri meninggal, dibuatlah arca Prajnaparamita dan disimpan di Prajnaparamitapuri di Bhayalangu (Boyolangu, Tulungangung).

Namun, dalam Kakawin Negarakertagama, sumber sejarah Majapahit, ada kata yang ditafsirkan bahwa ada dua Prajnaparamita yang mengacu pada Ken Dedes. Nah!

Wah, wah, kisah Dedes, sosok cergas yang bersumber pada Pararaton ini memang selalu menarik diulik ya, Millens! (Tum/IB27/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: