BerandaAdventurial
Rabu, 26 Mei 2020 13:30

Tempat Berburu Ikan Hias di Semarang nan Lengkap, Pasar Ikan Hias Johar

Pasar Ikan Hias Johar juga menyediakan berbagai kebutuhan untuk akuarium. (Inibaru.id/ Audrian F)

Untuk kamu yang mulai bosan dengan di rumah aja, cobalah memelihara ikan. Pasar Ikan Hias Johar bisa menjadi tempat yang asyik untuk berburu ikan hias di Semarang.<br>

Inibaru.id - Banyak rutinitas yang berubah selama pandemi corona. Tanpa mengesampingkan dampak negatif yang ditimbulkannya, imbauan di rumah aja membuat sebagian orang punya waktu lebih banyak untuk menyalurkan hobi, salah satunya memelihara ikan hias.

Inilah yang dilakukan Andi Taufan. Kebosanan lantaran harus terus-menerus di rumah dimanfaatkan lelaki yang berdomisili di bilangan Tlogosari, Kota Semarang, itu untuk merawat ikan. Siang itu, Selasa (12/5/2020), dia berkunjung ke Pasar Ikan Hias Johar.

Masyarakat Kota ATLAS memang biasa menjadikan pasar yang berada di Jalan Jalan KH Agus Salim itu sebagai rujukan untuk berburu ikan hias. Puluhan lapak penjual ikan hias berderet memanjang di sana, menampilkan pelbagai jenis ikan dan tanaman air.

“Pelihara ikan, biar nggak stres,” terang Andi. Tangannya tampak sibuk menyerok ikan koi di sebuah kolam.

Seorang pedagang sedang membungkus ikan koi yang dibeli pelanggan. Di Pasar Ikan Hias Johar, kamu bisa berburu ikan hias seperti ikan koi dengan harga cukup miring. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Siang itu, pasar ikan tersebut memang cukup lengang. Namun, Istiawan, salah seorang penjual ikan hias, mengatakan, animo pembeli di tempatnya, juga di lapak teman-temannya, nggak surut. Selama pandemi, pembeli yang nggak berani datang bakal minta penjual mengantar ikan ke rumahnya.

“Saya rasa, orang-orang memang butuh hiburan. Ikan mungkin relatif bersih (dari corona), karena di air,” terang perempuan 37 tahun yang akrab disapa Iis tersebut.

Di Semarang, Pasar Ikan Hias Johar memang menjadi salah satu rujukan siapa pun yang pengin tahu tentang ikan hias. Para pehobi ikan kerap berkumpul di tempat yang cukup dekat dengan Kota Lama tersebut.

Di tempat itu, kamu bisa membeli atau sekadar bertanya bagaimana akuarium atau ikan milikmu harus diperlakukan. Para penjual ikan hias di sana umumnya nggak segan berbagi informasi, kok!

Bibit-bibit ikan hias. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Nggak hanya ikan, Pasar Ikan Hias Johar juga menjual pelbagai akuarium, aksesori dan perlengkapan akuarium, tanaman air, hingga makanan dan suplemen untuk ikan. Pada beberapa sudut, kamu juga bisa menemukan lapak penjual aquaspace atau replika lanskap bawah air.

Ketua Paguyuban Hafidin menuturkan, ada 48 kios di Pasar Ikan Hias Johar. Namun, pedagang ikan hiasnya nggak sebanyak itu, karena beberapa pedagang memiliki lebih dari satu kios.

“Nggak masalah (punya beberapa kios), asal mampu,” akunya.

Oya, pasar ikan yang berlokasi sekitar 100 meter dari Pasar Johar itu cukup banyak didatangi orang karena kerap menyediakan ikan lokal yang kadang nggak ada di pasar ikan lain. Kamu juga bisa mencari ikan-ikan favorit untuk mengisi akuarium, mulai dari cupang, koki, louhan, aligator, hingga kura-kura Ambon.

Banyak juga ikan-ikan unik. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Hafidin menerangkan, Pasar Ikan Hias Johar telah menjadi tempat favorit bagi beberapa komunitas pencinta ikan hias seperti arwana, louhan, cupang, dan lain-lain. Jadi, yang datang ke pasar ikan nggak cuma untuk pembeli umum.

“Kadang mereka (para member komunitas) ngumpul di sini,” pungkasnya.

Untuk harga, nggak ada patokan pasti banderol yang diberikan pada tiap jenis ikan di pasar tersebut. Masing-masing pedagang punya harga sendiri. Namun, laiknya pasar, harga di situ juga cukup memungkinkan untuk ditawar.

Nah, buat kamu yang mulai merasa bosan di rumah aja, nggak ada salahnya memelihara ikan, Millens! Kamu bisa berburu ikan hias di Pasar Ikan Hias Johar mulai sekitar pukul 09.00 WIB hingga 17.00 WIB. (Audrian F/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Mengenal 4 Budaya Kota Semarang yang Kini Berstatus Warisan Budaya Takbenda

21 Nov 2024

Memahami Perempuan Korea di Buku 'Bukannya Aku Nggak Mau Menikah' Karya Lee Joo Yoon

21 Nov 2024

AI Bikin Cerita Nyaris Sempurna, Tapi Nggak Mampu Bikin Pembaca Terhanyut

21 Nov 2024

Dilema Membawa Anak ke Tempat Kerja

21 Nov 2024

La Nina Masih Berlanjut, BMKG Minta Kita Makin Waspada Bencana Alam

21 Nov 2024

Kematian Bayi dan Balita: Indikator Kesehatan Masyarakat Perlu Perhatian Serius

21 Nov 2024

Ketua KPK Setyo Budiyanto: OTT Pintu untuk Ungkap Korupsi Besar

22 Nov 2024

Menelisik Rencana Prabowo Pengin Indonesia Hentikan Impor Beras Mulai 2025

22 Nov 2024

Meriung di Panggung Ki Djaswadi, sang Maestro Kentrung dari Pati

22 Nov 2024

Menemukan Keindahan dalam Ketidaksempurnaan, Itulah Prinsip Wabi-Sabi

22 Nov 2024

Mencegah Kecelakaan Maut di Turunan Silayur, Ngaliyan, Semarang Terulang

22 Nov 2024

Apa Alasan Orang Jepang Tidur di Lantai?

22 Nov 2024

Rute Baru Semarang-Pontianak Resmi Dibuka di Bandara Ahmad Yani Semarang

22 Nov 2024

Bagaimana Sebaiknya Dunia Pariwisata Menghadapi Kebijakan PPN 12 Persen?

23 Nov 2024

Asal Mula Penamaan Cepogo di Boyolali, Terkait Peralatan Dapur

23 Nov 2024

Mengapa Warna Bangunan di Santorini Dominan Putih dan Biru?

23 Nov 2024

Kekerasan pada Perempuan; Siapa yang Salah?

23 Nov 2024

Wejangan Raden Alas: Warga Blangu, Sragen Dilarang Beristri Dua

23 Nov 2024

Alokasi Ditambah, Serapan Pupuk Bersubsidi di Jawa Tengah Capai 60,23 Persen

23 Nov 2024

Menguak Sejarah dan Alasan Penamaan Tulungagung

24 Nov 2024