BerandaHits
Kamis, 21 Sep 2022 18:07

Dukung Kendaraan Dinas Listrik, Kemenperin Percepat Produksi

Ilustrasi: RI bakal menetapkan kendaraan listrik sebagai kendaraan dinas. (iStockphoto/3alexd via CNN)

Presiden Joko Widodo telah menetapkan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric vehicle) sebagai kendaraan dinas. Untuk itu, Kementerian Perindustrian selaku lembaga yang ditunjuk sebagai pelaksana pengadaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), diharapkan dapat mempercepat produksi.

Inibaru.id – Pemerintah sudah semestinya menjadi contoh sekaligus mendorong untuk mengurangi emisi karbon. Sebagai perwujudan komitmen untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai target Net Zero Emission pada 2060 kelak, Presiden Joko Widodo telah menetapkan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric vehicle) sebagai kendaraan dinas.

Terkait kebijakan tersebut, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendapat mandat untuk melakukan percepatan produksi pelbagai jenis kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), baik sepeda motor, kendaraan roda empat, atau lebih. Tujuannya, untuk memenuhi kebutuhan transformasi dari kendaraan bermotor bakar menjadi KBLBB.

"Kemenperin berkomitmen mendukung upaya transformasi ini. Hal ini sejalan dengan peta jalan pengembangan KBLBB yang telah disusun oleh Kemenperin," kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif dalam keterangan tertulis, Rabu (21/9/2022).

Selain itu, Kemenperin juga ditugasi mendukung teknis untuk pendalaman struktur industri KBLBB agar mampu memenuhi target capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan melakukan percepatan pengembangan komponen utama dan komponen pendukung industri KBLBB.

"Kami juga ditugaskan untuk melakukan percepatan produksi peralatan pengisian daya (charging station) dan komponen penunjang industri KBLBB," jelasnya.

Kendaraan ICE Tetap Diproduksi

Kendaraan tipe ICE akan tetap diproduksi. (Kompas/Garry Lotulung)

Meski nantinya KBLBB bakal digeber, Jubir Kemenperin menyampaikan kendaraan dengan bahan bakar atau Internal Combustion Engine (ICE) masih tetap diproduksi di Indonesia. Apalagi, ekspor kendaraan ICE sangat tinggi.

Namun, diharapkan jumlah kendaraan ICE nggak lebih banyak dibanding KBLBB. Hingga saat ini, kapasitas produksi kendaraan listrik per tahun di Indonesia mencapai 2.480 unit bus, 14 ribu unit mobil listrik, serta 1,04 juta unit untuk kendaraan roda dua dan roda tiga listrik.

Sebagai informasi, berdasarkan roadmap industri KBLBB pada 2025 mendatang, Indonesia menargetkan produksi kendaraan listrik ini sebanyak 400 ribu unit. Angka ini setara 25 persen dari total produksi kendaraan bermotor roda empat yang akan mencapai 1,6 juta unit.

Sementara itu, pada 2035 Kemenperin menargetkan produksi satu juta KBLBB roda empat atau lebih dan 3,22 juta KBLBB roda dua.

“Target tersebut diharapkan dapat menghemat penggunaan bahan bakar fosil dan menurunkan emisi CO2 hingga 12,5 juta barel per 4,6 juta ton untuk roda empat atau lebih dan empat juta barel per 1,4 juta ton CO2 untuk kendaraan roda dua," urai Febri.

Dia menambahkan, saat ini sudah ada empat perusahaan bus listrik, tiga perusahaan mobil listrik, serta 31 perusahaan roda dua dan roda tiga listrik, dengan total investasi sebesar Rp 1,872 triliun.

Dia juga menyampaikan kalau sejak 2017, pendaftaran KBLBB di Kemenhub selalu mengalami peningkatan tiap tahun.

Semoga dengan kebijakan ini bisa berdampak positif untuk lingkungan ya, Millens! (Siti Zumrokhatun/E03)

Artikel ini telah terbit di Medcom.id dengan judul Kemenperin Dukung Transisi Penggunaan Kendaraan Listrik untuk Kendaraan Dinas.

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024