BerandaHits
Minggu, 2 Sep 2023 09:08

Benarkah Tanaman Tumbuh 'Bahagia' jika Diiringi Musik?

Meski nggak memiliki sistem saraf, sel-sel tanaman bereaksi terhadap rangsangan dari lingkungan, termasuk suara musik. (Istimewa)

Para pencinta tanaman memercayai bahwa tanaman yang diajak bicara memengaruhi pertumbuhan. Rupanya, nggak cuma bicara, alunan musik juga membuat tanaman bahagia sehingga tumbuh dengan subur, lo.

Inibaru.id - Dua musisi elektronik asal Bandung bernama Bottlesmoker pernah menggelar konser musik khusus untuk tanaman pada tahun 2020. Ini bukan sesuatu yang aneh bagi komunitas pencinta tanaman sebab mereka percaya alunan musik memengaruhi pertumbuhan dan membuat tanaman 'bahagia'.

Musisi bernama Angkuy dan Nobie itu pernah mempraktikkan hasil penelitian pengaruh musik terhadap tanaman. Mereka melakukan pola musik yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan kesuburan tanaman.

Sebelumnya, duo yang terbentuk sejak 2005 itu menciptakan musik dari buah-buahan dan sayuran. Bottlesmoker juga pernah menghasilkan bebunyian dari bebatuan alam dan benda-benda sekitar seperti kertas dan peralatan kantor.

Nah, soal tumbuhan bisa mendengarkan musik ini kamu percaya nggak, Millens? Sebenarnya, tentang hal ini sudah banyak penelitian yang membuktikannya.

Mengutip dari Medcom (18/4/2022), para ilmuwan mengatakan, meski nggak memiliki sistem saraf, sel-sel tanaman bereaksi terhadap rangsangan dari lingkungan, termasuk suara.

Penelitian yang dilakukan oleh University of Missouri misalnya, menyatakan tanaman mungkin dapat mendeteksi getaran yang dibuat oleh predator tertentu, seperti ulat yang sedang mengunyah daun. Suara itu merambat melalui getaran. Tanaman kemudian mengenali getaran yang sama dan merespons dengan meningkatkan pertahanan.

Tanaman bisa berkomunikasi satu sama lain melalui getaran. (Pexels/Huy Phan)

Dilansir Sciencing, Selasa (13/3/2018) sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa suara apapun memiliki kemampuan untuk merangsang pertumbuhan tanaman. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa tanaman yang terpapar suara selama enam jam sehari menunjukkan pertumbuhan yang meningkat dibandingkan dengan tanaman dalam kelompok kontrol tanpa suara.

Namun, penelitian yang sama menunjukkan bahwa meskipun musik membantu tanaman tumbuh, bukan berarti menandakan bahwa hal itu lebih efektif daripada suara non-musik. Ini berarti tumbuhan memang nggak dapat membedakan antara musik dan suara lainnya.

Lalu, bagaimana tanaman bisa terpengaruh musik atau suara? Belum ada yang menjelaskan secara pasti, tapi diperkirakan karena tanaman mungkin memiliki "mechanoreceptors" yang berfungsi merespon tekanan. Jika benar tanaman mempunyai reseptor ini maka ia bisa merespons perubahan gelombang suara seperti yang berasal dari musik.

Tumbuhan juga tampak mendengarkan getaran satu sama lain. Jika kamu perhatikan, tanaman yang berada di dekat tanaman lain, cenderung tumbuh lebih cepat dan lebih sehat daripada yang tumbuh di tempat yang terpisah, kan?

Penelitian menunjukkan bahwa tanaman dapat "berbicara" satu sama lain melalui getaran, dan komunikasi ini membuat tanaman tahu kapan saat aman untuk tumbuh. Tumbuhan juga dapat mendengarkan lingkungannya untuk mengetahui kapan harus mengekspresikan gen tertentu lewat getaran dari suara seperti musik.

Tuh, sudah banyak penelitian tentang pengaruh musik bagi pertumbuhan tanaman, kan? Kamu mau ikut membuktikan ini di rumah nggak, Millens? (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024