BerandaTradisinesia
Senin, 6 Mei 2018 10:13

Tradisi Nyadran Unik dari Temanggung untuk Sambut Ramadan

Tradisi nyadran di Desa Kembangsari, Kandangan, Temanggung, Jateng, Jumat, 13 April 2018. (Antara Foto/Anis Efizudin)

Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah memiliki beragam tradisi nyadran yang unik. Tradisi ini rutin digelar dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan.

Inibaru.id – Bulan Ramadan sebentar lagi tiba, nih, Millens! Untuk menyambut bulan suci umat Islam tersebut, masyarakat di setiap daerah biasanya memiliki tradisinya masing-masing. Nah, begitu pula dengan masyarakat dari Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Kabupaten ini mempunyai tradisi sadranan atau nyadran yang bermacam-macam. Tradisi ini digelar sebagai simbol rasa syukur masyarakat atas berkah yang diterima sekaligus pengharapan agar kehidupan selanjutnya lebih baik. Yuk, simak beragam tradisi Nyadran berikut ini.

Nyadran Tumpeng Agung

Secara umum, sadran merupakan kegiatan mengunjungi makam atau tempat keramat dan memberikan doa pada leluhur. Sejalan dengan makna tersebut, tradisi Nyadran Tumpeng Agung yang dilakukan di Dusun Tanggulangin, Desa Tanggulanom, Kecamatan Selopampang diisi dengan arak-arakan menuju makam leluhur yang dilanjutkan dengan doa bersama.

Dalam arak-arakan itu, warga membawa gunungan “Tumpeng Agung” yang berisi uang kertas dan beragam hasil bumi seperti daun tembakau, buncis, cabai, bawang putih, dan bawah merah. Hasil bumi tersebut merupakan bukti kesuburan tanah desa yang berada di lereng Gunung Sumbing ini. Antaranews.com (2/5/2018) menulis, masyarakat juga membawa tenong yang berisi nasi putih sebagai lambang kesucian dan aneka masakan serta buah-buahan. Sajian tersebut lantas dimakan bersama-sama pada akhir kegiatan.

Nyadran Pasarean Kiai Demang

Mengutip Jateng.merdeka.com (5/5/2017), Nyadran Pasarean Kiai Demang dilakukan setiap Jumat Kliwon pada bulan Ruwah atau Rajab oleh warga Dusun Demangan, Desa Candimulyo, Kecamatan Kedu.

Tradisi ini diawali dengan prosesi doa bersama. Setelah itu, masyarakat mengarak tenong menuju makam Kiai Demang dan menyantap makanan yang mereka bawa. Tenong itu berisi nasi, daging ayam, daging kambing, dan kudapan lainnya yang dimasak sendiri oleh warga. Eits, masakan-masakan yang memang ditujukan untuk tradisi ini nggak boleh dicicipi kecuali ritual sudah dimulai. Konon, jika dimakan terlebih dahulu, malapetaka bisa muncul.

Nyadran Luhur Pringapus

Dalam tradisi yang dilakukan di Desa Pringapus, Kecamatan Ngadirejo ini, warga membersihkan makam pepunden desa dan membaca tahlil bagi arwah leluhur. Yang unik, meskipun tradisi ini dilakukan umat Islam, masyarakat tumpah ruah bersama di dalam kompleks Candi Pringapus, bangunan milik umat Hindu. Mereka berdoa dengan khusyuk dan menyantap masakan bersama-sama. Nyadran Luhur digelar setiap Jumat terakhir sebelum bulan Ramadan, seperti ditulis Antaranews.com (19/5/2017).

Nyadran Depok

Kendati nyadran dilakukan dalam rangka menyambut bulan Ramadan, suka cita nggak hanya dirasakan oleh pemeluk agama Islam, lo. Yap, di Dusun Depok, Desa Tlogowungu, Kecamatan Kaloran, semua masyarakat bersatu untuk menggelar Nyadran Depok. Kamu perlu tahu juga nih, pemimpin doa dalam tradisi ini digilir dari setiap agama, lo. Unik, ya?

Nah, selain untuk mewujudkan rasa syukur, semua tradisi nyadran ini juga mengajak masyarakat untuk membersihkan hati serta mengedepankan kerukunan antar warga. Indah sekali, ya, Millens? (IB08/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: