Inibaru.id - Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang lakukan percepatan pengerukan sedimen di Anak Kali Sringin Kecamatan Genuk. Kali tersebu memiliki panjang sekitar 2,9 kilometer dengan lebar bervariasi antara 6 hingga 12 meter. Hasil sedimen dan enceng gondok yang menumpuk di saluran ini menjadi salah satu penyebab genangan pada musim hujan sebelumnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Timur Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Endri Dwi Purwanto mengatakan langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya Pemerintah Kota Semarang dalam mengurangi risiko genangan air, terutama di wilayah Genuksari dan sekitarnya.
"Mulai dari bulan Maret hingga sekarang sudah berlangsung sekitar 6 bulan. Ini progresnya sudah hampir 100 persen. Kurang sekitar 100 meter mungkin dalam minggu ini selesai,” kata Endri saat dihubungi, Senin (9/9).
Selain pengerukan, DPU juga sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dan pemangku wilayah, seperti Camat Genuk dan Babinsa untuk memperkuat tanggul di beberapa titik rawan longsor menggunakan cerucuk bambu. Koordinasi juga dilakukan antara pemangku wilayah dan warga, terutama terkait izin penggunaan lahan pribadi untuk akses alat berat.
Kegiatan pengerukan sedimen ini merupakan bagian dari rutinitas tahunan DPU dalam mempersiapkan infrastruktur drainase kota menghadapi curah hujan yang tinggi. Pengerukan dilakukan untuk memastikan sedimen tidak kembali menumpuk, serta menjaga aliran air tetap optimal. Selain itu, DPU juga melaksanakan pembersihan beberapa titik lainnya serta pembuatan jembatan.
"Proses ini dilakukan berdasarkan survei lapangan dan laporan masyarakat terkait genangan air," ujarnya.
Camat Genuk, Suroto mengapresiasi pengerukan yang telah dilakukan DPU. Nantinya aliran air dari wilayah Wolter Monginsidi hingga ke Pompa Kali Sringin dapat tertampung dan teralirkan dengan lebih efektif.
"Kami berharap genangan di Genuksari dan wilayah lainnya bisa teratasi, bahkan diupayakan tidak terjadi genangan lagi setelah pengerukan ini," ujar Suroto. (Danny Adriadhi Utama/E10)