Inibaru.id - Menjelang sore, hujan terlihat akan turun saat saya dalam perjalan ke Goa Rong View di Desa Delik, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Bertolak dari Kota Salatiga yang hanya berjarak sekitar 15 kilometer dari tempat tersebut, tentu saja saya cemas. Bakal sia-sia berkunjung ke lokawisata yang menampilkan lanskap alam sebagai daya tariknya itu pada cuaca seperti ini.
Namun, rupanya keberuntungan tengah memihak saya yang telah merencanakan daycation ini sejak beberapa bulan lalu. Sepuluh menit berkendara, langit di timur laut berangsur cerah. Lega. Perjalanan menembus kebun karet dan kopi menuju Goa Rong View terasa ringan sekali.
Sesuai perkiraan, nggak sampai setengah jam saya telah tiba di lokawisata yang lumayan tersembunyi ini. Letaknya berada di puncak bukit. Saat di parkiran, saya sudah bisa melihat Rawapening, tempat wisata lain di Kabupaten Semarang, yang tampak anggun dari kejauhan.
Dari titik yang sama, jika langit cerah tanpa awan, kamu juga bisa melihat Gunung Ungaran, Merbabu, dan Telomoyo, yang terlihat megah di kejauhan. Sayang, saat tiba di lokasi, saya kurang puas menikmatinya karena beberapa gumpal awan cukup menutupi pandangan mata saya.
Rupanya sore itu bukan cuma saya yang berniat menikmati senja di Goa Rong View. Mobil dan motor tampak berderet rapi di parkiran. Pun saat berada di spot untuk menikmati sunset. Hampir tiap sudut terdapat pengunjung, yang sebagian besar di antaranya adalah pasangan muda-mudi.
Sebagian dari mereka tampak hanya duduk-duduk, mengobrol, sembari menanti senja tiba. Namun, nggak sedikit pula yang tengah mematut diri, sibuk berswafoto, khususnya yang berada di atas jembatan kaca, spot baru yang wajib dikunjungi kalau kamu ke sini.
Dian, salah seorang pelajar asal Kota Salatiga yang berada sekitar sepelemparan batu dari saya, juga tampak sangat menikmati tempat wisata tersebut. Mengaku baru kali pertama ke Goa Rong View, dia terlihat nggak pengin menyia-nyiakan kunjungannya itu.
“Terkesan banget sama pemandanganya," aku Dian sembari sesekali melirik ponselnya, melihat hasil swafoto yang berlatar lanskap Kabupaten Semarang. "Danaunya (Rawapening) terlihat dari sini. Gunungnya juga. Ada jembatan kaca yang lagi hits di Instagram ini pula.”
Dian yang datang bersama gebetannya mengaku nggak menyesal harus merogoh kocek sebesar Rp 20 ribu per orang untuk menebus tiket masuk. Menurutnya, harga itu sepadan dengan apa yang disajikan di lokawisata ini. Saya sepakat.
Terlebih, fasilitas di Goang Rong View terbilang lengkap. Tempat MCK, salat, hingga makan tersedia. Lokawisata molek ini memang kentara sekali tengah bersolek. Dibanding kunjungan saya sebelumnya, tempat ini jauh lebih baik sekarang.
Restoran, coffee shop, dan spot swaoto di sini memang tampak masih baru karena sepertinya baru saja direnovasi. Arif, salah seorang pengelola Goa Rong View, mengiyakannya.
“Kami memang baru saja merenovasi tempat ini di akhir tahun lalu. Semula nggak ada jembatan kaca dan tempat bersantai di atas bukit,” bebernya.
Arif menambahkan, sejak renovasi kelar, kunjungan wisatawan ke Goa Rong View memang terus meningkat, khususnya dari kalangan anak muda. Kunjungan ini kian meningkat pada akhir pekan.
"Ya, akhir pekan pengunjung bisa membludak," kata dia.
Untuk menekan penyebaran Covid-19, Arif mengungkapkan, pengelola Goa Rong View cukup memberi penekanan pada protokol kesehatan. Kapasitas pengunjung juga dibatasi sebesar 40 persen saja.
Kamu yang tengah penat dengan rutinitas sehari-hari di perkotaan, mampirlah sejenak ke sini. Dari pusat Kota Semarang, Goa Rong View hanya berjarak sekitar 45 kilometer ke arah selatan, kok. Eits, tapi ingat, tetap kenakan masker dan jaga jarak ya, Millens! (Triawanda Tirta Aditya/E03)