BerandaAdventurial
Rabu, 28 Jul 2020 09:00

Nggak Cuma Omah Pang, Ini Berbagai Potensi Wisata Nongkosawit yang Bisa Kamu Nikmati!

Berfoto di Omah Pang? Kenapa tidak? (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Tertarik datang karena adanya Omah Pang, Nongkosawit ternyata menyimpan berbagai potensi wisata yang layak mendapatkan sorotan. Kini pokdarwis setempat tengah melakukan berbagai penyempurnaan. Lalu apa saja wisata yang ditawarkan?

Inibaru.id – Pada siang yang menyengat itu saya hampir menyerah mengitari Gunungpati, Semarang untuk mencari keberadaan Omah Pang. Kemudian saya terpikirkan untuk mengeluarkan jurus andalan saya yaitu bertanya ke warga sekitar, ketimbang mengikuti arahan peta daring yang kadang menyesatkan itu. Akhirnya, tibalah saya di sebuah pojok kampung dengan pepohonan yang rimbun.

Di salah satu sudut, tampak ada kesibukan dari warga di rumah berdinding kayu rumpang dengan beratapkan tumbuhan menjulur. Ah, begitu mudahnya menemukan Omah Pang dengan bantuan warga. Seketika saya disambut beberapa warga yang sedang nongki di sana, dan ditawari gendar pecel buatan warga setempat.

Warsono, ketua kelompok sadar wisata Kandang Gunung kemudian mendekati saya. Dengan antusias, dirinya menyebutkan bahwa Pemerintah Kota Semarang telah memberikan dukungan untuk memperkenalkan potensi wisata di Desa Nongkosawit tersebut.

Bercengkrama sambil menikmati hidangan ndeso. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Selidik punya selidik, tempat menarik di Nongkosawit nggak cuma punya Omah Pang lo. Namun seluruh potensi warga dan alamnya dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata. Di antaranya adalah wisata edukasi pertanian dan peternakan, curug mahtukung, sawah terasering, berbagai kuliner serta pembuatan suvenir berbahan dasar jenetri.

Berbagai potensi lokal ini dikemas dalam satu paket wisata one day tour dengan tarif Rp 70 ribu per orangnya. Warsono menyebut paket wisata ini bisa dinikmati siapa saja dari berbagai kalangan usia.

“Dari PAUD sampai mbah buyut semuanya bisa,” ujar lelaki 60 tahun ini.

Jadi Tujuan Studi Tour?

Nggak cuma potensi warga dan alamnya saja, para anggota pokdarwis Kandang Gunung juga berusaha nguri-uri kebudayaan dengan mengajarkan berbagai permaianan tradisional di Omah Pang pada anak-anak. Selain permaianan tradisional, ada tarian kuntul sebagai tarian penyambut tamu serta pelatihan membuat wayang ringut.

Berpotensi jadi tujuan studi tour. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Bukan hanya menjadi destinasi wisata, Warsono juga berharap agar Nongkosawit dapat menjadi tujuan studitur pelajar lokal agar bisa mengenal kebudayaan dan potensi lokal.

“Daripada studi otur jauh-jauh, harusnya Dinas Pendidikan bisa mengarahkan agar siswa datang ke sini supaya kenal dengan kearifan lokal terdekat,” ungkap lelaki berkumis ini.

Untuk itu, dirinya nggak akan berhenti untuk menggandeng berbagai pihak agar Desa Wisata Nongkosawit semakin dikenal. Dia berharap masyarakat Nongkosawit akan mendapat manfaatnya juga.

“Agar jadi tambahan pendapatan bagi masyarakat sehingga memberikan kesejahteraan di desa juga,” tutup Warsono.

Kini, potensi wisata alam di Nongkosawit tengah dikebut pembangunannya agar lebih mudah diakses oleh para wisatawan. Ah jadi nggak sabar kembali berkunjung ke Desa Wisata Nongkosawit dan menikmati semua fasilitasnya.

Oh ya, saat ini jika kamu hanya berkunjung secara perorangan ke Omah Pang nggak akan dipungut biaya sepeserpun, Millens! Selain bisa menikmati suasananya yang asri, kamu juga bisa menikmati fasilitas perpustakaan mini dengan koleksi buku bahasa jawa serta berbagai permainan tradisional.

Tapi yang paling suka sih bercengkrama dengan warga sekitar, hehe. Tertarik Berkunjung? (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024