Inibaru.id - Intensitas bencana alam yang makin sering menimpa seluruh belahan dunia menjadi bukti bahwa keseimbangan alam mulai terancam. Tapi, tahukah kamu, nggak cuma bencana banjir, longsor, kenaikan permukaan air laut, kebakaran hutan, dan kekeringan saja yang sering terjadi, berbagai virus dan bakteri seperti malaria, hantavirus, kolera, dan antraks juga bermunculan akibat perubahan iklim.
Para pakar mengatakan zoonosis atau virus dari hewan yang melompat ke manusia disebabkan karena adanya pemanasan global dan efek rumah kaca yang membuat suhu di bumi makin panas. Salah satu penelitian yang membahas soal itu ada pada jurnal penelitian Nature Climate Change.
“Kami menemukan bahwa 58 persen (yaitu 218 dari 375) penyakit menular yang dihadapi umat manusia di seluruh dunia telah diperburuk oleh bahaya iklim,” tulis penelitian tersebut.
Sebenarnya, sejak masa Hipocrates, hal ini sudah disadari oleh para dokter. Mereka telah menghubungkan penyakit dengan cuaca. Tapi, penelitian tentang itu hanya menunjukkan seberapa luas pengaruh iklim terhadap kesehatan manusia.
Seorang spesialis penyakit menular dari University Emory Dr Carlos del Rio juga menegaskan bahwa perubahan iklim memang membawa konsekuensi yang besar pada patogen manusia.
“Kita yang berada dalam penyakit menular dan mikrobiologi perlu menjadikan perubahan iklim sebagai salah satu prioritas kita. Kita semua perlu bekerja sama untuk mencegah ini menjadi bencana akibat perubahan iklim,” ucapnya.
Dampak Buruk Gas Rumah Kaca
Bumi kita ini juga mendapat ancaman serius dari emisi gas rumah kaca. Gas ini dapat meningkatkan berbagai bahaya iklim yang dapat memperburuk penyakit pantogen manusia. Penyakit itu bisa dari bakteri, virus, hewan, tumbuhan, jamur, protozoa, dan sebagainya yang bisa menular melalui vektor ataupun kontak udara langsung.
Salah satu penyakit pantogen yang menjadi pandemi di seluruh dunia adalah Covid-19. Keadaan pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa waktu lalu memberi gambaran yang mengkhawatirkan ya, Millens?
Nggak cuma penyakit menular, para peneliti juga mencari jenis penyakit pada manusia yang nggak menular seperti asma, alergi, bahkan penyakit yang muncul akibat gigitan hewan untuk melihat kaitannya dengan iklim.
Hasilnya, para peneliti menemukan 286 penyakit dan 223 di antaranya diperburuk oleh iklim. Namun, studi itu nggak melakukan perhitungan secara spesifik untuk mengaitkan perubahan penyakit tertentu, peluang, atau besarnya penyakit dengan perubahan iklim.
Melihat fakta tersebut, kita patut waspada dengan dampak dari perubahan iklim ya, Millens? Nggak mudah membuat bumi kembali sehat dan seimbang. Tapi sekecil apapun kontribusi positif kita untuk alam, itu tetaplah sangat penting dan berguna. (Siti Khatijah/E07)