BerandaHits
Kamis, 25 Des 2024 21:13

Aktivitas Fisik sebagai Cara Mencegah Brain Rot pada Anak

Brain rot terjadi karena paparan konten digital yang berlebihan. (Shutterstock)

Dengan bermain dan bergerak aktif, anak dapat menjaga kesehatan otak sekaligus meningkatkan kemampuan motorik dan emosional mereka.

Inibaru.id - Fenomena brain rot atau penurunan kemampuan kognitif akibat terlalu banyak terpapar aktivitas pasif, seperti menonton layar dalam waktu lama, menjadi perhatian banyak orang tua. Dalam era digital, di mana gadget dan media elektronik mendominasi keseharian anak-anak, penting untuk mencari solusi agar perkembangan otak mereka tetap optimal.

Salah satu cara efektif yang dapat dilakukan adalah dengan mengajak anak aktif dalam kegiatan fisik.

Hubungan Antara Aktivitas Fisik dan Kesehatan Otak

Aktivitas fisik terbukti memiliki banyak manfaat, termasuk bagi perkembangan otak anak. Ketika anak bergerak, aliran darah ke otak meningkat, membawa oksigen dan nutrisi yang diperlukan untuk mendukung fungsi otak.

Aktivitas fisik juga merangsang produksi hormon endorfin, yang membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres. Hal ini penting untuk menciptakan kondisi mental yang optimal bagi pembelajaran dan kreativitas.

Studi juga menunjukkan bahwa anak-anak yang rutin bergerak lebih memiliki kemampuan konsentrasi yang baik, daya ingat yang lebih kuat, serta keterampilan pemecahan masalah yang lebih tajam. Dengan demikian, aktivitas fisik menjadi penyeimbang ideal dari paparan teknologi yang sering membuat otak pasif.

Jenis Kegiatan Fisik yang Bisa Dilakukan

1. Bermain di Luar Ruangan

Selain menyenangkan, bermain bola bisa mencegah brain rot pada anak. (via Alodokter)

Ajak anak bermain di taman atau halaman rumah, seperti berlari, bermain bola, atau melompat tali. Selain menyenangkan, kegiatan ini juga melatih koordinasi motorik.

2. Olahraga Rutin

Daftarkan anak pada klub olahraga seperti renang, sepak bola, atau bela diri. Selain melatih fisik, olahraga juga mengajarkan disiplin dan kerja sama tim.

3. Kegiatan Kreatif yang Melibatkan Gerakan

Menari atau mengikuti kelas tari dapat menjadi pilihan yang menyenangkan untuk menjaga anak tetap aktif.

4. Aktivitas Harian yang Melibatkan Gerakan

Libatkan anak dalam kegiatan sehari-hari seperti berkebun, berjalan kaki, atau membantu pekerjaan rumah tangga ringan.

Lantaran dampak brain rot sangat merugikan, sebagai orang tua harus tegas membatasi screentime anak dan pastikan ada jadwal untuk bermain aktif setiap hari.

Luangkan waktu untuk bermain atau berolahraga bersama mereka karena anak cenderung mengikuti contoh orang tua.

Selain itu, pilih mainan yang mendukung aktivitas fisik seperti bola, sepeda, atau hulahop. Meski begitu, mencegah brain rot pada anak bukan hanya tentang mengurangi waktu layar, tetapi juga menggantinya dengan aktivitas yang bermanfaat.

Dengan mengarahkan anak untuk lebih aktif secara fisik, orang tua membantu mereka menjaga kesehatan otak sekaligus mengembangkan kemampuan motorik, sosial, dan emosional. Mari jadikan aktivitas fisik sebagai bagian dari gaya hidup keluarga untuk memastikan anak-anak tumbuh dengan optimal, baik secara fisik maupun mental. (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Selamatkan Aset Pemda Rp457 M, BPK Jateng Sita Gedung, Tanah, dan Kafe

21 Des 2024

Lomba Tari Piala Gubernur Jateng: Peserta Kecewa dan Minta Ganti Rugi

21 Des 2024

Mengapa Celana Dalam Superman Dipakai di Luar?

21 Des 2024

Bikin Resah Wisatawan, Pengelola Pastikan Tukang Pijat dan Pengamen Dilarang di Malioboro

21 Des 2024

PPN Naik Jadi 12 Persen, Pemilik Tabungan Kurang dari Rp100 Juta Diprediksi Bakal Semakin Sedikit

21 Des 2024

Libur Nataru 2024/2025, KA Direct Train Semarang–Jakarta Kembali Menyapa

21 Des 2024

Libur Nataru, Penumpang Kapal DLU Meningkat 10-15 Persen

21 Des 2024

Dibanding Pohon Alami, Apakah Pohon Natal Plastik Lebih Ramah Lingkungan?

21 Des 2024

Tahu Campur Pak Slamet, Pemadam Kelaparan Andalan di Pasar Sumowono

22 Des 2024

Mulai 1 Januari 2025, Pendakian Rinjani Akan Ditutup 3 Bulan

22 Des 2024

Mengapa Ban Sepeda Motor Baru Ada 'Rambutnya'?

22 Des 2024

Ekonomi Makin Sulit, Suami Stres Makin Rentan Lakukan KDRT

22 Des 2024

Mengagumi Indahnya Senja di Dusun Sumurup Rawa Pening

22 Des 2024

Serunya Wisata Kano di Kawasan Mangrove Baros Bantul, Yogyakarta

22 Des 2024

Makna Potongan Bambu di Nisan-Nisan Makam di Sumowono Kabupaten Semarang

23 Des 2024

Mengakhiri Tahun 2024 dengan Mendaki, Ini Hal yang Harus Kamu Perhatikan

23 Des 2024

Me Time: Hak yang Berubah Jadi Barang Mewah bagi Ibu

23 Des 2024

Kala Siang Hari Jadi Lebih Pendek di Islandia saat Musim Dingin

23 Des 2024

Pemprov Jateng Peringati Hari Ibu ke-96, Teguhkan Peran Setara Perempuan

23 Des 2024

Aman, Ini Tiga Barang yang Dipastikan Nggak Akan Terkena PPN 12 Persen

23 Des 2024