BerandaTradisinesia
Sabtu, 31 Mar 2023 19:50

Weh Huweh, Tradisi Berbagi Saat Ramadan di Demak

Tradisi weh-huweh di Demak. (Kompas/Ari Widodo)

Di Demak, Jawa Tengah, ada tradisi weh-huweh. Pada tradisi ini, warga saling berbagi makanan dan kembali menjalin tali silaturahmi.

Inibaru.id – Bukan Indonesia namanya kalau nggak punya tradisi unik yang masih dipegang teguh masyarakat. Salah satu tradisi unik yang bisa kamu temui pada bulan Ramadan seperti sekarang ini adalah weh huweh yang ada di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Tradisi ini biasanya dilakukan jelang malam ke-21 Ramadan. Masyarakat yang tinggal di Jalan Sampangan sampai Jalan Domenggalan, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak Kota, menggelar sejumlah makanan di depan rumahnya sejak Maghrib hingga waktu Isya tiba.

Warga kemudian berkeliling untuk menukarkan makanan yang mereka bawa dengan makanan yang disediakan tetangganya di depan rumah. Memang, seperti inilah inti dari tradisi ‘weh huweh’. Siapa saja boleh bertukar makanan sesuka hati.

Sembari bertukar makanan, warga pun mengobrol dan bersenda gurau. Jalanan kampung pun terlihat ramai dan dipenuhi dengan vibes ceria. Apalagi, warga juga sebelumnya menghiasi sisi kiri dan kanan jalan dengan balon warna-warni dan lampu hias. Suasananya pun semakin meriah.

Tradisi turun-temurun dari nenek moyang

Tradisi weh-huweh sudah ada sejak lama. (Bernas.id)

Menurut keterangan tokoh masyarakat setempat Ahmad Zaky Mubarok, tradisi ‘weh huweh’ sudah berlangsung turun-temurun. Sayangnya, warga nggak tahu pasti sejak kapan tradisi ini dimulai atau siapa yang menginisiasinya.

“Kami nggak tahu kapan tradisi ini dimulai atau siapa yang memulainya. Yang pasti, tradisi ini baik karena mengajarkan anak-anak untuk saling berbagi atau bertukar jajanan dengan saudara dan tetangga. Lebih dari itu, tradisi ini juga mengajarkan anak untuk jujur dan menjaga silaturahmi,” ungkapnya sebagaimana dilansir dari Kompas, Sabtu (25/5/2019).

Kejujuran memang jadi hal yang ditekankan dalam tradisi ini. Oleh karena itulah, di depan rumah warga. Makanan ditempatkan di wadah yang mudah dijangkau siapa saja, termasuk anak kecil. Siapa pun juga diminta untuk menukar makanannya, bukannya mengambil tapi nggak memberikan makanan miliknya.

Tradisi ini juga dianggap sebagai modal bagi warga untuk menyambut malam Lailatul Qodar. Dengan saling memberi maaf dan kembali menjalin tali silaturahmi, warga pun semakin mantap mengharapkan pahala sebanyak mungkin pada bulan Ramadan.

“Soalnya, di tradisi ini, warga bersilaturahmi, nggak lagi menyakiti atau menjahati, saling berbagi, tanpa memilih siapa yang lebih disukai atau nggak disukai,” lanjut Zaky.

Menarik juga ya tradisi ‘weh-wehan’ di Demak ini, Millens. Kalau di tempatmu ada tradisi serupa nggak? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024