BerandaHits
Selasa, 5 Sep 2022 09:37

BBM Naik, Lebih Baik Gunakan Angkutan Umum atau Kendaraan Pribadi?

Kenaikan harga BBM bikin masyarakat bingung mau memakai transportasi umum atau tetap memakai kendaraan pribadi. (Inibaru.id/Zulfa Anisah)

Setelah harga BBM naik, biaya perjalanan dengan kendaraan pribadi sehari-hari pun melonjak tajam. Tapi, ada sebagian warga yang kesulitan untuk mendapatkan angkutan umum yang murah dan menjangkau semua wilayah. Lantas bagimana?

Inibaru.id – Kenaikan harga sejumlah bahan bakar minyak (BBM) seperti Pertalite, Pertamax, dan Solar, bikin masyarakat semakin kesulitan. Bagaimana nggak, mereka kini semakin sulit memperhitungkan pengeluaran bahan bakar untuk perjalanan sehari-hari. Masalahnya, kesulitan mereka seperti nggak ada solusi karena realitanya, angkutan umum di Tanah Air masih belum memadai.

Di kota-kota besar di Indonesia, memang sudah tersedia sejumlah angkutan umum. Seperti yang kita tahu, di Jakarta ada jaringan transportasi yang lengkap seperti bus Trans Jakarta dan kereta rel listrik (KRL). Di kota lain seperti Semarang dan Yogyakarta, juga sudah ada jaringan bus yang menjangkau sampai ke kawasan pinggiran.

Tapi, belum semua tempat di wilayah-wilayah tersebut bisa dijangkau dengan transportasi umum ini, lo. Warga Semarang yang tinggal jauh dari pusat kecamatan misalnya, tetap kesulitan untuk mencapai halte terdekat yang melayani bus tersebut. Pada akhirnya, banyak dari mereka yang tetap memilih kendaraan pribadi untuk mencapai Kota Semarang yang berjarak sekitar 20-35 km.

Selain kesulitan menjangkau halte bus terdekat karena jarak rumah terlalu jauh, alasan lain mereka memilih tetap menggunakan kendaraan pribadi adalah waktu perjalanan. Masyarakat menilai menggunakan transportasi umum bakal memakan waktu lebih lama ketimbang menggunakan kendaraan pribadi.

Padahal jika dikalkulasi, biaya BBM yang dibutuhkan oleh kendaraan pribadi itu lebih besar ketimbang biaya tiket naik kendaraan umum. Hm, seandainya kendaraan umum mampu menjawab persoalan mereka ya.

Terjadi Juga di Ibu Kota

Nggak semua wilayah di Indonesia sudah mendapatkan akses angkutan umum yang layak. (Liputan6/Faizal Fanani)

Rupanya, permasalahan seperti ini nggak cuma terjadi di Semarang. Hal yang sama terjadi di kawasan DKI Jakarta. Dilansir dari Kompas (3/2/2022), meski di sana opsi angkutan umumnya cukup banyak, 8,8 juta warga dari kawasan tersebut kesulitan mengakses transportasi umum gara-gara masih kurang efektifnya sistem angkutan umum di sana.

Banyak yang nggak menyadari kalau hanya 26,2 persen warga dari kawasan pinggiran Jakarta alias Bodetabek yang mampu menjangkau angkutan umum dengan mudah. Sisanya, mereka harus berjibaku hanya demi mendapatkan angkutan umum terdekat.

“Sudah lama sekali nggak pakai angkot,” keluh Jumini, warga Pondok Ungu Bekasi yang kini harus berjalan kaki sekitar 1 km hanya demi mencapai lokasi trayek angkot terdekat.

Tarif Angkot Naik

Kesulitan yang dialami Jumini dan orang-orang lain di kawasan sekitar Jakarta bisa jadi akan semakin bertambah karena Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan memprediksi tarif angkutan umum untuk orang dan barang bakal naik 10 sampai 12 persen akibat kenaikan harga BBM.

“Kami perlu melakukan adjustment tarif, terutama itu ada di mikrolet, taksi, bus kota, dan AKAP yang menggunakakan solar, serta bus pariwisata. Kenaikannya kurang lebih segitu,” ucapnya sebagaimana dikutip dari Liputan6, Minggu (4/9).

Kenaikan harga BBM belakangan ini makin menambah buruknya kondisi ekonomi yang belum benar-benar pulih pasca-pandemi ya, Millens. Bantuan dari pemerintah pun belum tentu bisa jadi solusi karena sifatnya hanya sementara.

Padahal, yang paling dibutuhkan sekarang adalah sarana transportasi umum yang murah dan menjangkau lebih banyak tempat. Tapi, entah sampai kapan mimpi tentang sarana transportasi umum yang ideal ini bakal terwujud.

Kalau kamu bakal tetap memilih kendaraan pribadi atau mulai berpindah ke transportasi umum setelah kenaikan harga BBM ini, Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: