Inibaru.id - Dalam kehidupan, kebahagiaan sering dianggap sebagai tujuan utama yang harus dicapai. Namun, ada kalanya tuntutan untuk selalu berpikir positif justru menjadi beban.
Fenomena ini dikenal sebagai toxic positivity, yaitu keyakinan bahwa seseorang harus tetap berpikir positif dalam situasi apa pun, bahkan ketika sedang mengalami kesulitan.
Pengertian Toxic Positivity dan Bahayanya
Toxic positivity adalah tekanan untuk selalu menunjukkan sikap positif dan menolak emosi negatif, seolah-olah kesedihan, kekecewaan, atau kemarahan nggak boleh dirasakan.
Kalimat seperti "Jangan sedih, semuanya akan baik-baik saja" atau "Kamu harus tetap bersyukur" sering kali diucapkan dengan maksud baik, tetapi bisa membuat seseorang merasa nggak divalidasi emosinya. Ucapan-ucapan ini cukup berbahaya karena:
1. Menekan Emosi yang Seharusnya Dirasakan
Setiap orang berhak merasakan berbagai emosi, termasuk yang negatif. Memaksakan kebahagiaan justru bisa membuat seseorang mengabaikan perasaannya sendiri, yang dalam jangka panjang dapat berdampak buruk pada kesehatan mental.
2. Membuat Seseorang Merasa Bersalah atas Kesedihannya
Jika seseorang terus dipaksa untuk berpikir positif, mereka bisa merasa bersalah atau lemah karena nggak bisa bahagia. Padahal, merasakan kesedihan atau kekecewaan adalah hal yang wajar dan manusiawi.
3. Menghambat Proses Penyembuhan Emosi
Dalam menghadapi masalah atau trauma, seseorang perlu memproses emosinya dengan jujur. Toxic positivity justru mencegah seseorang untuk menerima dan memahami perasaannya sendiri, yang bisa memperlambat proses pemulihan.
Cara Menghindari Toxic Positivity
- Terima dan Validasi Emosi
Nggak apa-apa untuk merasa sedih, marah, atau kecewa. Mengakui emosi adalah langkah pertama dalam mengelolanya dengan sehat.
- Berhenti Memaksakan Diri atau Orang Lain untuk Selalu Bahagia
Kebahagiaan nggak bisa dipaksakan, dan nggak semua masalah bisa diselesaikan dengan berpikir positif saja.
- Gantilah Kalimat yang Memaksa dengan Empati
Daripada mengatakan "Jangan sedih, pasti ada hikmahnya", lebih baik katakan "Aku tahu ini sulit untukmu, aku di sini jika kamu butuh seseorang untuk mendengar."
Kebahagiaan adalah sesuatu yang tumbuh secara alami, bukan sesuatu yang harus dipaksakan. Menghindari toxic positivity berarti memberi ruang bagi diri sendiri dan orang lain untuk merasakan emosi secara jujur. Dengan begitu, kita bisa menjalani hidup dengan lebih seimbang dan sehat secara emosional.
Apa kamu pernah mendengar kalimat positif yang justru bikin sedih, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)