BerandaHits
Senin, 10 Des 2023 11:56

Kala Kopi Joss Khas Jogja Jadi Minuman "Haram" di Malaysia

Kopi joss khas Jogja dilarang di Malaysia. (Voa/Indra Yoga)

Di Malaysia, jika ada kedai yang menjual kopi joss khas Jogja, bakal terancam hukuman penjara 2 tahun atau denda 10 ribu Ringgit. Apa alasannya minuman ini dilarang di sana?

Inibaru.id – Nggak hanya gudeg, oseng mercon, atau bakpia pathok, ada satu kuliner khas Jogja lainnya yang cukup populer di kalangan wisatawan. Namanya adalah kopi joss alias kopi hitam yang dicampur dengan arang. Nah, kamu tahu nggak kalau kopi ini ternyata dilarang di negara tetangga, Malaysia?

Popularitas kopi joss di kalangan wisata lokal maupun internasional memang cukup tinggi. Nah, sejumlah pengelola kedai di Malaysia ternyata terpikir untuk menyajikan minuman ini bagi mereka yang pengin mencicipinya namun belum bisa datang ke Yogyakarta. Sayangnya, niat baik ini langsung diganjal oleh peraturan yang sudah eksis di Malaysia sejak 1985.

Peraturan yang dimaksud adalah UU Pangan Tahun 1985, tepatnya pasal 269A. Dalam aturan tersebut, hanya ada beberapa bahan yang diperbolehkan untuk ditambahkan dalam kopi siap minum.

“Dalam aturan tersebut, kopi siap minum hanya diperbolehkan ditambahi gula, dekstrosa, glukosa atau madu, susu, krim, bahan makanan lain, serta penyedap rasa yang diperbolehkan. Arang tidak dikategorikan sebagai makanan,” terang Kementerian Kesehatan Malaysia sebagaimana dinukil dari Bernama, (26/11/2023).

Selain karena keberadaan aturan tersebut, otoritas kesehatan dari Negeri Jiran juga mengkhawatirkan hal lain berupa adanya kemungkinan kebiasaan meminum kopi dengan arang bisa menyebabkan kanker. Soalnya, menurut mereka, arang bisa menyebabkan penyumbatan usus dan bersifat karsinogenik.

Arang dalam kopi joss dianggap sebagai bahan yang terlarang untuk dicampurkan ke dalam kopi di Malaysia. (Palingmales.com)

Hal ini cukup kontras dengan kepercayaan banyak orang di Tanah Air bahwa keberadaan arang di kopi joss khas Jogja justru bisa membantu proses pembuangan racun di dalam tubuh. Alasannya, arang yang dicampurkan ke kopi beda dengan arang aktif yang biasa dipakai di industri makanan. Arangnya pun dianggap sudah aman untuk dimasukkan ke dalam kopi.

Tapi, pihak otoritas kesehatan Malaysia bersikukuh dengan pendapatnya karena mereka belum bisa memastikan apakah arang tersebut memang sudah aman untuk dikonsumsi atau belum.

“Kami belum bisa memastikan apakah arangnya sudah diproses dengan memadai dan layak dikonsumsi karena ada kemungkingan mengandung bahan atau zat beracun,” ungkap Kementerian Kesehatan Malaysia.

Oh ya, kalau ada yang nekat menjual kopi joss di Malaysia, pemerintah baal nggak segan memberikan hukuman berat lo. Selain ancaman penjara dua tahun, ada juga denda sebesar 10 ribu Ringgit (lebih dari Rp33 juta).

Hmm, nggak disangka ya, kopi joss khas Jogja ternyata dilarang di Malaysia. Setidaknya, kalau warga Malaysia pengin mencicipinya, sudah tahu kan ya mereka harus ke mana? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024