BerandaHits
Sabtu, 10 Feb 2023 11:00

Kaum Milenial dan Gen Z Juga Bisa Alami Gangguan Saraf

Ilustrasi: Gejala penyakit terkait saraf juga bisa menyerang usia produktif. (Istimewa)

Anak muda yang selalu energetik dan memiliki mobilitas tinggi juga bisa mengalami gangguan saraf. Gejalanya bisa berupa sakit kepala, nyeri tengkuk, nyeri pinggang bawah, kesemutan, dan kebas. Sayangnya, mereka enggan datang ke dokter untuk konsultasi.

Inibaru.id - Siapa bilang gangguan saraf hanya dialami oleh para orang tua? Gejala penyakit terkait saraf juga bisa menyerang usia produktif, lo. Menurut Badan Pusat Statistik, usia produktif terhitung dari umur 15-64 tahun.

Jadi, mulai sekarang jangan abaikan gejala seperti sakit kepala, nyeri tengkuk, nyeri pinggang bawah, kesemutan, kebas, hingga diagnosis stroke, ya? Gejala tersebut kini mulai menyerang anak muda yang disebabkan oleh gaya hidup dan pola kerja sehari-hari.

Sayangnya, kebanyakan anak muda cenderung masih memiliki persepsi yang salah tentang gangguan saraf. Ketimbang melakukan konsultasi ke dokter spesialis saraf, mereka cenderung melakukan pengobatan mandiri seperti mengkonsumsi obat penghilang nyeri atau pijat dan urut. Akibatnya, keluhan sakit bisa kembali kambuh atau bertambah parah.

Dokter Zicky Yombana dari Klinik Pintar mengatakan, saat ini profil pasien dengan gangguan saraf sudah bergeser ke usia produktif mulai dari rentang 20 sampai 30 tahun ke atas.

Ilustrasi: Gaya hidup dan pola kerja sehari-hari yang biasanya menjadi penyebab gangguan saraf bagi anak muda. (Istimewa)

Gejala yang muncul kerap nggak disadari sebagai gangguan saraf dan seringkali dihubungkan dengan penyakit dalam (internis) atau penyakit otot dan tulang. Banyak pemahaman-pemahaman yang salah tentang gangguan saraf sehingga penanganannya terlambat.

“Padahal, gangguan saraf memiliki spektrum yang sangat luas mulai dari hal ringan seperti kesemutan, sakit kepala, hingga yang hal kronis seperti stroke. Self-diagnosed bisa memicu salah penanganan dan justru tambah parah,” ujarnya.

Menurut Zicky, masyarakat umumnya harus segera konsultasi ke dokter spesialis jika merasakan keluhan mendadak, intensitasnya semakin sering, diikuti rasa sakit yang berat, dan berulang.

"Memang pada akhirnya screening dan konsultasi itu sudah menjadi dasar yang harus dijalani. Kami para dokter bukan hanya membantu masyarakat untuk sadar risiko, namun juga memprediksi seberapa besar risiko yang mereka miliki," ungkap Zicky.

Nah, jika kamu adalah anak muda yang sehari-hari memiliki mobilitas tinggi dan sering merasakan nyeri badan, nggak ada salahnya segera menghubungi dokter ya, Millens! Dokter akan membantu mengidentifikasi lebih awal gangguan saraf sebelum menjadi gangguan yang mematikan dan menghabiskan banyak kerugian finansial. (Siti Khatijah/E05)

Artikel ini telah dimuat di Medcom dengan judul Pemahaman Gangguan Saraf di Milenial dan Gen Z Masih Rendah.

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024