Inibaru.id - Solo, salah satu kota wisata yang banyak dikunjungi orang, baik dari dalam maupun luar negeri. Pesona keindahan alamnya, seni budayanya yang kaya, serta ragam kuliner lezatnya telah berhasil menarik perhatian wisatawan untuk datang dan menikmati segala keunikan yang dimiliki oleh kota ini.
Kota yang juga disebut Surakarta itu juga menjadi pusat kegiatan seni dan budaya. Ragam pertunjukan seni, seperti wayang kulit dan tari-tarian tradisional, menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta seni dan kebudayaan.
Tapi, nggak berhenti sampai di situ saja. Di Solo juga banyak landmark ikonik yang menjadi ciri khas, salah satunya tugu. Nah, di Kota Liwet itu ada beberapa tugu yang berdiri di titik-titik tertentu. Mengutip dari surakarta.go.id, inilah tugu-tugu yang ada di Solo.
1. Tugu Jam Pasar Gedhe
Tugu Jam Pasar Gedhe berlokasi di depan pintu masuk Pasar Gedhe Harjonagoro. Menurut data inventarisasi Bappeda Solo 1995, tugu ini dibangun pada masa pemerintahan Pakubuwono X.
Tujuan pembangunan tugu ini adalah untuk menciptakan kesadaran dan kedisiplinan masyarakat dan untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Tujuan ini pula yang melatarbelakangi letak tugu yang berdiri kokoh di perempatan jalan itu.
2. Tugu Pemandengan
Tugu Pemandengan berada di seberang Kantor Balaikota Surakarta. Tugu ini sekaligus menjadi penanda pusat Kota Solo atau titik nol Kota Solo.
Tugu dengan tinggi tiga meter ini memiliki bentuk bangunan segiempat yang mengerucut ke atas. Terdapat empat lentera yang mengarah ke segala arah.
Bangunan ini menjadi titik kosmologi perkotaan pada zamannya. Dahulu, Tugu Pemandengan dijadikan sebagai titik fokus pandangan raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ketika lenggah (duduk) di Sitihinggil.
3. Tugu Kebangkitan Nasional
Tugu Kebangkitan Nasional atau yang biasa disebut sebagai Tugu Lilin berada di Jalan Dr Wahidin, Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Kota Solo. Tugu yang sudah ada sejak 1933 ini dibangun untuk memperingati 25 tahun berdirinya Boedi Oetomo.
Tugu ini memiliki bentuk yang menggambarkan kekuatan. Sementara itu, lilin memilki arti penerang jalan. Konsep tugu ini dicanangkan oleh Ir Soetedjo yang mendapat dukungan dari masyarakat karena dianggap telah memenuhi cita-cita kebangsaan.
4. Tugu Cembengan
Baca Juga:
Sejarah Penamaan Stasiun Solo BalapanTugu Cembengan yang berada di wilayah Jebres ini didirikan untuk penanda ke pemakaman khusus Tionghoa. Pemakaman itu terletak di timur laut kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
Nama tugu ini diambil dari bahasa Tionghoa, 'ching bing' yang berarti penghormatan. Jika diamati, Tugu Cembengan berbentuk tingkatan yang salah satunya terdapat lubang di bagian tengah, berfungsi untuk meletakkan penerangan.
5. Tugu Keris
Tugu Keris akan terlihat dari pintu masuk utama Terminal Tirtonadi ke arah timur. Tugu ini berdiri kokoh di dekat Jembatan Tirtonadi. Tugu setinggi 25 meter ini memiliki warna keemasan. Warna tersebut berasal dari lempengan tembaga.
Keris dipilih untuk dijadikan tugu karena benda ini merupakan senjata tradisional dari Jawa. Selain itu, keris juga telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia.
Nah, tugu-tugu di Solo itu rupanya punya makna yang mendalam bagi masyarakat Kota Solo, ya? Maka, jika kamu melintas di jalanan Solo dan melihat salah satu dari tugu-tugu tersebut, bisa mengambil gambarnya dulu untuk kenang-kenangan, Millens. (Siti Khatijah/E07)