BerandaHits
Jumat, 2 Mar 2023 13:41

Kebijakan Masuk Sekolah Pukul Lima Tuai Banyak Kritikan

Siswa-siswi di NTT berangkat sekolah ketika hari masih gelap. (Antara/Kornelis Kaha)

Ada beberapa anak yang merasa efektif jika belajar di pagi buta karena pikiran masih jernih dan suasana masih hening. Tapi, kondisi tersebut nggak bisa diterapkan kepada semua anak. Hal tersebut menjadi salah satu alasan kebijakan Gubernur NTT memajukan jam masuk sekolah menuai banyak kritik.

Inibaru.id - Banyak yang berkomentar terhadap kebijakan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat yang mewajibkan siswa SMA dan SMK di sana berangkat sekolah pukul 05.00 WIB. Meski mendapat banyak tentangan, Viktor bersikukuh dengan kebijakannya karena memiliki alasan-alasan yang jelas.

Melansir dari labuanbajoterkini, yang menjadi salah satu alasan Gubernur Viktor menerapkan aturan itu adalah keharusan NTT mempersiapkan sedini mungkin para calon mahasiswa unggul yang mampu melanjutkan pendidikan ke kampus berkelas nasional dan internasonal.

"NTT butuh sekolah unggul untuk persiapkan calon mahasiswa yg bisa kuliah di UI, UGM dan Harvard University," katanya.

Ya, meski terdengar solutif, mengubah jam masuk sekolah itu perlu kajian yang mendalam. Kebutuhan dan kondisi siswa harus menjadi dasar pertimbangan sampai akhirnya aturan tersebut jadi atau nggak diberlakukan.

Merampas Waktu Istirahat

Kebijakan yang yang diambil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat tentang jam masuk sekolah menuai banyak kritikan. (Nttprov)

Pakar pendidikan Itje Chodidjah menilai kebijakan sang gubernur tersebut nggak mempertimbangkan sisi komunal dan hanya condong pada orang yang merasa lebih baik belajar saat pagi saja.

"Jelas tidak ada hubungannya antara masuk pagi-pagi buta dengan kualitas pendidikan. Kalau ada beberapa orang secara personal [bilang], 'Oh saya kalau belajar pagi-pagi itu bagus', itu pilihan personal. Tapi secara komunal, bersama-sama, tidak bisa disamaratakan," kata Itje, dikutip dari Kumparan, Rabu (1/3/2023).

Alih-alih menyuruh anak masuk pagi, lebih baik mereka diberikan waktu istirahat yang cukup agar siap menerima pelajaran.

"Hak tidur, hak istirahat anak dirampas. Mau tidur jam berapa? Kalau mereka tidur jam 9 [malam], bangun jam berapa? Jam 3? Jam 4? Persiapan untuk berangkat itu kan dibutuhkan minimal setengah jam, beberapa mungkin butuh satu jam," tegas Itje.

Kualitas Guru dan Sarana Prasarana

Ilustrasi: Memperbaiki kualitas guru serta sarana dan prasarana lebih penting ketimbang menyuruh anak berangkat sekolah lebih awal. (Pixabay/Felix W)

Penyelesaian masalah pendidikan di NTT yang dipilih Gubernur Viktor dinilai banyak orang seperti solusi yang "tiba-tiba" dan nggak sesuai akar persoalan. Pengamat pendidikan Doni Koesoema mengatakan, kebijakan masuk sekolah jam lima pagi nggak akan efektif.

Bagi Doni, persoalan pendidikan di wilayah tersebut terletak pada kualitas guru serta sarana dan prasarana pembelajaran.

"Pendidikan di NTT tertinggal itu ya kualitas guru dan sarana prasarana membuat pengalaman belajar menjadi tidak sesuai dengan harapan," katanya, dilansir dari Kompas, Rabu (1/3).

Dia menambahkan bahwa kebijakan pendidikan harus berdasarkaan kajian riset yang baik, serta dialog dengan pemangku kepentingan. Eksekusi kebijakan juga harus melibatkan partisipasi publik seperti pemerintah daerah, pengelola, orangtua, bahkan para siswa yang menjalani aturan itu.

Nah, melihat perdebatan yang ada mengenai peraturan masuk sekolah pukul lima pagi, bagaimana dengan pendapatmu, Millens? Apakah kamu tipe orang yang bisa belajar di pagi hari atau sebaliknya? (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Gedung PGRI Kabupaten Semarang Dibangun dari Iuran Guru Sekabupaten

25 Apr 2024

Konser Sheila On 7 Lima Kota: Harga Tiket dan Cara Membeli

25 Apr 2024

Mencampur Minyak Kayu Putih dengan Bensin, Memang Boleh?

25 Apr 2024

Kata Kemenaker Soal Lulusan S2 Susah Dapat Kerja di Indonesia

25 Apr 2024

Penanggulangan Narkoba di Kalangan Anak-Anak, Guru BK dan Orang Tua Perlu Dilibatkan

25 Apr 2024

Peningkatan Gas Metana, Ancaman Serius bagi Lingkungan

25 Apr 2024

Menang atas Korsel, Peluang Timnas Indonesia ke Olimpiade 2024 Paris Makin Besar!

26 Apr 2024

Yang Perlu Kamu Lakukan saat Ditelpon Penagih Utang Pinjol; Jangan Diblok!

26 Apr 2024

Komentar Avenged Sevenfold Soal Lagu 'Dear God' yang Populer di Warnet Indonesia

26 Apr 2024

Kecanduan Gim Bisa Bikin Anak Tantrum

26 Apr 2024

Hari Ini, Nama Pratama Arhan Dielu-elukan Seantero Negeri!

26 Apr 2024

Singgung Kesetaraan Gender, Angela: Kesenjangan Gaji 20 Persen

26 Apr 2024

Ngalap Berkah Sunan Muria di Tengah Ribuan Peserta Sewu Kupatan Kudus

26 Apr 2024

Mengabadikan Sejarah Kota Semarang bersama Komunitas Blusuk.an

27 Apr 2024

Mengenal Songgo Buwono, Burger Asli Keraton Yogyakarta

27 Apr 2024

Polemik Warung Madura Dilarang Buka 24 Jam; Antara Keamanan dan Ekonomi

27 Apr 2024

Hana, Nama Perempuan yang Bisa Ditemui di Indonesia, Jepang, dan Korea

27 Apr 2024

Jangan Salah Pilih! Ini Warna Baju yang Bisa Membuat Kamu Terlihat Lebih Tua

27 Apr 2024

Uniknya Satai Ambal Khas Kebumen, Disiram Saus Tempe!

27 Apr 2024

World Water Forum ke-10: ESDM Upayakan Pengadaan Listrik Murah

27 Apr 2024