BerandaHits
Sabtu, 7 Mar 2025 16:21

Kebahagiaan Bukan untuk Dipaksa, Jauhi Toxic Positivity!

Ketika mendengar kalimat positif justru membuatmu bertambah buruk, itulah toxic positively. (Shutterstock)

Nggak semua hal bisa diselesaikan dengan berpikir positif. Memaksakan kebahagiaan justru bisa membuat seseorang mengabaikan emosi yang seharusnya dirasakan.

Inibaru.id - Dalam kehidupan, kebahagiaan sering dianggap sebagai tujuan utama yang harus dicapai. Namun, ada kalanya tuntutan untuk selalu berpikir positif justru menjadi beban.

Fenomena ini dikenal sebagai toxic positivity, yaitu keyakinan bahwa seseorang harus tetap berpikir positif dalam situasi apa pun, bahkan ketika sedang mengalami kesulitan.

Pengertian Toxic Positivity dan Bahayanya

Toxic positivity adalah tekanan untuk selalu menunjukkan sikap positif dan menolak emosi negatif, seolah-olah kesedihan, kekecewaan, atau kemarahan nggak boleh dirasakan.

Kalimat seperti "Jangan sedih, semuanya akan baik-baik saja" atau "Kamu harus tetap bersyukur" sering kali diucapkan dengan maksud baik, tetapi bisa membuat seseorang merasa nggak divalidasi emosinya. Ucapan-ucapan ini cukup berbahaya karena:

1. Menekan Emosi yang Seharusnya Dirasakan

Rasa sedih juga merupakan emosi yang harus diakui. (via Alodokter)

Setiap orang berhak merasakan berbagai emosi, termasuk yang negatif. Memaksakan kebahagiaan justru bisa membuat seseorang mengabaikan perasaannya sendiri, yang dalam jangka panjang dapat berdampak buruk pada kesehatan mental.

2. Membuat Seseorang Merasa Bersalah atas Kesedihannya

Jika seseorang terus dipaksa untuk berpikir positif, mereka bisa merasa bersalah atau lemah karena nggak bisa bahagia. Padahal, merasakan kesedihan atau kekecewaan adalah hal yang wajar dan manusiawi.

3. Menghambat Proses Penyembuhan Emosi

Dalam menghadapi masalah atau trauma, seseorang perlu memproses emosinya dengan jujur. Toxic positivity justru mencegah seseorang untuk menerima dan memahami perasaannya sendiri, yang bisa memperlambat proses pemulihan.

Cara Menghindari Toxic Positivity

- Terima dan Validasi Emosi

Nggak apa-apa untuk merasa sedih, marah, atau kecewa. Mengakui emosi adalah langkah pertama dalam mengelolanya dengan sehat.

- Berhenti Memaksakan Diri atau Orang Lain untuk Selalu Bahagia

Kebahagiaan nggak bisa dipaksakan, dan nggak semua masalah bisa diselesaikan dengan berpikir positif saja.

- Gantilah Kalimat yang Memaksa dengan Empati

Daripada mengatakan "Jangan sedih, pasti ada hikmahnya", lebih baik katakan "Aku tahu ini sulit untukmu, aku di sini jika kamu butuh seseorang untuk mendengar."

Kebahagiaan adalah sesuatu yang tumbuh secara alami, bukan sesuatu yang harus dipaksakan. Menghindari toxic positivity berarti memberi ruang bagi diri sendiri dan orang lain untuk merasakan emosi secara jujur. Dengan begitu, kita bisa menjalani hidup dengan lebih seimbang dan sehat secara emosional.

Apa kamu pernah mendengar kalimat positif yang justru bikin sedih, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: