BerandaHits
Rabu, 3 Nov 2020 09:59

Dinyinyiri Usai Utang Negara Naik, Sri Mulyani: Demi Menyelamatkan Rakyat, Nggak Masalah

Sri Mulyani nggak masalah kalau dinyinyirin terus. (Medcom)

Nggak jarang kebijakan yang diambil pemerintah demi rakyatnya justru mendapat komentar sinis dari masyarakat itu sendiri. Contohnya yang dialami Menteri Keuangan Sri Mulyani. Belakangan dia kerap mendapat komentar buruk karena utang Indonesia naik, terutama pasca pandemi. Namun Sri Mulyani menegaskan kalau hal itu nggak masalah baginya. Dia rela dinyinyiri demi menyelamatkan rakyat Indonesia.<br>

Inibaru.id - Pandemi Covid-19 telah banyak mengeruk keuangan negara dengan cukup dalam. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pun mengalami defisit. Untuk mengatasinya, memang Pemerintah Indonesia mau nggak mau harus mengambil utang.

Namun upaya pemerintah tersebut menimbulkan komentar pedas atau ‘nyinyir’ dari masyarakat. Terutama dalam hal ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani yang kerap jadi sasaran. Sri pun punya pembelaan terhadap komentar-komentar yang dialamatkan padanya.

"Karena kita ingin menyelamatkan ekonomi, maka APBN menghadapi tekanan yang luar biasa. Penerimaannya jatuh, tapi kita memberi bantuan. Membantu hidup banyak sekali [masyarakat]. Makanya defisit kita naik banget," jelas Sri Mulyani melalui video conference, Senin (2/11/2020).

Utang yang dilakukan semata untuk menyelamatkan masyarakat Indonesia. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)<br>

Sri Mulyani menambahkan kalau nggak masalah jika komentar buruk itu berdatangan. Sebab dia melakukan ini untuk menyelamatkan jiwa seluruh masyarakat Indonesia.

Sebagai informasi, sebelum pandemi Covid-19 menumbangkan perekonomian Indonesia, pemerintah memasang target defisit APBN 1,76% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Namun, kemudian, semua anggaran refocusing atau diprioritaskan untuk menangani Covid-19 dan memberikan stimulus kepada sektor kesehatan, UMKM, perlindungan sosial, hingga ke dunia usaha.

Lantas Pemerintah melalui Perppu No. 1 Tahun 2020, yang kini telah menjadi Undang-Undang No. 2 Tahun 2020 memutuskan untuk menaikkan defisit hingga 6,34 persen terhadap PDB atau setara dengan Rp 1.039,2 triliun.

"Defisit yang tadinya 1,76% terhadap PDB, atau dari kisaran Rp 120 triliun hingga Rp 130 triliun. Defisit kita naik menjadi Rp 1.000 triliun," ujarnya.

Semoga utang-utang tadi bermanfaat ya, Millens. (IB28/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024