BerandaHits
Sabtu, 18 Jul 2025 19:01

Kelomang, Si Kecil Penjaga Lautan yang Sering Dianggap Keong

Kelomang bisa menjadi indikator alami kesehatan laut. (Bobo Grid)

Kelomang bukan sekadar hewan lucu yang suka ganti rumah. Di balik tubuh mungilnya, kelomang berperan penting sebagai indikator alami kesehatan laut sekaligus penjaga kebersihan ekosistem pesisir.


Inibaru.id - Kecil, lucu, jalannya miring, dan suka gonta-ganti rumah. Mungkin itu yang kamu pikirkan saat melihat kelomang di pantai. Tapi jangan salah, hewan mungil bercangkang ini bukan sekadar penghuni pasir yang asyik nongkrong di sela batu karang. Kelomang ternyata punya peran besar sebagai penanda kesehatan laut. Yup, hewan kecil ini bisa jadi "alarm alami" jika ekosistem pesisir mulai bermasalah.

Kelomang (hermit crab) bukanlah kepiting sejati, meski bentuknya mirip. Ia lebih dekat secara genetik dengan udang dan lobster. Ciri khas kelomang adalah tubuh belakangnya yang lunak, sehingga harus selalu mencari cangkang keong bekas untuk melindungi diri. Jangan heran kalau kamu melihat mereka saling berebut rumah baru. Ini karena pertumbuhan tubuhnya memaksa mereka pindah rumah secara berkala.

Di Indonesia, kelomang dari genus Clibanarius, Paguristes, dan Diogenes cukup mudah ditemukan. Mereka tinggal di berbagai habitat pesisir, mulai dari hutan mangrove, pantai berpasir, hingga laut dalam. Bahkan, ada spesies seperti Paguropsis andersoni yang bisa hidup sampai kedalaman 500 meter. Luar biasa, kan?

Sebagai pemakan segala (alias omnivora), kelomang berperan penting dalam membersihkan pantai. Mereka mengonsumsi sisa-sisa organisme, alga, hingga bangkai hewan laut. Ibaratnya, mereka adalah petugas kebersihan ekosistem laut yang sering luput dari sorotan.

Tapi yang lebih menarik, kelomang ternyata bisa jadi indikator kesehatan laut. Hal ini diungkap oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) lewat riset panjang dari tahun 1989 hingga 2024. Peneliti BRIN, Tyani, menjelaskan bahwa distribusi kelomang bisa menunjukkan apakah suatu kawasan laut sehat atau tidak.

“Dengan memahami persebaran dan preferensi habitatnya, kita bisa tahu seberapa sehat laut kita. Sebab, kelomang bisa jadi ‘penjaga’ kecil yang memberi tanda kalau ekosistem sedang dalam bahaya,” ujar Tyani dalam Oceanography Biweekly Meeting, (14/7/2024).

Indonesia Punya 200 Spesies Kelomang

Di Indonesia nggak kurang dari 200 jenis umang-umang atau kelomang. (Freepik)

Menurut data BRIN, Indonesia punya lebih dari 200 spesies kelomang. Dari jumlah itu, 115 spesies berasal dari keluarga Diogenidae, dan banyak ditemukan di zona litoral atau wilayah pesisir. Laut Banda tercatat sebagai area dengan keanekaragaman genus kelomang tertinggi di negeri ini.

Sayangnya, perubahan iklim, polusi, dan pembangunan pesisir yang tak ramah lingkungan bikin habitat kelomang ikut terancam. Padahal, dari kehadiran mereka, kita bisa belajar banyak tentang bagaimana alam bekerja.

Jadi, Gez, kalau suatu hari kamu liburan ke pantai dan melihat kelomang kecil berjalan mondar-mandir mencari rumah baru, berhentilah sejenak. Amati dan hargai perannya. Bisa jadi, ia sedang memberi tahu kamu bahwa laut tempatmu berdiri masih sehat atau sebaliknya. (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: