BerandaHits
Rabu, 24 Des 2024 09:00

Event Tari Gagal, Penyelenggara Dilaporkan Ke Polda Jateng

Ketua DPD APMIKIMMDO Jateng Ariyanto berikan keterangan pers terkait pagelaran tari yang gagal terlaksana di Taman Indonesia Kaya Semarang. (Istimewa)

Ketua Panitia Lomba Tari Nasional Tingkat Jawa Tengah, Mei Sulistyoningsih dilaporkan ke Polda Jawa Tengah, buntut event pagelaran tari yang gagal digelar pada Jumat (20/12) lalu.

Inibaru.id - Ketua Panitia Lomba Tari Nasional Tingkat Jawa Tengah (Jateng), Mei Sulistyoningsih dilaporkan ke Polda Jawa Tengah. Hal ini merupakan buntut event pagelaran tari yang gagal digelar pada Jumat (20/12) lalu. Laporan tersebut dilayangkan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pengusaha Mikro Kecil Menengah Mandiri Indonesia (APMIKIMMDO) Jateng.

"Kami sangat dirugikan karena ada pencatutan nama APMIKIMMDO oleh saudara ketua panitia,” kata Ketua DPD APMIKIMMDO Jateng Ariyanto usai audiensi bersama sejumlah perwakilan peserta lomba tari di Kantor Gubernur Jateng, Senin (23/12).

Dia menceritakan bahwa Mei Sulistyoningsih sebagai Ketua Panitia SEC sempat mengajak dirinya untuk menggelar acara lomba tari dan UMKM selama dua hari yaitu Jumat-Sabtu (20-21 Desember 2024). Karena percaya, dia kemudian mengeluarkan Surat Keterangan (SK) Pengurus DPC APMIKIMMDO yang diketuai oleh Mei Sulistyoningsih.

Usai dilantik, Mei membuka rekening atas nama DPC APMIKIMMDO Kota Semarang. Namun, dia merasa ada yang janggal karena proposal kegiatan nggak mencantumkan nama APMIKIMMDO. Selain itu, pada proposal permohonan sponsor kegiatan mengatasnamakan SEC.

Nggak terima akan hal itu, lalu Ariyanto mencabut SK Pengurus DPC APMIKIMMDO Kota Semarang serta membekukan rekening tersebut pada 1 Desember 2024.

"Kami mencabut diri untuk tidak ikut sebagai penyelenggara kegiatan tersebut. Sehingga tak ada loyalti yang dibayarkan kepada APMIKIMMDO Jateng terkait pencatuman logo dan penjualan kaos. Untuk itu pencantuman logo APMIKIMMDO di kaos yang dijual saudari Mei Sulistyoningsih ilegal,” ungkapnya.

Tanggapan UPGRIS

(Istimewa)

Rektor UPGRIS, Dr Sri Suciati mengatakan pihak Universitas IKIP PGRI Semarang (UPGRIS) sedang menyelidiki lebih mendalam guna menyikapi kisruhnya pentas tari SEC yang melibatkan salah satu dosennya. Sebgai informasi, Ketua SEC Mei Sulistyoningsih yang terlibat kasus tersebut tercatat sebagai karyawan tetap.

"Tentu kami tindak lanjuti secara intern karena beliau juga dosen di tempat kami. Statusnya dosen tetap prodi pendidikan biologi," kata Rektor UPGRIS, Dr Sri Suciati di Semarang, Senin (23/12).

Menurutnya, sebagai dosen tetap UPGRIS Mei mengikuti program penelitian dengan baik. Bahkan tugas-tugas yang bersangkutan di kampus juga dikerjakan. "Seluruh tugas dan penelitian juga jalan," jelasnya.

Namun, kasus pentas tari yang batal digelar SEC di Taman Indonesia Kaya dipastikan tidak ada sangkut pautnya dengan kampus. Sebab, kisruhnya pentas tari merupakan ulah pribadi Mei.

"Kegiatan bu Mei ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan kegiatan universitas. Ini kegiatan bu Mei secara pribadi. Bukan kegiatan yang menggunakan nama universitas. Karena selama ini UPGRIS tidak menyelenggarakan kegiatan tari. Ini tidak jadi tanggung jawab universitas," tuturnya.

Justru pihaknya sedang melakukan pendalaman untuk berusaha membersihkan nama UPGRIS supaya tidak tersangkut kasus tersebut terkait dugaan penipuan yang melibatkan dosennya itu.

"Baru sekali ini kejadiannya. Saya perlu pendalaman betul kalau jangan jangan mencatut nama UPGRIS. Kalau yang bersangkutan pakai nama UPGRIS meski tidak ada kegiatan universitas maka akan dimintai pertanggungjawaban. Kami berkepentingan bersihkan nama kami," pungkasnya. (Danny Adriadhi Utama/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Polda Jateng Periksa Senjata Anggota, Buntut Penembakan Siswa SMK hingga Tewas

24 Des 2024

Event Tari Gagal, Penyelenggara Dilaporkan Ke Polda Jateng

24 Des 2024

Mi Dadat Pak Karnan, Legenda Kuliner di Jekulo, Kudus

24 Des 2024

Pemkot Fukushima Jepang bakal Sebar Identitas Pembuang Sampah Sembarangan

24 Des 2024

Sementara di Jabodetabek, Minyak Jelantah Bisa Ditukar dengan Uang di Pertamina

24 Des 2024

'Brain Rot' di Kalangan Gen Alpha, Sebuah Fenomena dan Dampaknya

24 Des 2024

Wisatawan di Jateng Diprediksi Capai 6,4 Juta Selama Libur Nataru

24 Des 2024

Uang Palsu dari UIN Makassar Diklaim Bisa Masuk ATM, Benarkah?

24 Des 2024

Kematian Dokter PPDS Anestesi Undip: Polisi Tetapkan Tiga Tersangka

25 Des 2024

Merah dan Hijau, Dua Warna yang Selalu Ada di Perayaan Natal

25 Des 2024

Tradisi Toleransi yang Terus Dijaga saat Perayaan Natal di Dusun Thekelan, Kabupaten Semarang

25 Des 2024

Penjual Bungeoppang, Roti Ikan Khas Korea, Semakin Langka

25 Des 2024

Cerita Kakek Mulyanto Dapatkan Ganti Rugi Tanah 30 cm2 karena Terdampak Proyek Tol Yogya - Bawen

25 Des 2024

Kurangi Kepadatan, Rest Area KM 445 B Tuntang Difungsikan untuk Libur Nataru 2025

25 Des 2024

Aktivitas Fisik sebagai Cara Mencegah Brain Rot pada Anak

25 Des 2024

Peneliti BRIN: Hindari Naik Gunung Dulu Hingga Akhir Tahun

26 Des 2024

Badan Gizi Nasional Tegaskan Program Makan Gratis Nggak Dipungut Biaya

26 Des 2024

Hanya Dua Jenis Pengendara Sepeda Motor di Korea: Kurir dan Orang Kaya

26 Des 2024

Bledug Kramesan, 'Gunung Mini' yang Menarik di Grobogan

26 Des 2024

UMK Sukoharjo 2025 Berlaku 1 Januari, Pemkab Pastikan Nggak Ada Penangguhan

26 Des 2024