BerandaHits
Kamis, 21 Mar 2018 13:20

Jawacana, Tabloid Anak Muda Berbahasa Jawa Gaul

Sejumlah kalangan anak muda membaca berita. (Bisnis.com)

Tampil dengan gaya baru, Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta akan hadirkan media berbahasa Jawa gaul "Jawacana" untuk kalangan anak muda.

Inibaru.id – Kepala Bidang Perlindungan Pusat Pengembangan dan Perlindungan Badan Bahasa Jakarta Ganjar Harimansyah belum lama ini mengatakan, sebanyak 11 bahasa daerah di Indonesia dinyatakan punah. Nggak mau mengalami kejadian serupa, sejumlah pemerintah daerah pun terus berupaya melestarikan bahasa daerah yang mereka miliki, salah satunya pemda DI Yogyakarta (DIY).

Pelbagai upaya dilakukan pemda setempat untuk melestarikan bahasa Jawa yang merupakan "bahasa ibu" di sana. Melalui Dinas Kebudayaan DIY, mereka berencana memproduksi tabloid berbahasa Jawa gaul dengan sasaran generasi millennials yang dianggap mulai enggan menggunakan bahasa Jawa.

Seperti ditulis Tempo.co, Rabu (21/3/2018), Dinas Kebudayaan DIY berencana menerbitkan "Jawacana", sebuah tabloid berkala, yang ditujukan untuk kalangan anak muda. Jawacana rencana akan diluncurkan pada awal April 2018 ini, dengan inovasi dan gaya baru yang berbeda, yakni berbahasa Jawa Ngoko yang gaul.

Baca juga:
Targetkan Jadi World Heritage, Kota Lama Semarang Akan Dibenahi
Jokowi Penuhi Harapan Bulan untuk Miliki Kursi Roda

Jawa Ngoko adalah tingkatan bahasa Jawa sehari-hari yang paling mudah dipahami dan dekat dengan masyarakat setempat. Adapun bahasa "ngoko" yang gaul diproyeksikan untuk menggaet minat baca anak muda. Ini merupakan upaya pemerintah untuk tetap melestarikan budaya berbahasa Jawa.

Sebagai informasi, Dinas Kebudayaan DIY telah memiliki media berbahasa Jawa bernama Sempulur yang terbit sejak 2004 hingga kini. Berbeda dengan Jawacana, bahasa yang digunakan dalam Sempulur menggunakan bahasa Jawa Krama (halus) yang dianggap terlalu formal sehingga hanya kalangan tertentu yang membacanya.

Tabloid

Jawacana diluncurkan dalam bentuk tabloid setebal 16 halaman. Terbit empat kali dalam setahun, tabloid tersebut memuat berbagai rubrik seperti liputan utama, isu sosial, cerita pendek, puisi, essai foto, pengenalan huruf Jawa, hingga horoskop Jawa.

Sebagai upaya untuk merangkul anak muda, media berbahasa Jawa gaul ini juga menerima berbagai tulisan berupa artikel, cerpen, puisi, hingga foto yang diciptakan dari pemikiran kreatif kalangan muda yang masih duduk di bangku SMP, SMA ataupun mahasiswa.

Baca juga:
Nicholas Saputra Bintangi Film Omnibus
Walikota Malang Ditetapkan KPK sebagai Tersangka

Dinas Kebudayaan DIY juga siap memberikan honor bagi kamu yang mau ikut serta mengirim berbagai tulisan dan karya untuk tabloid yang akan dibagikan secara gratis ke pusat aktivitas anak muda seperti sekolah dan kafe tersebut.

Wah, asyik ya Millens? Ini bisa jadi cara bagus untuk mengenalkan bahasa Jawa sih. Eh, tapi kenapa harus tabloid cetak? Kenapa nggak versi daring saja, ya? (HH/GIL)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Polda Jateng Periksa Senjata Anggota, Buntut Penembakan Siswa SMK hingga Tewas

24 Des 2024

Event Tari Gagal, Penyelenggara Dilaporkan Ke Polda Jateng

24 Des 2024

Mi Dadat Pak Karnan, Legenda Kuliner di Jekulo, Kudus

24 Des 2024

Pemkot Fukushima Jepang bakal Sebar Identitas Pembuang Sampah Sembarangan

24 Des 2024

Sementara di Jabodetabek, Minyak Jelantah Bisa Ditukar dengan Uang di Pertamina

24 Des 2024

'Brain Rot' di Kalangan Gen Alpha, Sebuah Fenomena dan Dampaknya

24 Des 2024

Wisatawan di Jateng Diprediksi Capai 6,4 Juta Selama Libur Nataru

24 Des 2024

Uang Palsu dari UIN Makassar Diklaim Bisa Masuk ATM, Benarkah?

24 Des 2024

Kematian Dokter PPDS Anestesi Undip: Polisi Tetapkan Tiga Tersangka

25 Des 2024

Merah dan Hijau, Dua Warna yang Selalu Ada di Perayaan Natal

25 Des 2024

Tradisi Toleransi yang Terus Dijaga saat Perayaan Natal di Dusun Thekelan, Kabupaten Semarang

25 Des 2024

Penjual Bungeoppang, Roti Ikan Khas Korea, Semakin Langka

25 Des 2024

Cerita Kakek Mulyanto Dapatkan Ganti Rugi Tanah 30 cm2 karena Terdampak Proyek Tol Yogya - Bawen

25 Des 2024

Kurangi Kepadatan, Rest Area KM 445 B Tuntang Difungsikan untuk Libur Nataru 2025

25 Des 2024

Aktivitas Fisik sebagai Cara Mencegah Brain Rot pada Anak

25 Des 2024

Peneliti BRIN: Hindari Naik Gunung Dulu Hingga Akhir Tahun

26 Des 2024

Badan Gizi Nasional Tegaskan Program Makan Gratis Nggak Dipungut Biaya

26 Des 2024

Hanya Dua Jenis Pengendara Sepeda Motor di Korea: Kurir dan Orang Kaya

26 Des 2024

Bledug Kramesan, 'Gunung Mini' yang Menarik di Grobogan

26 Des 2024

UMK Sukoharjo 2025 Berlaku 1 Januari, Pemkab Pastikan Nggak Ada Penangguhan

26 Des 2024