BerandaTradisinesia
Minggu, 31 Agu 2019 08:47

Tapa Bisu Mubeng Benteng, Tradisi Sambut Malam Satu Sura di Yogyakarta

Tapa Bisu Mubeng Benteng. (Beritagar)

Diam mengitari keraton, itulah Tapa Bisu Mubeng Benteng. Selama perjalanan, momen ini juga menjadi waktu yang tepat untuk merenungkan segala perbuatan pada tahun lalu.

Inibaru.id – Jika Keraton Kasunan Surakarta menggelar kirab Kebo Bule, Keraton Yogyakarta pun punya ritual tersendiri menyambut malam 1 Sura.

Untuk menyambut tahun baru versi kalender Sultan Agungan ini, Keraton Yogyakarta menggelar ritual tapa Bisu Mubeng Benteng. Ritual ini dilakukan dengan berjalan kaki sepanjang empat kilometer. Siapa pun diperbolehkan ikut asal bersedia diam selama perjalanan.

Sebelum dikenal dengan nama “Mubeng Benteng”, tradisi ini dulunya bernama “Muser” atau “Munjer”. Dalam bahasa Jawa, munjer berarti mengelilingi pusat wilayah desa yang juga menjadi tempatnya berdirinya Kerajaan Mataram.

Sembari membawa bendera dan panjí-panji keraton, para abdi dalem beserta warga melakukan doa. Doa ini tentu saja hanya diucapkan dalam hati ya, Millens. Selama perjalanan, momen ini juga menjadi waktu yang tepat untuk merenungkan segala perbuatan pada tahun lalu.

Tapa Bisu Mubeng Benteng. (Tribunnews)

Ritual Tapa Bisu Mubeng Benteng biasanya dimulai pada pukul 00.01 WIB di pelataran Keben Keraton. Meski dimulai pada tengah malam, pelataran ini sudah dipenuhi warga yang tertarik ikut sejak pukul 20.00, lo.

Dimulai dari pelataran Keben, rombongan bakal melewati beberapa jalan yaitu Jalan Rotowijayan, Jalan Agus Salim, Jalan Mayjen Sutoyo, dan Jalan Brigjen Katamso. Mubeng Benteng akan diakhiri di Alun-Alun Utara.

Pengin ikutan? Hm, jangan lupa gunakan pakaian tebal ya. Hawa dingin malam hari mungkin bakal membuat badanmu menggigil. Namun, mendapatkan pengalaman menyaksikan di tradisi unik ini rasanya bakal sepadan kok. Jadi, siapkan diri menyambut malam 1 Sura ya! (IB15/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: