BerandaAdventurial
Sabtu, 19 Nov 2021 08:46

Etika Umum Yang Harus Diketahui Saat Berada di Jepang

Pahami etika umum selama berada di Jepang ini ya. (Kumparan.com)

Bicara soal kedisiplinan dan mematuhi aturan, Jepang memang juaranya. Nah, kalau kamu mau pergi ke Jepang, sebaiknya pahami dulu etika yang berlaku di sana ya.

Inibaru.id - Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Mau pergi ke mana pun, sudah pasti ada aturan yang harus dihormati. Kepatuhan pada budaya setempat dapat mencerminkan kepribadian seseorang. Jangan mentang-mentang cuma berlibur, kamu jadi mengabaikan etika.

Nah, negara yang sangat patuh pada peraturan dan memiliki kedisiplinan yang tinggi adalah Jepang. Di sana, kamu nggak bisa seenaknya melakukan hal yang nggak sepatutnya. Selain membuat orang lain nggak nyaman, menyalahi etika juga bisa bikin malu satu negara. Eh, ini beneran lo. Sering kan kamu mendapati ada orang yang komplain mengenai sikap wisatawan asing karena dianggap nggak menghormati budaya lokal? Duh, jangan sampai ya!

Buat kamu yang punya rencana pergi ke Jepang, sebaiknya pahami dulu deh etika dasar yang berlaku di sana. Nggak mau kan jadi "pusat perhatian" oleh warga lokal gara-gara bersikap nggak sopan?

Lalu, apa saja etika dasar yang harus diketahui saat berlibur ke Jepang? Berikut rangkumannya.

1.     Makan atau minum di kereta

Kalau kamu naik kereta cepat untuk destinasi dekat, mending jangan coba-coba makan atau minum deh. Makan dan minum di kereta bisa dianggap tindakan yang mengganggu penumpang lain. Meski begitu nggak masalah jika yang kamu makan itu permen.

Lain lagi kalau kamu naik shinkasen atau kereta peluru, kamu boleh makan dan minum karena biasanya waktu tempuh cukup lama.

2.     Berbicara dengan suara keras di kereta

Orang Jepang nggak suka mengangkat telepon di kereta. (Livingnomads.com via Liputan6)

Etika lain yang harus kamu ketahui ketika naik kereta adalah nggak berbicara dengan suara keras baik dengan penumpang lain atau mengobrol di telepon. Kalaupun telepon itu penting, angkat sebentar kemudian tutup. Mau ngobrol lama? Turun dulu di stasiun terdekat.

Turun di stasiun atau halte terdekat hanya untuk menerima panggilan wajar banget kok di sana. Daripada kamu dipelototin orang karena bersuara terlalu keras di dalam transportasi, ya mending turun saja. Lagipula, apa nyaman ngobrol sama pasangan atau teman sambil didengerin orang satu gerbong?

3.     Etika menggunakan sumpit

Sama seperti budaya kita, ada hal yang boleh dan pamali dilakukan ketika makan. Di Jepang, kamu nggak boleh bermain-main dengan sumpit. mengoper makanan dengan sumpit dan diterima dengan sumpit, menunjuk makanan atau orang dengan sumpit, dan menancapkan sumpit pada nasi secara vertikal. Untuk yang terakhir ini cukup fatal karena menyerupai upacara membakar dupa untuk orang yang meninggal.

O ya, karena alat makan utama di sana adalah sumpit, jadi kamu harus selalu menggunakannya. Jangan sekali-kali memakai tangan untuk makan atau mengambil lauk hanya karena kamu biasa begitu di sini. Kalau sumpit sedang nggak digunakan, taruh di atas tatakan sumpit yang disediakan.

4.     Mengumbar kemesraan di depan umum

Bermesraan di tempat umum masih dianggap tabu di Jepang. (Okezone)

Mungkin generasi muda Jepang sudah sedikit terbuka soal hal ini. Tapi tetap saja, jumlah penduduk yang konservatif jauh lebih banyak. Mereka nggak biasa menunjukkan kontak fisik di depan umum. Orang Jepang juga nggak berjabat tangan ya, apalagi cipika-cipiki. Mereka membungkuk untuk memberikan salam.

5.     Lupakan tip

Berita baiknya, orang Jepang nggak doyan tip. Semua tagihan di restoran atau hotel adalah biaya final. Semuanya sudah diperhitungkan dengan baik. Tapi, kalau kamu merasa perlu memberi tip, masukkan dulu uangnya ke dalam amplop. Mereka bakal merasa tersinggung jika uang tip diberikan begitu saja. Kamu dianggap nggak sopan.

6.     Pakai nampan

Banyak toko di Jepang yang menyediakan nampan kecil untuk menampung uang dari pelanggan. Jadi, letakkan dulu kartu atau uang di atas nampan ketika membayar alih-alih menyerahkan langsung pada kasir.

Nah, itulah etika umum ketika berada di Jepang. Ingat-ingat ya, Millens kalau sepatutnya kita selalu bersikap sopan di mana pun. Kan katanya orang Indonesia unggah-ungguh-nya keren? (Lip/MG44/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: