BerandaAdventurial
Kamis, 26 Jun 2024 09:00

Mampir ke Langgar Dhuwur, Musala Tertua di Tegal

Langgar Dhuwur alias Musala Istiqomah, musala tertua di Tegal. (Radartegal/Anam Syahmadani)

Siapa sangka, Langgar Dhuwur yang berukuran kecil dan terlihat seperti musala biasa ternyata adalah cikal bakal penyebaran Islam di Tegal. Seperti apa ya kisah dari tempat ini?

Inibaru.id – Sebuah musala berukuran kecil yang ada Kampung Persengkongan, Kelurahan Tegalsari, Tegal Barat, Kota Tegal disebut-sebut sebagai musala tertua di Tegal. Langgar Dhuwur namanya. Di musala yang kabarnya sudah eksis sejak dua abad yang lalu itulah, Islam mulai menyebar di Kota Bahari dan sekitarnya.

Meski belum benar-benar dipastikan, sejumlah pihak meyakini Langgar Dhuwur sudah eksis pada 1241 Hijriyah atau 1821 Masehi. Lokasinya yang nggak jauh dari Pelabuhan Tegal diyakini jadi tempat para pedagang yang singgah di sana beribadah. Apalagi, nama kampung itu adalah Pesengkongan yang diyakini berasal dari nama salah seorang saudagar keturunan Melayu dan Gujarat yang ikut membangun musala tersebut, yaitu Sengkong.

Bangunan yang kini dikenal dengan nama lain Musala Istiqomah ini memang sudah direnovasi di sana sini sehingga terlihat seperti musala kecil pada umumnya. Apalagi, lokasinya juga ada di permukiman penduduk yang padat. Tapi, di beberapa titik, masih ada bagian yang diyakini masih asli sejak kali pertama musala ini berdiri seperti kayu penyangga atap dari bahan jati, kubah, mimbar, hingga kentongannya.

Konon, pada zaman dahulu, musala dengan luas hanya 182 meter persegi dan dua lantai ini juga dipakai sebagai tempat menginap calon jemaah haji dari Tegal sebelum berangkat ke Arab Saudi. Mereka kemudian berangkat menggunakan kapal dan berlayar selama berminggu-minggu sebelum tiba di Tanah Suci.

Di musala ini pula, dulu terdapat dua kamar yang jadi tempat beristirahat dua syekh yang berasal dari Gujarat. Keduanya memberikan sejumlah petunjuk bagi para calon jemaah haji sebelum menunaikan ibadah haji.

Langgar Dhuwur sebelum direnovasi dengan arsitektur khas bangunan lawas. (Googleuser/Puguh Setiawan)

“Dulu Pesengkongan isinya adalah para pendatang dari Sumatra, Sulawesi, dan Gujarat yang berdagang dan menyebarkan Islam di Tegal. Merekalah yang membangun musala ini sebagai tempat beribadah dan tempat singgah calon jemaah haji sebelum berlayar,” ungkap salah seorang pengurus Langgar Dhuwur Helmi Saleh sebagaimana dilansir dari Ayotegal, Sabtu (10/4/2021).

Nah, karena lantai bawah dipakai sebagai tempat beristirahat, warga setempat pun hanya bisa memakai lantai atas untuk beribadah. Dari situlah nama Langgar Dhuwur berasal. Nama ini bertahan sampai 1970-an dan berubah jadi Musala Istiqomah untuk keperluan administrasi pemerintahan.

Selain dianggap sebagai musala pertama di Tegal, Langgar Dhuwur juga dulu pernah jadi lokasi Kantor Catatan Agama pertama di Tegal. Tapi, kantor tersebut kini sudah pindah ke bangunan Kantor Kementerian Agama Tegal yang ada di Jalan Perintis Kemerdekaan.

Wah, nggak disangka, musala kecil bernama Langgar Dhuwur yang ada di tengah perkampungan padat di Kota Tegal ternyata menyimpan sejarah sebanyak itu. Semoga saja bangunan ini terus eksis dan dirawat dengan baik! (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: