BerandaHits
Senin, 19 Apr 2020 14:01

Cerita Perlindungan Diri Kurir Jasa Pengiriman Barang

Kurir PT. Pos Indonesia masih bekerja menerjang jalanan selama wabah Covid-19 ini. (Inibaru.id/Gregorius Manurung)

Di tengah anjuran Di Rumah Aja yang digaungkan pemerintah, ternyata banyak orang yang terpaksa masih harus bekerja di luar rumah. Bagaimana cara mereka melindungi diri di tengah wabah Covid-19?

Inibaru.id – Siang itu saya menerima paket kiriman dari Purwokerto. Paket itu berisikan hand sanitizer pesanan saya dan beberapa teman untuk menjaga diri selama pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Awalnya saya santai saja memastikan paket itu memang milik saya, menerimanya, dan mengatakan “terima kasih”. Setelah memakai hand sanitizer tersebut, saya baru kepikiran tentang bagaimana cara para kurir jasa pengiriman melindungi dirinya.

Memang, nggak semua orang dapat melakukan work from home. Mereka yang sehari-hari bekerja di jalanan atau menggantungkan diri pada pendapatan harian nggak bisa melakukannya. Hal inilah yang dirasakan para kurir jasa pengiriman barang. Mau nggak mau, mereka harus terus memacu kendaraan dan mengantarkan barang ke berbagai tempat tujuan.

“Selama masa pandemi, sebenarnya tetap bisa bekerja seperti biasa. Hanya saya sedikit terganggu dengan lockdown di beberapa wilayah antar di mana saya ditempatkan,” tulis Cahyo Listoro, salah seorang kurir PT. Pos Indonesia melalui pesan singkat pada Kamis (2/4/2020).

Toro, panggilan akrab Cahyo Listoro, menyatakan bahwa PT. Pos Indonesia memberikan hand sanitizer dan masker untuk melindungi para karyawan. Namun, dia masih merasa kurang terlindungi. Hand sanitizer yang diberikan hanya ditempatkan di kantor, bukan diberikan pada para kurir. Masker juga baru diterima Toro pada 2 April 2020.

Cahyo Listoro alias Toro menerjang jalanan seharian selama wabah Covid-19 ini. (Inibaru.id/Gregorius Manurung)

Hal itu membuat Toro merasa kurang aman selama bekerja di jalanan. Apalagi memang nggak ada pengerucutan wilayah antar selama pandemi ini. Kebijakan yang ada hanya mengurangi jumlah pengantaran oleh kurir.

“Yang saat normal dijalankan empat kali, sekarang hanya tiga kali sehari,” tambah Toro.

Dia mengaku merasa lebih aman jika diberi vitamin yang bisa menjaga kondisi sistem kekebalan tubuhnya.

Saya ingat ketika menerima paket, Toro sempat melakukan panggilan telepon terlebih dahulu untuk memastikan saya ada. Ketika tiba, dia datang dengan senyuman dan gelagat yang ramah seperti tidak ada beban atau rasa takut. Dia mengaku sengaja nggak begitu memikirkan pandemi ini dan tetap terus bekerja melakukan tugasnya.

“Kalau saya semata ingin berbakti kepada orang tua. Karena orang tua yang menginginkan saya bekerja di sini,” ungkap Toro tentang alasannya tetap bertahan menjalankan pekerjaannya.

Kalau menurut kamu, apa yang sebaiknya dilakukan agar orang-orang yang tetap terus harus bekerja di masa pandemi Covid-19 ini bisa selalu sehat dan nggak mudah tertular, Millens? (Gregorius Manurung/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bongkoroti, Salah Satu Penganan Langka di 'Pasar Kuliner Jadul' di Taman Menara Kudus

15 Jan 2025

Sekilas tentang Prompt Engineer, Profesi Anyar yang Muncul dari Perkembangan AI

15 Jan 2025

Kritik Rakyat adalah Hak, Permintaan Maaf adalah Kewajiban Pejabat yang Kelakuannya Nggak Patut

15 Jan 2025

Si-Manis Mart, Inovasi Stabilitas Harga di Jawa Tengah

15 Jan 2025

Uniknya Asal-usul Penamaan Desa Gamer di Kota Pekalongan, Jawa Tengah

15 Jan 2025

Cegah Bunuh Diri, Kafe di Jepang Sediakan Peti Mati untuk Merenung

15 Jan 2025

Meracik Rujak Mitoni di Batang, Kaya Rasa dengan Buah-buahan Belasan Macam

15 Jan 2025

Ipda Bakti Relakan Tabungan Haji Jadi TPA, Wujud Pengabdian Polisi kepada Masyarakat

15 Jan 2025

Buka Sampai Tengah Malam, Nasi Kuning Mbah Jo Yogyakarta Selalu Dijejali Pelanggan

16 Jan 2025

Sepakat Berdamai setelah Seteru Sengit Antara PP dan GRIB Jaya di Blora

16 Jan 2025

Gambaran Keindahan Kepulauan Canaria di Spanyol pada Film 'Killing Crabs'

16 Jan 2025

Kata Orang Tua Siswa tentang Penjual Jajanan di Sekolah

16 Jan 2025

Mulai 1 Februari, KA Sancaka Utara 'Comeback' dengan Relasi Diperpanjang hingga Cilacap

16 Jan 2025

Menghadapi Dilema Bekal vs Jajanan di Sekolah; Bagaimana Sikap Orang Tua?

16 Jan 2025

Rujak Mitoni dan Tradisi 'Gender Reveal' di Batang

16 Jan 2025

Bakal Diisi Siswa Pintar dan Berprestasi, Apa Itu SMA Unggulan Garuda?

17 Jan 2025

Mencari Tahu Sejarah Nama Kecamatan Kunduran di Blora

17 Jan 2025

204 Pendaftar Pelatihan Keterampilan Gratis di BLK Rembang, Bakery Jadi Kejuruan Favorit

17 Jan 2025

Fenomena 'Sad Beige Mom', Benarkah Warna Netral Bisa Mempengaruhi Perkembangan Anak?

17 Jan 2025

Mulai Hari Ini, Kamu Bisa Wisata Perahu di Kali Pepe di Gelaran Grebeg Sudiro Solo!

17 Jan 2025