BerandaHits
Minggu, 29 Jul 2023 18:00

Aksi Penyelamatan Nisan Makam Tionghoa Kuno di Lasem, Rembang, Buat Apa?

Penyelamatan nisan Tionghoa kuno di Lasem, Rembang. (National Geographic/Sigit Pamungkas)

Di Lasem, Rembang, banyak pemerhati budaya yang menyelamatkan nisan-nisan makam Tionghoa kuno. Nisan-nisan tersebut nantinya diapakan, ya?

Inibaru.id – Meski di hampir semua kota di Indonesia terdapat kawasan Pecinan, bisa dikatakan, Pecinan yang ada di Lasem, Rembang, Jawa Tengah istimewa. Oleh karena itulah, di sana banyak pemerhati Benda Diduga Cagar Budaya (BDCB) yang pengin menyelamatkan benda-benda khas Tionghoa yang dianggap bersejarah dan berharga. Salah satu dari jenis benda yang dimaksud adalah nisan-nisan makam Tionghoa kuno yang terbengkalai.

Asal kamu tahu saja, beda dengan kebanyakan makam orang Indonesia yang terpusat di satu tempat, makam orang Tionghoa kuno yang bagi warga Lasem dikenal sebagai Bong Cino bisa terlantar di tanah kosong, terpendam rumah warga, tertutup saluran drainase, atau dijadikan pondasi jembatan.

Hal ini tentu mengundang rasa prihatin banyak pihak karena bisa jadi Bong-Bong Cino tersebut sudah berusia ratusan tahun.

Bahkan, menurut keterangan anggota Yayasan Lasem Heritage Suwargi, ada lo nisan makam Tionghoa kuno yang dipakai sebagai papan pencuci pakaian warga. Ada-ada saja, ya?

“Oleh karena itulah, kami dari komunitas pelestarian Lasem dan bagian dari Pemerintah Kabupaten Rembang pengin menyelamatkan nisan-nisan tersebut,” cerita laki-laki yang lebih sering disapa Agik sebagaimana dilansir dari Republika, Kamis (27/7/2023).

Salah satu nisan Tionghoa kuno yang disalahgunakan jadi jembatan. (Nationalgeographic/Sigit Pamungkas)

Mengapa nisan-nisan Tionghoa kuno ini sampai perlu diurus sih? Kalau menurut Agik, mereka memang sengaja mengumpulkan nisan-nisan nggak bertuan tersebut karena memiliki nilai sejarah tinggi. Nisan-nisan itu nantinya bisa dijadikan objek penelitian, khususnya di bidang arkeologi, sejarah, ataupun sinology tentang kehidupan orang Tionghoa di Lasem. Mirip-mirip seperti menemukan prasasti yang bisa menguak sejarah sebuah candi atau kerajaan tertentu, gitu.

Satu hal yang pasti, mereka nggak akan mengambil nisan yang memang masih berdiri sebagaimana fungsinya di atas makam seseorang. Intinya sih, tindakan mereka nggak melanggar aturan apapun karena sudah sesuai UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, tepatnya pada Pasal 56 tentang Perlindungan, Pasal 57-60 tentang Penyelamatan, dan Pasal 61 sampai 71 tentang Pengamanan BDCB. Oleh karena itulah, tindakan mereka juga mendapatkan dukungan dari penegak hukum.

“Iya, kegiatan komunitas pelestari ini memang mendapatkan dukungan dari Kapolsek (Lasem) dan Danramil Lasem,” terangnya.

Sejauh ini, tindakan penyelamatan nisan-nisan Tionghoa kuno yang nggak berada atau difungsikan sebagaimana mestinya dilakukan di Desa Jolotundo, Pohlandak, serta Sumbergirang. Dari nisan-nisan tersebut, ditemukan dua buah nisan yang dianggap cukup penting seperti milik Letnan Lin Rong Qing dengan tahun 1865 dan Kapitan Lin Zun Ming dengan tahun 1882. Ada juga nisan yang berangka 1762 yang ditemukan di Desa Karangturi.

Aksi penyelamatan nisan-nisan Tionghoa kuno di Lasem ini keren ya, Millens. Semoga saja banyak benda bersejarah penting yang bisa mereka selamatkan. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: