BerandaAdventurial
Minggu, 28 Jan 2023 11:00

Keindahan Cahaya Surga yang Menelisik Gua Terawang Blora

Cahaya surga di Gua Terawang berlokasi di Desa Kedungwungu, Kecamatan Todanan. (Blorakab)

Begitu memasuki Gua Terawang Blora, kamu bisa melihat cahaya matahari yang menelisik dari lubang yang ada di langit-langit gua. Berkas sinar yang indah ini oleh banyak orang dikatakan seperti cahaya surga.

Inibaru.id – Kabupaten Blora lebih dari sekadar hutan-hutan jati yang luas. Kabupaten ini juga memiliki banyak tempat wisata indah. Salah satunya adalah Gua Terawang Blora.

Gua Terawang berlokasi di Desa Kedungwungu, Kecamatan Todanan. Dari pusat kota Blora, kamu tinggal berkendara sejauh 32 km ke arah barat. Kalau kamu menghitung jaraknya dari Kota Semarang, sekitar 107 kilometer, Millens.

Alur gua ini cukup panjang, yaitu 180 meter. Meski begitu, kamu nggak perlu khawatir akan lelah untuk menjelajahinya karena gua berada di kedalaman yang cukup dangkal, yaitu sekitar 5-11 meter di bawah permukaan tanah.

Begitu memasuki mulut gua, kamu akan menuruni anak tangga dengan panjang sekitar 15 meter. Setelah itu, kamu akan berjalan menyusuri gua sampai melihat langit-langit gua yang berlubang. Nah, keberadaan lubang-lubang inilah yang jadi daya tarik utama gua tersebut.

Lewat lubang itulah, cahaya matahari menelisik masuk ke dalam gua. Ruangan gua yang gelap pun kemudian menjadi lebih terang. Bahkan, sorot cahaya matahari membentuk garis-garis yang sangat indah. Banyak wisatawan yang sampai menyebutnya seperti cahaya surga.

Di sinilah tempat yang tepat untuk kamu mengabadikan momentum yang sangat estetik itu. Kerahkan semua kemampuan fotografimu untuk mendapatkan gambar yang oke, ya!

Gua Terawang Blora memiliki pemandangan yang indah. (Wikipedia/Aloysius Gonzaga S.)

Keberadaan lubang-lubang pada langit-langit gua membuat suasana di dalam gua nggak terlalu pengap. Itu karena sirkulasi udara bisa berjalan dengan baik. Jadi, meski di dalam gua dipenuhi banyak wisatawan, kamu tetap bisa menikmati udara segar, kok.

O ya, kalau kamu pengin mendapatkan foto terbaik dari cahaya surga Gua Terawang, ada baiknya datang pada waktu pagi hari, tepatnya dari sekitar pukul 08.00 WIB sampai 12.00 WIB. Pada waktu-waktu itulah, sorot cahaya matahari terlihat sangat indah. Selain itu, ada baiknya kamu datang saat musim kemarau. Kalau datang di musim hujan ada kemungkinan awan mendung menutupi cahaya matahari.

Jadi Tempat Raja Mencari Wangsit

Nggak hanya pemandangannya yang indah, Gua Terawang juga memiliki sejarah yang unik. Konon, pada zaman dulu, banyak raja-raja Jawa yang memakai gua ini untuk mendapatkan wangsit atau kekuatan mistis.

Menurut Solopos, (29/9/2021), gua ini juga jadi saksi sejarah saat Tanah Air masih dijajah Belanda. Saat Blora masih dipimpin oleh Bupati RMA Cokronegoro, sering diadakan pertemuan dengan pejabat Belanda di gua tersebut. Alasannya, tentu saja karena pemandangan gua yang sangat indah. Konon, di sana juga sampai digelar pesta dansa, lo.

Kalau kamu pengin mampir ke gua ini, siapkan uang untuk membayar tiket masuk sebesar Rp8 ribu per orang, ya? Kalau kamu membawa kendaraan bermotor, siapkan juga uang parkirnya. Nggak mahal, kok?

Jadi, kapan nih mampir ke Gua Terawang Blora untuk menikmati 'cahaya surga', Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024