BerandaHits
Selasa, 27 Feb 2023 12:37

Cuaca Ekstrem di Jateng, Masyarakat Diminta Tingkatkan Kewaspadaan

Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto meminta masyarakat selalu waspada bencana di tengah cuaca yang ekstrem. (Dok. Pribadi)

Beberapa hari ini hujan lebat terjadi di beberapa kota di Jawa Tengah. Pada saat-saat rawan seperti ini, Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto meminta masyarakat selalu waspada bencana, baik banjir maupun longsor.

Inibaru.id - Curah hujan tinggi hampir terjadi di seluruh wilayah di Jawa Tengah akhir-akhir ini. Bahkan, beberapa wilayah diterjang banjir seperti di Semarang dan Pekalongan. Melihat hal itu, Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto meminta masyarakat selalu waspada bencana di tengah cuaca yang ekstrem.

Bambang Kusriyanto mengatakan, kewaspadaan perlu ditingkatkan terutama di wilayah langganan banjir dan daerah perbukitan yang rawan longsor.

"Kewaspadaan diperlukan untuk meminimalisasi timbulnya korban akibat bencana. Selain itu, pemerintah juga perlu menyiapkan lokasi pengungsian," ujar lelaki yang akrab disapa Bambang Kribo ini, Senin (27/2/2023).

Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, di awal tahun 2023 sejumlah bencana terjadi di Jawa Tengah. Di Kabupaten Semarang misalnya, banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Garong dan Sungai Karangwetan, Sumowono. Sementara tanah longsor terjadi di Ambarawa, Sumowono, Bandungan, hingga Nyatnyono.

Di Kota Semarang, banjir akibat tanggul jebol melanda Perum Dinar Indah Meteseh, Tembalang. Perumahan tersebut bahkan sudah jadi langganan banjir di awal tahun ini.

Sementara di Kota Pekalongan, hujan dengan intensitas cukup tinggi mengakibatkan banjir di tiga wilayah Kecamatan. Yaitu Kecamatan Pekalongan Utara, Pekalongan Barat, dan Pekalongan Timur. Akibatnya, ratusan warga terpaksa mengungsi. Selain banjir, warga pesisir Pekalongan juga dibayangi rob akibat pasangnya air laut.

Mitigasi Bencana

Banjir yang terjadi Meteseh, Semarang beberapa waktu lalu. (Antara/Aji Styawan)

Menyikapi banyaknya bencana, Bambang meminta pihak terkait melakukan deteksi dini saat hujan deras turun. Sebab, kondisi cuaca ekstrem diperkirakan masih akan terjadi beberapa hari ke depan.

Dia juga mendorong Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan pemetaan secara riil dan mitigasi pada titik-titik yang dinilai rawan bencana.

"Pemetaan bencana juga perlu di-update berdasarkan laporan kejadian dan analisa terbaru. Kondisi alam beberapa tahun lalu dengan sekarang tentu berbeda. Contohnya di kawasan yang semula tidak pernah ada kejadian bencana, dan tidak pernah diperkirakan ternyata terjadi bencana banjir. Seperti banjir di Sumowono, rasanya aneh dataran tinggi tapi bisa banjir,” katanya.

Dia juga menganggap program mitigasi bencana selama ini belum optimal. Kebencanaan masih menjadi prioritas ke sekian dibandingkan program lainnya, sehingga perlu ada kebijakan yang diubah.

Pihak terkait perlu meningkatkan sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) sebagai langkah antisipasi. Bambang mengungkapkan, wilayah Kabupaten Semarang yang terdiri dari banyak perbukitan yang rawan longsor membutuhkan sistem peringatan dini yang cukup.

“Daerah perbukitan yang rawan longsor diperlukan kesiapsiagaan yang ekstra. Idealnya jumlah EWS memang ditambah," paparnya.

Di sisi lain, masyarakat juga diminta peduli dengan kelestarian lingkungan di sekitarnya. Sebab, kepedulian terhadap lingkungan tersebut dapat menghindarkan masyarakat dari bencana alam.

“Dampak dari kerusakan lingkungan ini sangat besar, sehingga masyarakat harus meningkatkan kepeduliannya terhadap agar bisa terhindar dari bencana," paparnya.

Dia mengungkapkan, banjir yang terjadi di sejumlah kawasan juga disebabkan sistem drainase yang kurang baik. Banyak saluran tersumbat dan sempit sehingga nggak mampu menampung luapan air. Akibatnya air meluap ke jalan dan banjir.

Nah, untuk mengantisipasi banjir di daerahmu, yuk mulai sekarang peduli dengan lingkungan sekitar. Banyak yang bisa kita lakukan misalnya kerja bakti dan menanam pohon, Millens. (Siti Khatijah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: