Inibaru.id – Ada banyak cerita tentang Wali Songo yang menarik untuk dibahas. Selain tentang kehidupan atau kesaktiannya, terkadang cara-cara mereka dalam menyebarkan agama Islam juga menarik untuk dibahas. Nah, salah satu wali yang punya cara unik dalam menyebarkan agama Islam adalah Sunan Kudus.
Sebelum dikenal sebagai Sunan Kudus, namanya adalah Jafar Sodiq. Dia adalah penasehat dari Sultan Demak sekaligus panglima perang. Meskipun punya pengalaman dalam dunia perang, dia memilih cara yang halus untuk menyebarkan agama alih-alih dengan penaklukan.
Hal ini diungkap dalam penelitian yang dilakukan Edy Nur Yusuf dari jurusan Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, DIY.
Dalam penelitian yang diterbitkan pada 2018 lalu tersebut, terungkap cara Sunan Kudus dalam merangkul umat Hindu dan Buddha yang saat itu masih jadi mayoritas di Tanah Jawa.
Sunan Kudus Membeli Seekor Sapi
Sunan Kudus terpikir untuk membeli sapi. Meski hanya seekor, hewan tersebut bukan sapi biasa karena didatangkan dari India. Nah, saat sapi tersebut sampai, hanya ditambatkan di depan rumah Sunan Kudus.
Warga sekitar pun penasaran mengapa Sunan Kudus tiba-tiba membeli sapi. Apalagi, umat Hindu menganggap sapi sebagai hewan yang suci. Kalau Sunan Kudus menyembelihnya, tentu akan membuat umat Hindu murka.
Sunan Kudus pun keluar rumah saat sudah ada banyak warga yang berdatangan. Bukannya akan mengadakan pesta atau menyembelih sapi yang sudah dia beli, dia justru meminta warga sekitar, khususnya yang sudah menganut Islam, untuk nggak menyembelih sapi.
“Saya minta saudara-saudara nggak menyakiti atau menyembelih sapi. Saya dulu pernah hampir mati kehausan, namun bisa selamat karena meminum susu sapi,” cerita Sunan Kudus sebagaimana tercantum dalam penelitian yang dirangkum di Dupanews (15/9/2021) tersebut.
Warga yang masih menganut Hindu pun senang dengan penjelasan Sunan Kudus. Mereka terus mendengarkannya meski Sunan Kudus bercerita tentang sebuah surat di Alquran bernama Al Baqarah. Surat tersebut memang menceritakan tentang hewan yang sama, yaitu sapi.
Setelah berhasil merangkul umat Hindu, Sunan Kudus pun mencari cara untuk merangkul umat Buddha. Dia kemudian terpikir untuk membuat tempat wudu atau padasan yang memiliki delapan pancuran. Nah, di setiap pancuran, dipasang arca berbentuk kepala Kebo Gumarang.
Padasan ini memiliki filosofi yang sama dengan ajaran “Sanghika Marga” dalam agama Buddha yang berarti jalan berlipat delapan. Intinya sih, dalam ajaran tersebut, manusia harus melakukan berbagai tindakan yang benar.
Tindakan ini berhasil. Umat Buddha terkesan dan akhirnya mau dirangkul oleh Sunan Kudus. Beliau pun bisa menyebarkan agama Islam dengan tenang di Kudus dan sekitarnya.
Cerita tentang Sunan Kudus memang selalu menarik, ya, Millens. (Arie Widodo/E05)