Inibaru.id - Kabupaten Batang dan sekitarnya yang akhir-akhir ini hampir tiap hari diguyur hujan dan diselimuti hawa dingin, pada Minggu (26/10/2025) pagi tampak cerah dan hangat; nggak terkecuali di Pantai Ujungnegoro yang berada di sisi timur kota.
Meski jejak hujan masih tersisa, alam seolah mendukung terselenggaranya ajang Fun Run “Ujung-Ujungnya Pelarian” di salah satu pantai andalan pariwisata di Batang tersebut pagi itu. Ratusan peserta tampak telah memadati pantai sedari pagi, lengkap dengan outfit dominan ungu yang menjadi seragam mereka.
Memadukan olahraga, hiburan, dan promosi wisata pesisir, acara yang diinisiasi oleh komunitas kreatif Masterpiece ini dikonsep sebagai perlombaan lari sekaligus perayaan energi muda, ajang kolaborasi lintas bidang, sekaligus ruang bagi masyarakat lokal untuk merasakan denyut ekonomi yang lebih kencang.
“Kami percaya kreativitas bisa menghadirkan perubahan yang lebih baik. Karena itu, setiap kegiatan yang kami lakukan tidak hanya menghibur, tetapi juga mengedukasi, memberdayakan, dan menginspirasi,” ujar Andy Vidi Setiawan, Ketua Kegiatan sekaligus perwakilan Masterpiece.
Hidup Sehat, Ekonomi Setempat Kuat
Andy menjelaskan, komunitas Masterpiece didirikan oleh generasi muda Batang dengan semangat kolaborasi lintas disiplin; mulai dari seniman, desainer, event organizer, hingga content creator. Mereka ingin menunjukkan bahwa kegiatan kreatif bisa menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
“Semoga ajang ini tidak hanya menumbuhkan kesadaran hidup sehat, tetapi juga memperkenalkan Pantai Ujungnegoro sebagai destinasi wisata unggulan Batang,” sebutnya.
Bagi warga sekitar, kehadiran Fun Run ini rupanya juga membawa manfaat nyata. Salah satunya dirasakan Nur Indayani, penjaja penganan dan kudapan yang sudah berjualan di kawasan Pantai Ujungnegoro lebih dari dua dekade.
“Alhamdulillah, kalau ada acara seperti Fun Run ini penghasilan saya naik. Banyak pengunjung yang mampir untuk beli. Tempat ini memang ramai hanya pada hari libur, terlebih kalau ada acara besar seperti ini,” ujarnya sambil melayani pembeli di kedainya yang terletak sepelemparan batu saja dari bibir pantai.
Membantu Masyarakat Pesisir
Nur yang merupakan warga asli Desa Ujungnegoro mengaku, momentum seperti ini sangat membantu masyarakat pesisir yang sebagian besar menggantungkan hidup dari aktivitas wisata pantai.
“Saya sudah berjualan di sini sejak anak saya masih bayi, sekarang dia sudah 20 tahun. Jadi kalau ada kegiatan seperti ini ya sangat terasa manfaatnya,” tuturnya diikuti dengan senyum yang tampak lelah, tapi mimik mukanya semringah.
Menurutnya, Pantai Ujungnegoro sejatinya sangatlah potensial untuk dijadikan sebagai destinasi wisata pesisir. karena memadukan keindahan pantai yang landai, ombak yang tenang, dan tebing tinggi yang rimbun menyejukkan. Tempat ini juga sekaligus menawarkan wisata religi yang banyak didatangi peziarah.
"Sayang sekali, (akses) jalannya rusak. Kadang pengunjung mengeluh karena (jalan menuju pantai) bergelombang. Kalau bisa segera diperbaiki, pantai ini pasti lebih ramai dan dikenal banyak orang,” harap Nur. "Kalau jalannya bagus kan citra pariwisata Batang juga naik, kan?"
Jalannya Fun Run
Kendati kegiatan utamanya adalah berlari, Fun Run “Ujung-Ujungnya Pelarian” dikemas dengan cara yang unik. Di sepanjang rute, peserta disuguhi performance musik, sesi zumba, dan berbagai spot foto menarik. Kemudian, pada akhir lomba, hadiah doorprize kian menambah keceriaan suasana.
Event itu juga melibatkan berbagai komunitas olahraga dan pelaku UMKM lokal yang membuka stan kuliner, kerajinan, hingga minuman khas pesisir di sekitar venue. Nggak hanya menghibur, kegiatan ini menunjukkan bagaimana konsep sport tourism bisa menjadi strategi efektif dalam membangkitkan ekonomi daerah.
Ketika matahari mulai meninggi, para pelari berfoto di tepi pantai sambil menikmati semilir angin laut. Di kejauhan, tenda-tenda UMKM masih ramai pembeli, dan anak-anak bermain pasir di bawah bendera bertuliskan “Ujung-Ujungnya Pelarian”.
Sebuah nama yang lucu, tapi bermakna. Yap, karena hari itu Ujungnegoro telah berhasil menuntaskan tugasnya sebagai tempat "pelarian"; semacam jeda dari rutinitas sehari-hari yang padat atau spasi dari rentetan panjang pekerjaan sepanjang pekan. Event yang menarik, bukan? (Siti Khatijah/E10)
