BerandaHits
Selasa, 10 Mar 2025 15:07

Kapasitas Sekolah Negeri Terbatas, Pemkot Semarang Rencanakan Program Beasiswa ke Sekolah Swasta

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng bakal merencanakan program beasiswa untuk masuk sekolah swasta bagi murid tidak mampu. (Pemkot Semarang)

Keterbatasan kuota sekolah negeri membuat Pemerintah Kota Semarang merencanakan program beasiswa untuk masuk sekolah swasta bagi masyarakat tidak mampu.

Inibaru.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang tengah mempersiapkan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025, salah satunya dengan menggandeng sekolah swasta untuk menerima siswa yang kurang mampu dengan beasiswa.

Kebijakan ini diambil berkaitan dengan adanya temuan keterbatasan daya tampung sekolah negeri dibanding dengan jumlah kelulusan.

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng meminta Dinas Pendidikan Kota Semarang untuk mengatur skema yang memungkinkan siswa kurang mampu yang nggak bisa masuk sekolah negeri untuk punya kesempatan belajar di sekolah swasta.

“(Skema itu) semisal SPP-nya dibayar Pemkot. Namun, kami kan nggak bisa intervensi sekolah swasta. Jadi, saya koordinasi dengan kepala dinas untuk memintakan slot (ke sekolah swasta), biar bisa (masuk) pakai beasiswa," tutur Agustina di Grand Edge Hotel Semarang, Jumat (7/3/2025).

Iklim SPMB yang Kondusif

Berbicara di sela acara Nobrol Penting Bersama Stakeholder Pendidikan Kota Semarang (Ngopi Bareng), Agustina berpikir, skema khusus ini adalah bentuk gotong royong. Hal ini merupakan bagian dari upayanya untuk membentuk iklim SPMB yang kondusif sebagai bentuk realisasi program 100 harinya sebagai Wali Kota.

Menurut Agustina, kalau pemerintah hanya menghitung daya tampung sekolah negeri yang dibandingkan jumlah lulusannya, jumlah kursinya nggak akan cukup untuk menampung para siswa yang dari Semarang.

“Harus melibatkan sekolah swasta, kalau dilihat daya tampung dan jumlah lulusan tentu tidak sebanding,” lanjutnya.

Sementara itu, dia mengimbuhi, sebagian orang tua enggan menyekolahkan anaknya ke sekolah swasta lantaran biaya yang mahal.

Pemerintah Harus Hadir

Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi para siswa dan orang tua tersebut, Agustina mengungkapkan, solusinya adalah dengan kehadiran pemerintah. Dia mengatakan, harus ada peran Pemkot karena sekolah swasta juga menjadi mitra dalam penyelenggaraan pendidikan dan mencerdaskan anak bangsa.

“Saya yakin ada solusi, karena problem nggak mau di swasta kan karena mahal. Maka, sekolah akan menjadi mitra penyelenggaraan pendidikan, salah satunya dengan beasiswa,” ujarnya.

Dinas Pendidikan, kata dia, akan melakukan perhitungan serta pemetaan anggaran; termasuk memperkirakan jumlah siswa kurang mampu yang nantinya bisa mendapatkan beasiswa di sekolah swasta. Agustina memastikan, anggaran untuk program ini nantinya nggak diambil dari APBD Pemkot Semarang saja.

“Ini masih dihitung, kebutuhannya berapa, nanti tidak hanya dari APBD. Kami bisa nembung ke provinsi dan pengusaha untuk CSR khusus, yakni beasiswa,” tuturnya.

Prioritas untuk Siswa Miskin

Agustina menegaskan, program beasiswa yang tengah digodok ini nantinya diprioritaskan untuk masyarakat miskin atau tidak mampu. Dia berharap, program tersebut bisa berjalan baik karena dirinya nggak pengin ada anak putus sekolah lantaran kesulitan biaya.

“Sekolah gratis yang sudah ada, kalau baik ya dilanjutkan, kalau kurang ya ditambal. Intinya, nggak boleh ada anak yang tidak sekolah karena biaya,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto menjelaskan, pihaknya saat ini sudah merancang beberapa konsep untuk siswa kurang mampu yang nggak bisa masuk sekolah negeri, salah satunya dengan skema atau fasilitas beasiswa ke sekolah swasta.

"Kami sudah melakukan pemetaan terkait jumlah anak yang akan mendapatkan bantuan. Nantinya skenario bantuan tidak hanya berbasis dari APBD, tapi juga CSR," tandasnya.

Konsep yang menarik ya, Millens? Semoga dengan adanya program ini, keinginan untuk menjadikan pendidikan di Kota Semarang lebih inklusif bisa segera terealisasikan ya! (Murjangkung/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: