BerandaHits
Senin, 23 Nov 2025 19:00

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

Ketua DPRD Jateng Sumanto. (DPRD Jateng)

Ketua DPRD Jateng Sumanto mengajak para petani di Karanganyar lebih berani berinovasi dan membaca tren pasar. Menurutnya, pertanian akan tetap menjadi sektor andalan di masa depan, terutama saat harga pangan terus naik dan peluang usaha makin terbuka lebar.


Inibaru.id – Di tengah berbagai perubahan zaman, para petani di Desa Jatisuko, Kecamatan Jatipuro, Karanganyar, mendapat suntikan semangat baru. Ketua DPRD Jateng, Sumanto, mengajak mereka untuk lebih berani berinovasi agar penghasilan meningkat dan sektor pertanian tetap menjadi penopang masa depan.

Ajakan itu dia sampaikan dalam acara Temu Tani beberapa waktu lalu. Dengan berbicara langsung kepada para petani, Sumanto menegaskan bahwa pertanian adalah sektor yang tidak akan bisa digantikan oleh kecerdasan buatan, meskipun teknologi berkembang pesat.

Dia menilai, kebutuhan pangan justru semakin naik dari tahun ke tahun.
“Dulu harga gabah hanya Rp4.500 per kilogram sehingga petani sering impas, bahkan rugi. Sekarang harga gabah sudah Rp7.500 per kilogram sehingga petani untung,” ujar politisi PDI Perjuangan tersebut.

Sumanto pun mendorong para petani untuk bersyukur sekaligus memanfaatkan momentum ini. Kenaikan harga komoditas pangan, ditambah ancaman krisis pangan global, membuat peluang di sektor pertanian semakin terbuka. Namun, peluang itu hanya dapat dimaksimalkan jika petani berani melakukan terobosan.

Dia mencontohkan penggunaan bibit unggul, mulai menerapkan teknologi sederhana, memanfaatkan pupuk organik, hingga menyesuaikan jenis tanaman dengan permintaan pasar. Tren sayur mayur yang semakin diminati, terutama yang organik, menurutnya bisa jadi celah baru yang menguntungkan.

Menurut Sumanto, siklus panen seragam membuat harga jatuh. (DPRD Jateng)

“Saat ini kebutuhan sayur mayur tertentu sedang naik. Apalagi sayur organik punya segmen pasar sendiri. Jangan hanya karena kebiasaan lalu nanamnya padi, jagung, atau ketela terus,” katanya.

Sumanto juga mengingatkan bahwa bertani sekarang tidak lagi bisa mengandalkan pola lama. Siklus panen seragam yang membuat harga anjlok perlu dihindari.

“Zaman sudah berubah, jadi harus mengikuti. Yang sering terjadi, saat musim tanam cabai, semua menanam cabai. Nanti saat panen harga justru jatuh, yang seperti ini bikin rugi,” paparnya.

Dorongan serupa juga diungkapkan Anggota DPRD Karanganyar, Budi Santoso. Dia menilai petani perlu lebih kreatif, misalnya dengan menambah usaha sampingan seperti beternak ayam atau menanam sayuran yang tengah banyak dicari.

“Selain bertani, bisa melakukan usaha sambilan seperti beternak ayam. Bisa juga melakukan variasi seperti menanam sayur mayur yang saat ini banyak dicari,” katanya.

Kehadiran Sumanto dalam pertemuan tersebut meninggalkan kesan mendalam bagi Kepala Desa Jatisuko, Dwi Jangkung Hariyanto. Dia menilai, ajakan Sumanto mampu mengubah cara pandang petani tentang profesi yang selama ini dianggap sebelah mata.

“Semoga dengan pertemuan ini bisa mengubah mindset para petani yang biasanya banyak dianggap pekerjaan sebelah mata, tapi dengan kedatangan beliau bisa mengubah mindset bagaimana bertani jadi pekerjaan yang menguntungkan. Bahkan bisa untuk mencapai masa depan yang lebih baik,” katanya.

Dwi menjelaskan, dari sekitar 2.900 penduduk desa, separuhnya bekerja sebagai petani dan peternak. Meski memiliki lahan lebih dari 100 hektare dan 11 kelompok tani, sebagian besar masih menggunakan pola tanam konvensional. Dia berharap motivasi dari Sumanto mendorong lahirnya para petani modern, terutama dari generasi muda.

“Terutama dari generasi muda yang kebanyakan saat ini memilih bekerja di pabrik atau merantau untuk mendapat penghasilan bulanan. Saya berharap mereka tertarik bertani,” ungkapnya.
Dengan peluang besar di depan mata, perubahan mindset, inovasi, dan keberanian mencoba hal baru menjadi kunci agar pertanian tak hanya bertahan, tapi juga berkembang di masa mendatang. (Ike P/E01)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: