BerandaAdventurial
Jumat, 28 Des 2023 14:41

Mengenang Taman Tirta Ria yang Dulu Populer di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

Taman Tirta Ria di Tanjung Emas Semarang pada 1978. (Welcometosemarang.blogspot)

Di tempat di mana kapal-kapal bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas, dulu ada Taman Tirta Ria yang jadi jujugan wisata warga Kota Semarang. Dulu, setiap akhir pekan, area tersebut selalu ramai layaknya pasar malam.

Inibaru.id – Selain Mercusuar Willem III yang masih berdiri dengan gagah, bisa dikatakan nggak banyak hal lain yang menarik di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Padahal, pada zaman dahulu, di area tersebut terdapat Taman Tirta Ria yang kerap jadi tujuan wisata warga Kota semarang dan Sekitarnya.

Lokasi Taman Tirta ada di pesisir Kalibaru yang sekarang lebih dikenal sebagai Jalan Yos Sudarso. Lokasinya nggak jauh dari Mercusuar Willem III yang sudah eksis sejak 1884. Jika di zaman penjajahan, mercusuar dengan tinggi 30 meter tersebut dipakai sebagai penanda bagi kapal-kapal yang sedang berlayar, pada dekade 1960-an dan 1970-an, perannya bertambah menjadi penanda bagi wisatawan dari Kota Semarang yang mencari lokasi Taman Tirta Ria.

Salah seorang yang masih ingat betul masa jaya dari Taman Tirta Ria yang kini sudah nggak berbekas ini adalah Rohmad Hidayat. Dia adalah penjaga keamanan dari Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Tanjung Emas. Dia bercerita bahwa bekas tempat wisata tersebut kini dijadikan tempat bersandar kapal.

Padahal, dulu, tempat wisata ini memiliki bangunan yang dilengkapi dengan akurium berukuran raksasa yang diisi ikan air laut. Bahkan, di sepanjang jalanan yang kini lebih sering becek karena tergenang air rob, banyak penjual mainan, makanan dan minuman, serta kerajinan yang terbuat dari kerang.

“Dekade 1970-an jadi masa jaya Taman Tirta Ria. Kalau pas Sabtu dan Minggu, sudah mirip seperti pasar malam karena ada wahana komidi putar dan lain-lain,” ungkap Rohmad sebagaimana dilansir dari Radarsemarang, Senin, (18/4/2022).

Kini, lokasi Taman Tirta Ria diubah jadi tempat bersandar kapal di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. (Antara/Aji Styawan)

Padahal, pada zaman dahulu, area Taman Tirta Ria nggak mudah diakses karena angkutan umum seperti bemo hanya mau berhenti di kawasan Stasiun Tawang. Ada yang rela berjalan jauh dari situ untuk mencapai tempat wisata tersebut. Tapi, kebanyakan wisatawan memilih untuk memakai jasa becak biar nggak capek.

Selain dikenal sebagai tempat wisata, kawasan Taman Tirta Ria juga populer dijadikan tempat penyembuhan alternatif bagi anak-anak yang batuk atau sesak napas. Orang tua bakal membawa mereka untuk menghirup udara laut yang dipercaya bisa menyembuhkannya.

“Pas saya masih kecil, kalau lagi sakit diajak bapak saya ke sini pagi-pagi. Biar sembuh katanya,” ceritanya.

Sayangnya, pada 1980-an, reputasi Taman Tirta Ria meredup. Karena sering tergenang rob, warga pun jadi malas datang ke sana. Pihak pelabuhan pun kemudian merenovasi kawasan tersebut dan menjadikannya tempat kapal bersandar. Riwayatnya pun tamat.

Sayang banget ya, Millens, sekarang kita nggak bisa menemukan satu pun bekas Taman Tirta Ria di Pelabuhan Tanjung Emas. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: